IPO Mitratel Berpotensi Jadi yang Terbesar Sepanjang Sejarah Menggusur Bukalapak

Selasa, 26 Oktober 2021 | 10:45 WIB
IPO Mitratel Berpotensi Jadi yang Terbesar Sepanjang Sejarah Menggusur Bukalapak
[ILUSTRASI. Menara telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. IPO Mitratel berpeluang menjadi yang terbesar sepanjang sejarah BEI. DOK/Mitratel]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Initial public offering atau IPO PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk kini sudah di depan mata. Tak tanggung-tanggung, nilai perolehan dana IPO Mitratel berpeluang menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI).

Merujuk prospektus IPO yang dirilis hari ini (26/10) Mitratel menawarkan harga perdana di kisaran Rp 775 per saham hingga Rp 975 per saham. 

Jumlah saham yang akan dilepas sebanyak 25,54 miliar saham dengan nilai nominal Rp 228 per saham. Ini setara 29,85 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. 

Dengan demikian, lewat IPO Mitratel yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), berpeluang meraup dana segar antara Rp 19,79 triliun hingga Rp 24,90 triliun.

Baca Juga: Nilai Transaksi Harian Bursa Bisa Tembus Rp 14 Triliun

Jika harga perdana IPO Mitratel ditetapkan di harga Rp 975 per saham, artinya perolehan dana sebesar Rp 24,90 triliun akan menjadi nilai IPO terbesar sepanjang sejarah.

Sebagai perbandingan, IPO PT Bukalapak.com sebelumnya menyandang gelar terbesar sepanjang sejarah. Saat listing pada 6 Agustus 2021, BUKA berhasil meraup dana sebesar Rp 21,9 triliun. 

Dua sekuritas pelat merah akan membantu hajatan IPO Mitratel sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Yakni PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian. 

Selanjutnya: IPO di Bursa, Ace Oldfields (KUAS) Ingin Memperbesar Pangsa Pasar

 

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:32 WIB

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif

RATU memiliki tujuh rencana akuisisi global hingga tiga tahun ke depan, dua diantaranya ditargetkan selesai kuartal IV-2025 dan semester I-2026.

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:12 WIB

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra

WSKT juga menargetkan peningkatan pendapatan selama periode tersebut, meski Buyung enggan menyebut angkanya secara spesifik.  

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:08 WIB

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis

Pengiriman menggunakan pesawat perintis merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan energi di wilayah terdampak

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:03 WIB

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana

FiberStar juga menghadirkan layanan internet darurat menggunakan teknologi Starlink untuk mendukung komunikasi bagi penyintas, relawan dan aparat

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:00 WIB

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan

AUM reksadana mencapai all time high (ATH) per Oktober 2025 dengan mencatat Rp 621,67 triliun per Oktober 2025

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:58 WIB

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur

Merujuk laporan SKK Migas, realisasi investasi hulu migas Indonesia hingga Agustus 2025 mencapai US$ 9,38 miliar atau setara Rp 152,96 triliun.

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:55 WIB

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik

Harga DMO batubara untuk kelistrikan US$ 70 ton per ton berlaku sejak 2018, sehingga pelaku usaha minta penyesuaian

Pemerintah akan Cabut Izin Korporasi Perusak Hutan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:48 WIB

Pemerintah akan Cabut Izin Korporasi Perusak Hutan

Terdapat sedikitnya 1.907 wilayah izin usaha pertambangan minerba aktif dengan total luas 2.458.469,09 hektare,

Beragam Insentif Tak Kuat Mendorong Laju KPR
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:35 WIB

Beragam Insentif Tak Kuat Mendorong Laju KPR

Bank Indonesia (BI) mencatat KPR perbankan per Oktober 2025 hanya naik 6,77% secara tahunan, melambat dari Desember 2024 yang tumbuh 10,14%. ​

Perbankan Memupuk Pencadangan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:30 WIB

Perbankan Memupuk Pencadangan

 Kendati LAR menurun, perbankan tetap memupuk pencadangan guna mengantisipasi ketidakpastian ekonomi. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler