KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mengantongi pendanaan baru untuk ekspansi. Perusahaan pelayaran ini mendapatkan pinjaman dari Citibank senilai US$ 10 juta untuk menambah armada kapal.
Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera Imelda Agustina Kiagoes menjelaskan, perusahaan ini sebelumnya sudah mendapatkan pinjaman US$ 10 juta dari Citibank pada Desember 2018 lalu. "Sehingga, total pinjaman yang didapat saat ini US$ 20 juta," jelas dia di Hotel Ayana Midplaza, Jumat (24/5).
Belum ada proyeksi pinjaman baru pada Citibank di masa mendatang. Namun Imelda mengklaim, kesediaan Citibank mengucurkan pinjaman pada perusahaan logistik mencerminkan perusahaan punya rekam jejak yang baik.
Dengan pinjaman ini, Pelita Samudera sudah menambah lima unit kapal. "Kami optimistis, dengan adanya penambahan kapal tersebut PSSI dapat membantu pemerintah, terutama pelayaran nasional, untuk bisa meningkatkan pangsa pasar internasional," kata Direktur Pelita Samudera Harry Tjhen.
Ia menyebut, pada akhir tahun nanti kapal jenis mother vessel akan bertambah menjadi enam unit. Penambahan kapal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan logistik di sektor energi. Dus, ini upaya perusahaan mengembangkan usahanya. Sebelumnya Pelita Samudera bergantung pada batubara dan kini beralih ke sektor energi lain, termasuk mineral.
Maklumlah, bisnis batubara saat ini cenderung tertekan. Di pasar internasional, harga batubara sejak akhir 2018 hingga kemaren telah terpangkas 15% menjadi US$ 81,9 per ton.
Selain mengumumkan rencana ekspansi, Pelita Samudera menyatakan rencana pembagian dividen. Para pemegang saham PSSI akan mendapat dividen Rp 7 per saham. Jika dibandingkan harga kemarin, yield dividen PSSI mencapai 4,29%.
Sebelumnya, PSSI telah membagikan dividen interim sebesar Rp 5 pada November 2018 lalu. "Sehingga, dividen tahun ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya," jelas Imelda.
Sekadar informasi, pada akhir 2018 lalu, Pelita Samudera mengantongi laba US$ 14,1 juta yang merupakan capaian laba tertinggi dalam lima tahun terakhir. Keuntungan ini naik hampir empat kali lipat dibanding pencapaian 2017. Adapun pendapatannya tumbuh 30% menjadi US$ 63,6 juta.
Kinerja Pelita Samudera pada kuartal I-2019 juga sudah menunjukkan kenaikan. Pendapatan emiten ini mencapai US$ 17,7 juta, naik sekitar 9% year on year. Tetapi labanya mengalami penurunan 17% menjadi US$ 2,19 juta, lantaran kenaikan harga bahan bakar, upah kru, depresiasi kapal, dan program ekspansi armada.
Namun, Imelda yakin ada perbaikan kinerja pada kuartal II-2019. Apalagi, armada Pelita Samudera sudah bertambah. Sampai Mei ini, total kapasitas pengangkutan MV menjadi 205.552 tonase bobot mati (DWT) dibandingkan 31.000 DWT pada setahun lalu.