Kebocoran Gas Blok ONWJ Belum Biasa Diatasi Oleh Pertamina

Jumat, 26 Juli 2019 | 04:30 WIB
Kebocoran Gas Blok ONWJ Belum Biasa Diatasi Oleh Pertamina
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah dua pekan terjadi kebocoran gas dan tumpahan minyak di sekitar anjungan lepas pantai YYA, Blok migas Offshore North West Java (ONWJ). Namun hingga kini pengelola blok tersebut, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) belum juga mampu mengatasinya.

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Dharmawan H. Samsu, mengemukakan saat ini pihaknya masih menggelar investigasi menyeluruh dan mendalam terkait penyebab kejadian tersebut. Namun sejauh ini, Pertamina mengindikasikan terjadi anomali tekanan pada saat pengeboran sumur YYA-1 sehingga muncul gelombang gas dan tumpahan minyak.

"Dampaknya, terjadi pergeseran fondasi anjungan," ungkap Dharmawan dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, Kamis (25/7). Pertamina merencanakan produksi dari struktur YYA-1 sebesar 23 juta kaki kubik gas per hari dan 3.000 barel minyak per hari (bph).

Saat ini Pertamina mengambil langkah dengan membuat relief well di dekat sumur YYA-1. Sumur ini akan digunakan untuk menginjeksi semen ke sumur YYA-1 yang nantinya bisa menghentikan kebocoran. Pertamina akan membangun relief well dengan menggunakan Rig Suhana. "Peralatannya akan datang pada Sabtu (27/7) pekan ini," kata Dharmawan.

Jika tak ada aral melintang, tim bisa menghentikan kebocoran gas dan tumpahan minyak dalam jangka waktu delapan hingga 10 minggu sejak pernyataan kondisi darurat atau 15 Juli 2019. Dus, Pertamina bekerjasama dengan Boots and Coots, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang diklaim memiliki pengalaman dalam menangani kasus serupa.

Proyek YYA memiliki total tiga sumur. Dua sumur lainnya masih belum dibuka (isolated). Dengan kejadian ini, produksi migas Pertamina ikut terdampak. Untuk menutupi kekurangan produksi, kata Dharmawan, Pertamina berupaya mengoptimalkan produksi anak usaha lainnya.

Kebocoran gas dan tumpahan minyak di sekitar anjungan lepas pantai YYA terjadi pada 12 Juli 2019 pukul 01:30 WIB, saat melakukan re-entry di sumur YYA-1 pada kegiatan re-perforasi. Kemudian muncul gelembung gas di Anjungan YY dari rig Ensco-67 di wilayah operasional offshore ONWJ. Adapun Sumur YYA-1 yang mengalami kebocoran adalah sumur eks eksplorasi YYA-4 yang dibor pada 2011.

Pada 14 Juli 2019 pukul 22:40 WIB, Pertamina mengevakuasi seluruh pekerja di anjungan dan sekitar area itu. Pada 15 Juli, Pertamina menyatakan keadaan darurat dan melaporkannya kepada SKK Migas dan Kementerian ESDM.

Sehari kemudian mulai terlihat lapisan minyak oil spill di permukaan laut, selain gelembung gas yang masih terlihat. Tumpahan minyak mulai terlihat di sekitar anjungan pada 17 Juli.

Bagikan

Berita Terbaru

Adu Balap Kinerja GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Bukalapak.com (BUKA)
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Adu Balap Kinerja GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Bukalapak.com (BUKA)

BUKA telah melaporkan kinerja semester I-2025 dengan perolehan laba bersih Rp 464,45 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp 751,90 miliar.

Membedah Dampak Kehadiran IMIP terhadap Ekonomi Masyarakat Bahodopi dan Morowali
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 11:12 WIB

Membedah Dampak Kehadiran IMIP terhadap Ekonomi Masyarakat Bahodopi dan Morowali

Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengubah Bahodopi menjadi wilayah yang tak pernah tidur.

Profit 25,30% Setahun, Belum Ada Update Harga Emas Antam Hari Ini (3 Agustus 2025)
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 09:50 WIB

Profit 25,30% Setahun, Belum Ada Update Harga Emas Antam Hari Ini (3 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 hari ini masih sesuai update 2 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.948.000 per gram, buyback Rp 1.793.000 per gram.

Program Serampangan
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Program Serampangan

Menjelang akhir Juli 2025, jutaan warga di Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur dibuat sengsara akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).

Lika-liku Usaha KAI Meniti Impian Transportasi Hijau
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 05:50 WIB

Lika-liku Usaha KAI Meniti Impian Transportasi Hijau

Dari sisi lingkungan, KAI secara bertahap menurunkan jejak karbon meski jalan masih panjang. Namun KAI masih punya pekerjaan rumah, apa saja ?

Bisnis Studio Estetik Beromzet Fantastik
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Bisnis Studio Estetik Beromzet Fantastik

Kebutuhan promosi konten di sosial media makin berkembang. Usaha studio pun jadi peluang menjanjikan. Seperti apa bisnisnya?

 
Nasib LCGC Saat Mobil Listrik Murah Makin Bergairah
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 05:10 WIB

Nasib LCGC Saat Mobil Listrik Murah Makin Bergairah

Kehadiran BYD Atto 1 bukan hanya menggoyang pasar mobil listrik, tetapi juga mengancam eksistensi pasar mobil low cost green car (LCGC).

 
Ada Unsur Spekulasi, BEI Suspensi Dua Emiten Ini
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 04:50 WIB

Ada Unsur Spekulasi, BEI Suspensi Dua Emiten Ini

Pergerakan harga BUVA seperti tengah mengejar ketertinggalan kenaikan, dengan memanfaatkan sentimen dari aksi beli Hapsoro.

Daya Beli Masyarakat Lesu dan Ekonomi Buruk Bikin Sido Muncul (SIDO) Masuk Angin
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 04:45 WIB

Daya Beli Masyarakat Lesu dan Ekonomi Buruk Bikin Sido Muncul (SIDO) Masuk Angin

Penurunan tersebut dikarenakan pelemahan konsumsi rumah tangga serta kondisi makroekonomi yang kurang baik selama semester pertama 2025,

Siap-Siap, BEI Akan Buka Kode Domisili Investor Bulan Depan
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 04:41 WIB

Siap-Siap, BEI Akan Buka Kode Domisili Investor Bulan Depan

Pembukaan kode domisili investor merupakan bagian dari peningkatan likuiditas pasar. Kode domisili investor akan dilakukan secara tidak real time

INDEKS BERITA

Terpopuler