Jasa Marga Akan Mendivestasi Tiga Ruas Jalan Tol Trans Jawa ke RDPT Mandiri

Kamis, 15 Maret 2018 | 19:18 WIB
Jasa Marga Akan Mendivestasi Tiga Ruas Jalan Tol Trans Jawa ke RDPT Mandiri
[ILUSTRASI. JALAN TOL SOLO-KERTOSONO]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten operator jalan tol PT Jasa Marga Tbk masih haus pendanaan. Setelah menerbitkan sekuritisasi aset, obligasi berbasis proyek (project bond), dan obligasi global berdenominasi rupiah pada tahun lalu, Jasa Marga masih akan menggelar strategi pendanaan alternatif.

Rencananya, emiten pelat merah dengan kode saham JSMR ini akan mendivestasi tiga ruas tol di Jalan Tol Trans Jawa. Divestasi tersebut akan digelar melalui skema kontrak investasi kolektif (KIK) reksadana penyertaan terbatas (RDPT).

Dalam divestasi ini, Jasa Marga akan mengurangi kepemilikan saham di tiga entitas anak. Ketiganya adalah PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ), PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), dan PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN).

NKJ adalah pemegang konsesi dan operator jalan tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 kilometer (km). Di  perusahaan yang berdiri pada 2009 lalu ini, Jasa Marga menguasai 60% kepemilikan saham. Sementara 40% sisanya dimiliki oleh PT Waskita Toll Road (WTR), anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

JSB adalah pemegang konsesi dan operator jalan tol Semarang-Batang sepanjang 75 km. Jasa Marga mengasai 60% kepemilikan saham di perusahaan yang berdiri pada 2016 ini. Sementara WTR memiliki 40% sisanya.

JSN, sebelumnya bernama PT Solo Ngawi Jaya, merupakan pemegang konsesi dan operator jalan tol Solo-Ngawi sepanjang 90,1 km. Lagi-lagi, Jasa Marga menguasai 60% kepemilikan saham di perusahaan yang berdiri pada 2009 lalu itu. Sementara 40% sisanya lagi-lagi dimiliki oleh WTR.

Jika tidak ada aral melintang, sebagian kepemilikan saham JSMR di ketiga entitas anak tersebut akan diambil  alih oleh KIK RDPT Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET) atau anak perusahaan yang dibentuk oleh KIK RDPT MIET. Bertindak sebagai manajer investasi produk ini adalah PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI).

Sayang, manajemen Jasa Marga belum mau menginformasikan berapa persen kepemilikan saham JSMR di ketiga entitas anak yang akan dialihkan ke RDPT MIET. Yang jelas, Direktur Utama Jasa Marga Dessy Arryani mengatakan, kepemilikan saham Jasa Marga di di SNJ, JSB, dan JSN akan berubah dari mayoritas menjadi minoritas pasca divestasi berlangsung.

Manajemen Mandiri Manajemen Investasi juga masih belum mau buka-bukaan terkait nilai dan jangka waktu produk RDPT MIET. Direktur Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti, mengatakan, RDPT MIET masih dalam tahap pengembangan sehingga belum ada informasi yang bisa dibeberkan. "Khawatir jika masih ada perubahan lagi," kata Endang.

Sebagai informasi, Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Agus Setiawan mengatakan, pembangunan jalan tol Ngawi-Kertosono yang menjadi kewajiban NKJ sudah selesai 100% dan menunggu peresmian. Pembangunan ruas tol Solo-Ngawi juga sudah hampir rampung. Sementara pembangunan ruas tol Semarang-Batang diharapkan selesai konstruksi pada pertengahan tahun ini.

Kemarin, Rabu (14/3), baik NKJ, JSM, maupun JSN telah merilis pengumuman terkait rencana pengambilalihan saham Jasa Marga oleh RDPT MIET. Rencana pengambilalihan itu akan dilaksanakan dengan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham. Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam rangka persetujuan pengambilalihan akan diberikan tidak kurang dari 30 hari setelah tanggal pengumuman.

Melalui divestasi ruas tol dengan skema RDPT, Dessy mengatakan, Jasa Marga bisa memperoleh beberapa manfaat. Pertama, Jasa Marga bisa memperbaiki struktur keuangan perusahaan sehingga memungkinkan untuk menambah panjang hak konsesi jalan tol.

Kedua, Jasa Marga tetap bisa mengendalikan pengoperasian jalan tol. Ketiga, Jasa Marga bisa melakukan pembelian kembali alias buy back sesuai skema pada RDPT. "Dengan tetap ekspansi dan melakukan RDPT, keberlangsungan perusahaan terjamin dan kepentingan investor akan tetap terjaga," imbuh Dessy.

Sepanjang tahun lalu, Jasa Marga telah menambah ruas jalan tol beroperasi sepanjang 88,7 km. Ruas tol tersebut antara lain Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 km dan Jalan Tol Gempol-Pasuruan Ruas Gempol-Rembang sepanjang 13,9 km. Lalu, Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Ruas Kualanamu-Sei Rampah sepanjang 41,7 km dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Ruas Sepanjang-Krian sepanjang 15,5 km.

Jasa Marga juga telah menambah konsesi jalan tol baru sepanjang 237 km pada tahun lalu. Konsesi baru itu antara lain proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 64 km dan proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172,9 km.

Jika ditotal, hakhir 2017, Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 680 km. Sementara, total konsesi jalan tol yang Jasa Marga miliki mencapai 1.497 km.

Dessy mengatakan, Jasa Marga akan terus meningkatkan kepemilikan ruas potensial jalan tol. Targetnya, pengoperasian jalan tol pada tahun depan mencapai 1.260 km.

Dengan target tersebut, tak heran jika Jasa Marga haus pendanaan. Toh, meski butuh dana besar, Dessy bilang, Jasa Marga tetap harus mempertahankan covenant perusahaan, yakni debt equity ratio (DER) maksimal 5 kali dan interest coverage ratio (ICR) minimal 1,25 kali.

Alasan ini pula lah yang mendorong Jasa Marga pada tahun lalu menggelar berbagai inovasi pendanaan. Akhir Agustus 2017 lalu, Jasa Marga menggelar sekuritisasi aset dengan menerbitkan KIK Efek Beragun Aset (EBA) Mandiri JSMR01 senilai Rp 2 triliun. Produk ini merupakan KIK EBA pertama berbasis hak pendapatan di masa mendatang dari jalan tol. Aset yang diagunkan adalah pendapatan di masa mendatang atas Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi).

Lalu, Jasa Marga menerbitkan obligasi berbasis proyek (project bond) atas proyek jalan Tol Ruas JORR W2 Utara (Kebon Jeruk-Ulujami) yang dikelola entitas anak, PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ). Nilai penerbitan obligasi yang diterbitkan MLJ ini sebesar RP 1,5 triliun.

Di akhir tahun 2017, Jasa Marga kembali menggali sumber pendanaan alternatif melalui penerbitan surat utang global berdenominasi rupiah (Komodo Bond) senilai Rp 4 triliun.

Tahun ini, Jasa Marga masih akan menggelar strategi pendanaan alternatif. Selain divestasi jalan tol melalui skema RDPT, Agus mengatakan, Jasa Marga tengah menjajaki sekuritisasi pendapatan  jalan tol lain di luar Jalan Tol Jagorawi. Lalu, Jasa Marga juga tengah menjajaki penerbitan project bond lain untuk anak perusahaan yang sudah beroperasi.

 

 

 

 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kilau Harga Emas, Tak Sejalan Besaran Cuan di Saham Antam (ANTM)
| Senin, 24 Februari 2025 | 21:12 WIB

Kilau Harga Emas, Tak Sejalan Besaran Cuan di Saham Antam (ANTM)

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan dan Wilbert Arifin menetapkan target harga ANTM di Rp 1.900 per saham.

Transaksi Jumbo di Pasar Negosiasi, GIC Jual Seluruh Kepemilikannya di EMTK & BUKA
| Senin, 24 Februari 2025 | 20:49 WIB

Transaksi Jumbo di Pasar Negosiasi, GIC Jual Seluruh Kepemilikannya di EMTK & BUKA

Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 31 Januari 2025, kepemilikan GIC di EMTK berjumlah 4.290.909.100 saham (6,99%).

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir
| Senin, 24 Februari 2025 | 15:02 WIB

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir

Nilai transaksi pada IIMS 2025 naik 3,2% menjadi Rp 6,91 triliun dari Rp 6,7 triliun pada tahun lalu.

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan
| Senin, 24 Februari 2025 | 13:07 WIB

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan

Berdasarkan data BPS, India telah menjadi importir utama minyak sawit atau CPO Indonesia sejak tahun 2012.

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN
| Senin, 24 Februari 2025 | 11:28 WIB

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN

Vanguar Group menjadi investor institusi asing yang paling banyak mendekap saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:21 WIB

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun

Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 300 triliun pada tahun ini

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:01 WIB

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari

Aliran modal asing masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:27 WIB

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya

Salah satu tantangan yang dihadapi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) adalah pertumbuhan average revenue per user (ARPU).

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:16 WIB

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran

Pemerintah berencana mengembalikan dana sebesar Rp 58 triliun kepada 17 kementerian dan lembaga (K/L)

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:07 WIB

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar

Menilik efek dari rencana Bank Indonesia menjadi pembeli surat berharga negara (SBN) untuk mendanai program 3 juta rumah

INDEKS BERITA

Terpopuler