IMF: Jurang Antara Negara Kaya dan Miskin Terancam Semakin Lebar
KONTAN.CO.ID - PARIS. Jurang di antara negara kaya dan berkembang bisa semakin meluas. Tanda-tanda ancaman itu mulai terlihat dari upaya berbagai negara untuk pulih dari pandemi Covid-19.
Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva, Senin (5/7), menyatakan, dari negara-negara kaya seperti Amerika Serikat (AS) sudah muncul kabar baik tentang pertumbuhan yang mulai pulih. Namun, di saat yang sama negara-negara berkembang terhambat oleh tingkat vaksinasi yang lambat.
"Itu bahaya bagi koherensi pertumbuhan dan juga bahaya bagi stabilitas dan keamanan global," tutur Georgieva dalam Forum Perdamaian Paris, yang juga dihadiri oleh para pimpinan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Bank Dunia.
Direktur jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala menyatakan keprihatinan yang sama dengan Georgieva. Ia memperingatkan ancaman pemulihan dengan pola huruf K, yang mencerminkan pertumbuhan yang lambat, akan terjadi di kawasan Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika yang memiliki tingkat vaksinasi lebih rendah.
Georgieva menyerukan 20 ekonomi terbesar di dunia (G20) untuk berbuat lebih banyak pada pertemuan 9-10 Juli di Venesia tentang pembagian dosis. Ia menyebut janji G7 untuk menyumbangkan 1 miliar dosis "tidak cukup". "Kita harus bertindak lebih tegas," kata dia.
Selanjutnya: Facebook, Google dan Twitter Wanti-wanti Angkat Kaki dari Hong Kong