Ini Strategi Emiten Properti Mengejar Target di Tengah Pasar yang Masih Lesu

Senin, 13 Mei 2019 | 06:25 WIB
Ini Strategi Emiten Properti Mengejar Target di Tengah Pasar yang Masih Lesu
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek emiten properti sepertinya masih buruk sepanjang semester satu tahun ini. Momen Ramadan dan Lebaran diperkirakan menurunkan minat orang membeli properti. Tak hanya itu, sentimen Pemilu juga memengaruhi permintaan.

Emiten properti pun menyusun strategi demi mengerek kinerja di semester II tahun ini. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) misalnya, akan mendorong lebih banyak proyek landed house.

Direktur Utama Summarecon Agung Adrianto Pitoyo Adhi mengatakan, akan meluncurkan produk umah tapak dengan harga rata-rata Rp 1 miliar hingga Rp 1,5 miliar. Perusahaan ini menargetkan, proyek tersebut mendatangkan 58% marketing sales.

Tahun ini, perusahaan yang sahamnya merupakan anggota indeks Kompas100 ini menargetkan marketing sales sebesar Rp 4 triliun. "Sisanya kami harap dari penjualan apartemen, ruko hingga kaveling," ujar Adrianto.

Summarecon Agung juga masih mengejar segmen pasar menengah ke atas. "Kami ada empat menara untuk segmen itu, salah satunya, Kensington Apartemen di Summarecon Kelapa Gading, yang saat ini masih dijual," kata Adrianto.

Sedang PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) lebih memilih menambah segmen recurring income atau pendapatan berkelanjutan dari unit pusat perbelanjaan serta hotel pada sisa tahun ini.

"Kami sudah selesai renovasi pusat perbelanjaan seperti Blok M Plaza dan beroperasinya pusat perbelanjaan ritel Pakuwon Mall fase 4," ujar Direktur Keuangan Pakuwon Minarto Budi.

Selama kuartal I-2019, pendapatan berulang Pakuwon menyumbang 52% terhadap total pendapatan sebesar Rp 1,71 triliun. "Sedangkan 48% diraih dari development revenue," kata Minarto.

Sedang di semester dua nanti ada dua unit hotel di Pakuwon Mall. Minarto menyebut, ke depan Pakuwon akan mendapat development revenue apartemen dari Superblok Pakuwon Mall dan apartemen di East Coast Mansion.

"Itu juga belum menghitung pengakuan penjualan kondominium Angelo, Bella dan Chianti di Superblok Kota Kosablanka," jelas dia. Proyek tersebut diharapkan bisa membantu memenuhi marketing sales Rp 2,2 triliun.

Pakuwon menganggarkan capital expenditure (capex) Rp 2,6 triliun di tahun ini. Minarto mengatakan, sekitar Rp 349 miliar dari capex sudah digunakan untuk membangun dan renovasi beberapa pusat perbelanjaan. "Rp 42 miliar untuk beli tanah," jelas dia.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) memperkirakan pertumbuhan kinerja akan stabil meski sepanjang kuartal I tahun ini kinerjanya tumbuh pesat. Dalam tiga bulan di tahun ini, pendapatan CTRA tumbuh 21,32% jadi Rp 1,65 triliun. Sedang laba bersih CTRA naik pesat 126,03% jadi Rp 283,1 miliar.

Marketing sales CTRA mencapai Rp 1,64 triliun. Meski begitu, Direktur Ciputra Tulus Santoso menyebut, raihan angka tersebut tidak terlalu impresif. "Pencapaian masih lemah," tutur Tulus.

Tulus mengatakan, Ciputra masih optimistis bisa meningkatkan kinerja keuangan di semester dua tahun ini. Ia menjelaskan, perusahaan ini akan lebih menyasar segmen pasar untuk hunian dengan harga di bawah Rp 1 miliar. "Dengan bunga kredit yang bagus, semoga bisa meningkatkan kinerja," harap dia.

Di akhir tahun ini, Tulus menargetkan pertumbuhan marketing sales dan laba bersih mencapai 5%. "Ada tiga proyek yang sedang kami garap, yaitu proyek landed di Jakarta Barat dan Sentul. Satu lagi proyek apartemen di Jakarta Timur," kata Tulus.

Tahun ini, Ciputra menganggarkan capex Rp 1,2 triliun-Rp 1,5 triliun. Di kuartal I-2019 serapan capex Ciputra mencapai Rp 200 miliar. "Capex untuk membangun tiga unit pusat perbelanjaan, yaitu di Citra Raya Tangerang, Citraland Surabaya dan Ciputra World Surabaya," ujar dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:47 WIB

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan

Ada banyak pilihan dalam memberikan uang saku buat anak. Simak cara mengatur uang saku anak sembari mengajarkan soal pengelolaan uang.

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:45 WIB

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah

Altcoin 2025 tak lagi reli massal, pelajari faktor pergeseran pasar dan rekomendasi investasi altcoin untuk tahun 2026.

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:58 WIB

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memperoleh pinjaman dari pemegang sahamnya, yakni Danantara Asset Management. 

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:38 WIB

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik

Salah satu sentimen pendukung kinerja emiten perunggasan tersebut di tahun depan adalah membaiknya harga ayam hidup (livebird). ​

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:19 WIB

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas

Risiko pelemahan harga minyak mentah dunia masih berpotensi membayangi kinerja emiten minyak dan gas (migas) pada 2026.​

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:15 WIB

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?

Dalam beberapa proyeksi, bitcoin diperkirakan tetap berada di atas kisaran US$ 70.000–US$ 100.000 sebagai floor pasar.

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:02 WIB

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan

Pemerintah bakal agresif menerapkan denda administrasi atas aktivitas usaha di kawasan hutan pada tahun 2026.

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:42 WIB

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu

Dengan pasokan saham yang terbatas, sedikit saja permintaan dapat memicu kenaikan harga berlipat-lipat.

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:35 WIB

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat

Negara berpotensi meraup minimal Rp 37,7 triliun per tahun dari cukai emisi, dengan asumsi tarif 10% hingga 30% dari harga jual kendaraan.

INDEKS BERITA