Impor dibatasi, Kinerja Ancora (OKAS) Tahun Ini Bakal Meningkat

Kamis, 10 Januari 2019 | 08:05 WIB
Impor dibatasi, Kinerja Ancora (OKAS) Tahun Ini Bakal Meningkat
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA

PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) membidik pendapatan US$ 140 juta-US$ 150 juta pada tahun ini. Sementara target pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA sebesar US$ 17,5 juta–US$ 19 juta.

Tulang punggung pendapatan Ancora masih dari amonium nitrat (AN). "Harga sudah ada peningkatan, walaupun enggak terlalu signifikan," kata Rolaw P Samosir, Direktur Utama PT Ancora Indonesia Resources Tbk kepada KONTAN, Rabu (9/1).

Tahun ini, Ancora Indonesia mengejar volume produksi 125.000 ton AN untuk memenuhi pasar dalam negeri. Sebagai perbandingan, tahun lalu Ancora memproduksi 110.000 ton AN.

Separuh dari target produksi AN sudah terikat kontrak jual-beli dengan pelanggan. Bahkan, beberapa pembeli di antaranya sudah membayar di awal perjanjian.

Selama ini, permintaan AN ramai di awal tahun. Apalagi, pemerintah telah membatasi impor AN. Alhasil, perusahaan dalam negeri, termasuk Ancora, menikmati lonjakan permintaan dari pasar lokal.

Untuk memuluskan agenda bisnis tahun ini, Ancora menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 3,5 juta dari kas internal. Dana tersebut untuk mendukung kinerja anak usaha bernama PT Multi Nitrotama Kimia.

Selain memacu produksi dan penjualan AN, Ancora tengah menuntaskan perizinan bisnis tambang emas. "Kemarin dari Kementerian ESDM sudah keluar tinggal menunggu persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)," terang Rolaw.

Sebelum izin keluar, Ancora Indonesia belum bisa memulai penambangan emas di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Perusahaan ini berharap, tambang emas bisa menyumbang pendapatan mulai kuartal III tahun 2020.

Ancora menyiapkan anggaran sekitar US$ 30 juta untuk pengembangan pertambangan emas di Lombok. Perusahaan ini memiliki area konsesi pertambangan emas seluas 10.088 hektare (ha) dengan tiga lokasi penambangan.

Ketiga lokasi itu meliputi Raja, Selodong dan Macanggah. Site Raja memiliki cadangan emas sebanyak 322.000 ons troi.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

Target Penjualan Mobil Tahun Ini Dipangkas
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Target Penjualan Mobil Tahun Ini Dipangkas

Gaikindo revisi penjualan mobil 2025 menjadi 780.000 unit akibat pemintaan mobil dari keleas menengah menurun

Pengawasan Bea Keluar Kerek Penerimaan Cukai
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:50 WIB

Pengawasan Bea Keluar Kerek Penerimaan Cukai

Laporan terbaru menunjukkan penerimaan bea keluar mencapai Rp 496,77 miliar hingga Nov 2025, didorong nota pembetulan tembus.

Suntikan PMN Tembus Rp 14,41 Triliun
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:48 WIB

Suntikan PMN Tembus Rp 14,41 Triliun

Pemerintah dan DPR XI setujui alokasi PMN 2025 senilai Rp 14,41 triliun, dengan fokus pada KAI, INKA, perumahan, dan BUMN terkait.

INDEKS BERITA

Terpopuler