India Melonggarkan Lagi Permohonan Investasi Langsung dari China

Selasa, 17 November 2020 | 15:32 WIB
India Melonggarkan Lagi Permohonan Investasi Langsung dari China
[ILUSTRASI. Papan pengumuman perbatasan terlihat dari wilayah India, di Burnia, wilayah timur laut negara bagian Arunachal Pradesh. 11 November 2009. REUTERS/Adnan Abidi/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India mempertimbangkan pelonggaran persyaratan atas izin investasi langsung dari negara tetangganya yang memiliki perbatasan darat. Mengutip harian Economic Times, Reuters memberitakan, India tidak akan memeriksa investasi asing dengan batas kepemilikan hingga 26% di sektor-sektor tertentu.

Rencana ini berlawanan dengan kebijakan yang diambil Pemerintah India, April lalu. Kala itu, India meningkatkan pengawasan atas permohonan investasi yang datang dari perusahaan-perusahaan yang berbasis di negara tetangganya. Kebijakan ini dinilai sebagai upaya Pemerintah India untuk mencegah tren pengambilalihan perusahaan lokalnya oleh perusahaan-perusahaan asal China selama masa pandemi.

Baca Juga: Keamanan di Laut China Selatan memanas, Asia Pasifik dilanda kecemasan

Namun saat ini sebuah panel yang dibentuk New Delhi sedang membahas berbagai opsi pelonggaran atas pemberian izin investasi yang datang dari negeri tetangga. Dan, menurut Economic Times, keputusan pelonggaran segera terbit. Kementerian Perdagangan dan Industri India tidak segera membalas permintaan komentar dari Reuters.

Saat ini, hubungan India dan China masih memanas akibat konflik di wilayah perbatasan. Kendati sedang membahas upaya penarikan militer, kenyataannya, kedua negara tetap menempatkan puluhan ribu tentaranya di sepanjang garis perbatasan yang terbentang di Pegunungan Himalaya yang terpencil.

Selanjutnya: Teken Kerjasama RCEP, Indonesia Yakin Dapat Banyak Manfaat

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:43 WIB

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis

Simak wawancara KONTAN dengan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani soal siklon tropis yang kerap terjadi di Indonesia dan perubahan iklim.

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:19 WIB

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue

Menjelang tutup tahun 2025, sejumlah emiten gencar mencari pendanaan lewat rights issue. Pada 2026, aksi rights issue diperkirakan semakin ramai.

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:11 WIB

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi

Menjelang libur akhir tahun 2025, transaksi perdagangan saham di BEI diproyeksi cenderung sepi. Volatilitas IHSG pun diperkirakan akan rendah. 

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:05 WIB

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic

Bagi yang tidak setuju merger, MORA menyediakan mekanisme pembelian kembali (buyback) dengan harga Rp 432 per saham.

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:58 WIB

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026

Restitusi pajak yang tinggi, menekan penerimaan negara pada awal tahun mendatang.                          

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:53 WIB

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban

Mandiri Business Survey 2025 ungkap mayoritas UKM alami omzet stagnan atau memburuk. Tantangan persaingan dan daya beli jadi penyebab. 

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:43 WIB

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap

Pola serapan belanja daerah yang tertahan mencerminkan lemahnya tatakelola fiskal daerah.                          

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:41 WIB

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara

Target penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk tahun fiskal 2026 dipatok di angka 4.300 unit.

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:32 WIB

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan

kendaraan dengan trailer atau gandengan, serta angkutan yang membawa hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.

Harga Minyakita  Melampaui Harga Acuan
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:29 WIB

Harga Minyakita Melampaui Harga Acuan

Saat ini, rata-rata harga Minyakita di Indonesia bagian Timur mencapai Rp 17.600 sampai Rp 18.000, bahkan di daerah tertentu bisa Rp 20.000.

INDEKS BERITA

Terpopuler