Industri Semen Menantang, Indocement (INTP) Laksanakan Restrukturisasi Internal

Selasa, 08 April 2025 | 13:30 WIB
Industri Semen Menantang, Indocement (INTP) Laksanakan Restrukturisasi Internal
[ILUSTRASI. Paparan publik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melakukan restrukturisasi internal demi menghadapi tantangan yang besar di industri semen tahun ini.

Di tahun ini, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) melihat industri ini masih akan menghadapi tantangan utilisasi yang rendah. Meski demikian, melihat tren penjualan semen dalam negeri, peluang pertumbuhan dinilai masih memungkinkan pada tahun ini.

Aksi yang dilakukan INTP diumumkan oleh anak usahanya di publikasi media massa belum lama ini. PT Dian Abadi Perkasa, mengumumkan akan mengambilalih 29.995 saham PT Tigaroda Rumah Sejahtera yang dimiliki secara langsung PT Indomix Perkasa.

PT Tigaroda Rumah Sejahtera merupakan perusahaan yang merupakan entitas tidak langsung dari INTP. Perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi ini dimiliki secara 99,99% oleh PT Indomix Perkasa. Baru didirikan pada 2017 dengan jumlah aset Rp 28,29 miliar di 2023.

“Para kreditur yang keberatan dapat menyampaikan secara tertulis kepada Perseroan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 hari setelah tanggal pengumuman ini ditujukan kepada Direksi Perseroan,” ujar pengumuman tersebut yang ditandatangani Manajemen PT Dian Abadi Perkasa dan PT Indomix Perkasa (27/3/2025).

Baca Juga: Efisiensi Biaya Energi Menjadi Kunci Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) di 2025

PT Dian Abadi Perkasa merupakan perusahaan yang 99,96% sahamnya dimiliki oleh INTP, bergerak di bidang usaha distribusi semen. Didirikan tahun 1998 dan beroperasi di 1999. Jumlah aset yang dimiliki Dian Abadi senilai Rp 2,55 triliun pada 2023.

PT Indomix Perkasa juga merupakan perusahaan yang 99,99% dimiliki INTP bergerak pada bidang usaha pabrikasi beton siap pakai. Didirikan 1992 dan memiliki jumlah aset Rp 533,15 miliar di 2023.

Menanggapi pengumuman ini, Sekretaris Perusahaan INTP, Dani Handajani mengatakan, transaksi ini hanyalah restrukturisasi internal saja.

“Sehingga bisa lebih mensinergikan bisnis anak-anak usaha dengan lebih solid di tengah tantangan industri semen yang semakin besar di 2025,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (7/4/2025).

Dani menegaskan, terkait dengan sinergitas Tigaroda Rumah Sejahtera tidak membuat adanya perbedaan bisnis yang akan dilakukan di wilayah tertentu.

Baca Juga: Kinerja 2024 Moncer, Indocement (INTP) Bidik Kenaikan Penjualan 2% Pada 2025

Di tahun ini, INTP memprediksi penjualan semen secara nasional dapat tumbuh sekitar 1%–2% walaupun ada pemotongan dana pembangunan Infrastruktur baru.

Sebagai catatan, perkiraan proyeksi pertumbuhan 1%-2% tersebut tentunya banyak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah untuk menjalankan beberapa program prioritasnya seperti tiga juta rumah per tahun, program renovasi sekolah, dan program diskon PPN untuk pembelian rumah baru.

“Demikian pula proyeksi pertumbuhan tersebut akan banyak bergantung oleh komitmen pemerintah dan investor untuk tetap mau melanjutkan beberapa proyek infrastruktur dan proyek besar lainnya agar terus berjalan dan diselesaikan,” ujarnya.

Beberapa proyek besar yang dimaksud oleh Dani ialah MRT Jakarta Fase 2 dan LRT Jakarta; Harbour toll road di Jakarta, dan beberapa proyek lainnya.

Di sepanjang 2024, volume penjualan semen domestik INTP pada tumbuh menjadi 18.9 juta ton atau naik 8,5% year on year (YoY). Pangsa pasar membaik menjadi 30.6% dibandingkan Desember 2023 sebesar 26,4% setelah masuknya Semen Grobogan dan permintaan semen curah yang kuat di Jawa.

Baca Juga: Harga Saham INTP Anjlok Terus Sejak Akhir 2024, Investor Asing Banyak yang Nyangkut

Semen Grobogan memiliki lokasi pabrik yang strategis di Jawa Tengah dan memiliki kapasitas produksi semen sebesar 2,7 juta ton per tahun.

Sebelumnya dalam keterbukaan informasi, Manajemen INTP memperkirakan permintaan domestik akan tetap stagnan pada kuartal I 2025 karena hujan musiman, rendahnya anggaran konstruksi, lemahnya daya beli, dan bulan puasa/Idul Fitri di bulan Maret 2025.

Analis CGS International, Bob Setiadi dan Rut Yesika Simak dalam riset sektor semen mempertahankan rekomendasi overweight karena memperkirakan pemulihan penjualan semen kantong pada 2025.

 

Pihaknya memilih INTP sebagai emiten andalan dari sektor ini seiring dengan potensi pemulihan dalam pertumbuhan penjualan semen kantong.

INTP adalah pilihan utama kami seiring potensi pemulihan dalam pertumbuhan penjualan semen kantong.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Saham PIPA Terbang, Prospek Cerah Namun Risiko Koreksi Mengintai
| Jumat, 12 September 2025 | 19:16 WIB

Saham PIPA Terbang, Prospek Cerah Namun Risiko Koreksi Mengintai

Diversifikasi PIPA ke sektor oil & gas serta manufaktur polyethylene, khususnya produk pipa HDPE, bisa menjadi katalis pertumbuhan jangka panjang.

Kinerja Fundamental Solid, Saham Bank Neo Commerce (BBYB) Semakin Menarik
| Jumat, 12 September 2025 | 18:38 WIB

Kinerja Fundamental Solid, Saham Bank Neo Commerce (BBYB) Semakin Menarik

Per Juli 2025, NIM Bank Neo Commerce (BBYB) turun menjadi 13,8%, terkoreksi 100 basis poin (bps) dibanding bulan sebelumnya.

IPO Tak Melulu Cari Dana Ekspansi, Ada Sebagian Yang Justru Masuk Kantong Afiliasi
| Jumat, 12 September 2025 | 18:23 WIB

IPO Tak Melulu Cari Dana Ekspansi, Ada Sebagian Yang Justru Masuk Kantong Afiliasi

Struktur alokasi dana IPO menunjukkan fokus utama emiten masih pada restrukturisasi utang, bukan ekspansi penuh ke pertambangan.

Keluarga Sampoerna Dikabarkan Bakal Jual Kepemilikan SGRO, Begini Jawaban Manajemen
| Jumat, 12 September 2025 | 16:29 WIB

Keluarga Sampoerna Dikabarkan Bakal Jual Kepemilikan SGRO, Begini Jawaban Manajemen

Keluarga Sampoerna sedang bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk menjajaki minat dari calon pembeli, senilai US$ 500 juta-US$ 700 juta.

Serangan Siber Mengganas, RDN Sekuritas Dibobol
| Jumat, 12 September 2025 | 09:33 WIB

Serangan Siber Mengganas, RDN Sekuritas Dibobol

Inarno menegaskan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) terus melakukan upaya mitigasi.

Raih Kontrak Baru Rp 15,28 triliun per Agustus 2025, PTPP Siap Jaga Pertumbuhan
| Jumat, 12 September 2025 | 08:00 WIB

Raih Kontrak Baru Rp 15,28 triliun per Agustus 2025, PTPP Siap Jaga Pertumbuhan

Perolehan nilai kontrak baru didominasi proyek dari sumber dana BUMN sebesar 51,2%, swasta 31% dan pemerintah 17,8%.​

Sido Muncul Berambisi Menebalkan Porsi Ekspor
| Jumat, 12 September 2025 | 06:48 WIB

Sido Muncul Berambisi Menebalkan Porsi Ekspor

Manajemen SIDO masih optimistis target pertumbuhan 5% untuk penjualan dan laba bisa tercapai hingga akhir tahun nanti.

Medco Mengerek Target Produksi Migas Tahun Ini
| Jumat, 12 September 2025 | 06:45 WIB

Medco Mengerek Target Produksi Migas Tahun Ini

Emiten keluarga Panigoro ini juga menyatakan bahwa di sisa tahun ini, mereka bakal terus melakukan eksplorasi dan pengembangan

Bumame Ekspansi Membuka Klinik Baru
| Jumat, 12 September 2025 | 06:42 WIB

Bumame Ekspansi Membuka Klinik Baru

Dalam dua tahun terakhir, Bumame agresif menambah layanan B2C, termasuk pembukaan klinik di TB Simatupang, BSD, Karawang dan kini Cideng.

Trimitra Trans (BLOG) Ekspansi Bisnis Cold Storage
| Jumat, 12 September 2025 | 06:39 WIB

Trimitra Trans (BLOG) Ekspansi Bisnis Cold Storage

BLOG menyasar wilayah dengan potensi pasar besar untuk produk fast moving consumer goods (FMCG), terutama pada produk beku (frozen).

INDEKS BERITA

Terpopuler