IMF: Jurang Antara Negara Kaya dan Miskin Terancam Semakin Lebar

Senin, 05 Juli 2021 | 23:01 WIB
IMF: Jurang Antara Negara Kaya dan Miskin Terancam Semakin Lebar
[ILUSTRASI. Logo IMF di depan kantor pusatnya di Washington, AS. 4 September 2018. REUTERS/Yuri Gripas/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - PARIS. Jurang di antara negara kaya dan berkembang bisa semakin meluas.  Tanda-tanda ancaman itu mulai terlihat dari upaya berbagai negara untuk pulih dari pandemi Covid-19. 

Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva, Senin (5/7), menyatakan, dari negara-negara kaya seperti Amerika Serikat (AS) sudah muncul kabar baik tentang pertumbuhan yang mulai pulih. Namun, di saat yang sama negara-negara berkembang terhambat oleh tingkat vaksinasi yang lambat.

"Itu bahaya bagi koherensi pertumbuhan dan juga bahaya bagi stabilitas dan keamanan global," tutur Georgieva dalam Forum Perdamaian Paris, yang juga dihadiri oleh para pimpinan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Bank Dunia.

Direktur jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala menyatakan keprihatinan yang sama dengan Georgieva. Ia memperingatkan ancaman pemulihan dengan pola huruf K, yang mencerminkan pertumbuhan yang lambat, akan terjadi di kawasan Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika yang memiliki tingkat vaksinasi lebih rendah.

Georgieva menyerukan 20 ekonomi terbesar di dunia (G20) untuk berbuat lebih banyak pada pertemuan 9-10 Juli di Venesia tentang pembagian dosis. Ia menyebut janji G7 untuk menyumbangkan 1 miliar dosis "tidak cukup". "Kita harus bertindak lebih tegas," kata dia.

Selanjutnya: Facebook, Google dan Twitter Wanti-wanti Angkat Kaki dari Hong Kong

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kongsi IBC, Antam dan CATL Atur Skema Pendanaan Sindikasi Luar Negeri dan Himbara
| Jumat, 15 November 2024 | 15:15 WIB

Kongsi IBC, Antam dan CATL Atur Skema Pendanaan Sindikasi Luar Negeri dan Himbara

Nilai investasi ekosistem baterai EV di proyek patungan IBC, Antam dan anak usaha CATL mencapai kurang lebih US$ 6 miliar.

Aral Melintang Gerus Komposisi China di Smelter Nikel Indonesia Demi Tembus Pasar AS
| Jumat, 15 November 2024 | 14:30 WIB

Aral Melintang Gerus Komposisi China di Smelter Nikel Indonesia Demi Tembus Pasar AS

Meski mendapat halangan dari Amerika Serikat, China dan Indonesia akan tetap mendominasi pasokan nikel dunia.

Pasar Obligasi Asia Bakal Tumbuh Subur, Indonesia Jadi Salah Satu Pendorong
| Jumat, 15 November 2024 | 10:40 WIB

Pasar Obligasi Asia Bakal Tumbuh Subur, Indonesia Jadi Salah Satu Pendorong

China, Indonesia, India, dan Filipina diprediksi akan terus memimpin pertumbuhan pasar obligasi di Asia.​

Saham Lapis Dua Mulai Merana
| Jumat, 15 November 2024 | 09:02 WIB

Saham Lapis Dua Mulai Merana

Setelah sempat menguat di tengah pelemahan saham-saham big cap, kini saham-saham lapis kedua juga mulai kehilangan tenaga.

Harga Emas Turun tapi Stok Logam Mulia Antam Belum Tersedia
| Jumat, 15 November 2024 | 08:49 WIB

Harga Emas Turun tapi Stok Logam Mulia Antam Belum Tersedia

Tidak tersedianya stok emas batangan Antam bisa terjadi karena masalah logistik ataupun permintaan. 

Saham Big Cap Mulai Minim Sokongan Asing
| Jumat, 15 November 2024 | 08:48 WIB

Saham Big Cap Mulai Minim Sokongan Asing

Beberapa saham berada di daftar top 10 market cap bursa, tidak  masuk dalam portofolio hedge fund asing

Incar Dana Rp 2 Triliun dari Obligasi, Tower Bersama Catat Oversubscribed
| Jumat, 15 November 2024 | 08:42 WIB

Incar Dana Rp 2 Triliun dari Obligasi, Tower Bersama Catat Oversubscribed

Rasio lancar TBIG per September 2024 berada di angka 0,2x, turun dari periode sama tahun sebelumya yang sebesar 0,3x. 

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok
| Jumat, 15 November 2024 | 07:55 WIB

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok

Pelemahan industri ritel disebabkan oleh beberapa faktor ekonomi, termasuk tren deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut.

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024
| Jumat, 15 November 2024 | 07:29 WIB

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024

Pemerintahan Prabowo Subianto membentuk Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di bawah koordinasi Kemenko Bidang Politik dan Keamanan.

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao
| Jumat, 15 November 2024 | 07:20 WIB

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao

Produsen makanan dan minuman fokus melakukan efisiensi dan pengetatan biaya operasional untuk mengantisipasi efek kenaikan harga kakao.

INDEKS BERITA

Terpopuler