Ingin Pangkas Utang Bank, Penambang Emas Ini Gelar IPO

Selasa, 01 Juni 2021 | 09:50 WIB
Ingin Pangkas Utang Bank, Penambang Emas Ini Gelar IPO
[ILUSTRASI. Fasilitas pengolahan emas Archi Indonesia.]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Archi Indonesia akan melaksanakan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 4,97 miliar saham ke publik atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Sebesar 5% saham yang ditawarkan merupakan saham baru, dan 15% tersisa adalah saham yang dijual PT Rajawali Corpora, pemegang saham Archi. 

Dalam masa penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung sejak Senin (31/5) sampai 9 Juni 2021, saham IPO Archi ditawarkan di kisaran Rp 750 per saham-Rp 800 per lembar saham. Merujuk ke kisaran harga itu, target perolehan dana IPO Archi mencapai Rp 3,97 triliun.

Namun Archi tidak akan mengantongi seluruh hasil IPO, mengingat sebagian saham yang dijual merupakan saham milik Rajawali Corpora. Setali tiga uang dengan hasil perolehan dana IPO, biaya emisi juga akan ditanggung oleh Rajawali Corpora dan Archi, secara proporsional.

Baca Juga: Tambah kapasitas pengolahan bijih emas, Archi Indonesia siapkan dana US$ 84 juta

Direktur Keuangan Archi Indonesia Adam Jaya Putra mengatakan, ada dua peruntukan hasil IPO yang merupakan jatah Archi. Sekitar 90% akan digunakan perusahaan dan anak usahanya untuk membayar sebagian pokok utang bank. Dan 10% lagi dipakai untuk membiayai kegiatan operasional dan modal kerja Archi beserta anak usahanya.  

Kendati sebagian besar dana IPO akan digunakan untuk membayar utang, Adam optimistis, IPO Archi diminati pasar. Di hari pertama proses bookbuilding, pesanan saham yang masuk sudah hampir memenuhi kuota. "Proses bookbuilding masih berlangsung sampai tanggal 9 Juni 2021, kami melihat ke depan prospek akan sangat baik dan order yang masuk akan terus bertambah," kata Adam dalam kongerensi pers secara virtual, Senin (31/5).

Wakil Direktur Utama Archi Rudy Suhendra menambahkan, arus kas perusahaan saat ini sebenarnya dalam kondisi yang sangat kuat. Alhasil, penggunaan dana IPO untuk menurunkan pinjaman ke pihak ketiga akan membuat menguatkan arus kas perusahaan.

Baca Juga: Melebarkan sayap, Djasa Ubersakti (PTDU) lirik bisnis jasa pertambangan

Rudy optimistis, investor bakal tertarik mengoleksi saham Archi, karena perusahaan itu pure play gold producer, alias hanya memiliki satu lini usaha saja, yaitu menambang emas. “Emas sering dianggap sebagai salah satu komoditas teraman dengan nilai investasi yang terpercaya serta sustained dari waktu ke waktu," ucap Rudy.

Tambang emas yang diusahakan Archi, berada di provinsi Sulawesi Utara, dan mulai beroperasi sejak 2011. Tambang itu telah menghasilkan total 1,9 juta ons, atau setara 58 ton, emas hingga 2020. Sementara cadangan bijih emas Archi per akhir Desember 2020 tercatat sebanyak 3,9 juta ons (121 ton).

Archi, yang juga dikenal sebagai Tambang Emas Toka Tindung memiliki dua Kontrak Karya yang dipegang dua anak usahanya, yaitu PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN).

Kedua Kontrak Karya ini berlaku hingga tahun 2041 dan bisa mendapatkan dua kali perpanjangan masing-masing untuk jangka waktu maksimum sepuluh tahun. Menurut konsultan industri pertambangan CRU International Limited, Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu tambang emas yang memiliki tingkat cadangan bijih emas tertinggi serta umur tambang (Life-of-Mine-LOM) terpanjang di kawasan Asia Tenggara.

Dengan pertumbuhan volume produksi yang stabil sejak 2011, Archi memproduksi lebih dari 200 kilo ons (6,2 ton) emas per tahun sejak tahun 2016. Sementara rekor produksi tertinggi Archi mencapai 270 kilo ons per tahun (8,4 ton emas) pada tahun 2017, 2018, dan 2019. Pandemi Covid-19 berdampak ke volume produksi emas Archi di tahun 2020, yang kembali lagi ke level 200 kilo ons.

Baca Juga: Segera melantai pada Juni 2021, Triniti Dinamik bakal gunakan kode emiten TRUE

Untuk tahun 2020, Archi membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$ 393,3 juta atau naik 2,5% dibanding tahun 2019. Sementara laba bersih Archi pada 2020 meningkat 32,68% year on year menjadi Rp 123,34 juta.

Mengutip prospektus IPO, total liabilitas Archi per 31 Desember 2020 adalah US$ 505,89 juta. Dari jumlah kewajiban total itu, yang berbentuk utang bank senilai US$ 396,76 juta, setara Rp 5,67 triliun jika mempergunakan kurs US$ 1 setara Rp 14.300.

Perincian utang bank Archi, senilai US$ 2,3 juta merupakan utang bank jangka pendek dan US$ 68,19 adalah bagian dari utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu setahun. Sementara utang abnk jangka panjang senilai US$ 326,26 juta.

Dalam aksi korporasi ini, Archi menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Rencananya masa penawaran umum berlangsung pada 22-24 Juni 2021 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 28 Juni 2021. 

Selanjutnya: Demi Minimalisasi Siaran Ilegal, IPTV Akan Mengakuisisi Tiga Operator Kabel Lokal

 

Bagikan

Berita Terbaru

Laju Simpanan Korporasi di Bank Melambat
| Rabu, 16 Juli 2025 | 01:17 WIB

Laju Simpanan Korporasi di Bank Melambat

Aktivitas bisnis di Tanah Air masih lesu. Perusahaan-perusahaan masih berhati-hati dalam melakukan belanja dan investasi bisnis.​

BI Rate Perlu Turun Meski Masih Susah Untuk Turun
| Selasa, 15 Juli 2025 | 21:09 WIB

BI Rate Perlu Turun Meski Masih Susah Untuk Turun

Ekonom menyebut masih ada ketidakpastian tarif yang bisa menimbulkan capital outflow jika BI memutuskan memangkas bunga lebih cepat. 

Harga Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Diproyeksi Tetap Bullish Ditopang Ekspansi
| Selasa, 15 Juli 2025 | 21:05 WIB

Harga Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Diproyeksi Tetap Bullish Ditopang Ekspansi

Kenaikan kinerja WIFI di awal 2025 menjadi sinyal positif emiten ini siap mencatatkan lonjakan pendapatan dan laba dalam beberapa tahun ke depan

Saham Sinar Eka Selaras (ERAL) Naik Didukung Kinerja dan Ekspansi
| Selasa, 15 Juli 2025 | 20:25 WIB

Saham Sinar Eka Selaras (ERAL) Naik Didukung Kinerja dan Ekspansi

Harga saham PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) untuk pertama kalinya berhasil melampaui harga IPO-nya 8 Agustus 2023 silam.

PSAT Terkena UMA Usai Lima Hari Listing, Lima Broker Ini Paling Banyak Jual-Beli
| Selasa, 15 Juli 2025 | 19:52 WIB

PSAT Terkena UMA Usai Lima Hari Listing, Lima Broker Ini Paling Banyak Jual-Beli

Sejak listing di BEI pada Selasa, 8 Juli 2025, PSAT memang terus-menerus menyentuh autoreject atas (ARA).

Agresif Transisi ke Bisnis Non-Batubara, Profil Keuangan INDY Jadi Sorotan
| Selasa, 15 Juli 2025 | 15:41 WIB

Agresif Transisi ke Bisnis Non-Batubara, Profil Keuangan INDY Jadi Sorotan

Indika Energy telah mengungkapkan targetnya untuk mencapai komposisi pendapatan 50:50 antara segmen batubara dan non-batubara pada 2028 mendatang.

Jejak Panjang Happy Hapsoro di Saham MINA, Setelah 8 Tahun Pasif Kini Ambil Kendali
| Selasa, 15 Juli 2025 | 14:05 WIB

Jejak Panjang Happy Hapsoro di Saham MINA, Setelah 8 Tahun Pasif Kini Ambil Kendali

Setelah Happy Hapsoro jadi pengendali MINA, komisaris serta direksi dirombak dan rencana ekspansi bisnis dijalankan. 

Mengintip Strategi ITMG yang Lebih Selektif Diversifikasi ke Bisnis Non-Batubara
| Selasa, 15 Juli 2025 | 09:40 WIB

Mengintip Strategi ITMG yang Lebih Selektif Diversifikasi ke Bisnis Non-Batubara

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) lebih berhati-hati di bisnis PLTA namun tetap ekspansif di pertambangan nikel.

Saham INET Terus Merangkak Naik Ditopang Harapan Menang Lelang Frekuensi
| Selasa, 15 Juli 2025 | 08:52 WIB

Saham INET Terus Merangkak Naik Ditopang Harapan Menang Lelang Frekuensi

Lantaran sudah mengalami kenaikan tinggi sejak awal 2025, saham INET disarankan untuk trading jangka pendek saja.

Profit 25,66% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (15 Juli 2025)
| Selasa, 15 Juli 2025 | 08:47 WIB

Profit 25,66% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (15 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 15 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.914.000 per gram, harga buyback Rp 1.758.000 per gram.

INDEKS BERITA

Terpopuler