Kinerja Keuangan Merosot, Pengelola Pondok Indah Geber Sejumlah Proyek

Jumat, 03 Mei 2019 | 08:11 WIB
Kinerja Keuangan Merosot, Pengelola Pondok Indah Geber Sejumlah Proyek
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) di awal tahun ini kurang memuaskan. Pada kuartal I-2019, pengembang kawasan Pondok Indah ini mencatatkan pendapatan dan penjualan bersih Rp 412,78 miliar. Jumlah itu menurun 44,76% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun lalu Rp 747,25 miliar.

Kinerja MKPI melemah lantaran nilai penjualan real estat dan apartemen cenderung menurun.

Bersamaan dengan terkoreksinya pendapatan, laba bersih MKPI ikut tergerus hingga 57,01% year on year (yoy) menjadi Rp 154,08 miliar. "Penurunan penjualan dari segmen real estat dan apartemen agak banyak, sebab tidak banyak lagi stok yang bisa kami jual," ungkap Direktur Independen PT Metropolitan Kentjana Tbk, Herman Widjaja, kepada KONTAN, kemarin.

Dalam dua tahun terakhir, pendapatan MKPI memang mengandalkan penjualan dari real estat dan apartemen, termasuk proyek Pondok Indah Residence. "Tahun ini dari Pondok Indah Residence kami menargetkan Rp 360 miliar," lanjut dia.

Di saat penjualan real estat dan apartemen melemah, kata Herman, kontribusi pendapatan dari pendapatan berulang (recurring income) masih stabil.

Untuk menahan penurunan penjualan real estat, MKPI bakal menggarap proyek baru berupa hunian tapak Pondok Indah Townhouse.

Proyek perumahan yang terletak di Pondok Pinang Jakarta Selatan itu akan dilakukan pada kuartal III-2019. Namun Herman belum mau membeberkan harga jual rumah yang akan dipasarkan. "Kami masih menyelesaikan perizinannya, itu targetnya belum kami tentukan dan pricing-nya belum diputuskan," jelas Herman.

Belanja modal

Satu hal yang pasti, MKPI akan memulai proses marketing sales dan pembangunan paling cepat pada kuartal ketiga tahun ini. Jika tak ada aral melintang, proyek tersebut akan dikerjakan bersamaan dengan proyek Intercontinental Service Apartment, Pondok Indah Mall 3 dan Pondok Indah Office Tower 5.

"Rencananya tahun ini kami akan launching, tetapi belum bisa bilang targetnya, itu terdiri dari 37 unit rumah tapak," ungkap Herman.

Sementara Direktur MKPI, Alfred F Kaunang, mengemukakan manajemen agak pesimistis kinerja membaik pada tahun ini. Sebab, proyek yang saat ini dikerjakan baru rampung pada tahun depan dan berpengaruh pada pendapatan tahun berikutnya.

Jadi, pada tahun ini MKPI mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 800 miliar hingga Rp 900 miliar. Dananya untuk menuntaskan proyek Pondok Indah Mall 3 dan Pondok Indah Office Tower 5. Seluruh dana yang dialokasikan untuk belanja modal seluruhnya berasal dari cashflow perusahaan.

Kenneth Suhadi Purnama, Direktur MKPI menyebutkan, proyek Pondok Indah Mall 3 yang menelan investasi Rp 1,4 triliun itu baru beroperasi paling cepat akhir tahun ini atau tahun berikutnya. Di proyek PIM 3, manajemen PT Metropolitan Kentjana Tbk masih mengincar segmen keluarga, namun dengan segmentasi yang lebih tinggi dibandingkan PIM 1 dan PIM 2.

Oleh karena itu, PT Metropolitan Kentjana Tbk tidak akan sembarangan menerima penyewa atau tenant. "Sangat terbatas yang akan mengisi tempat ini. Sebenarnya sudah banyak tenant yang ingin masuk tetapi kami pilah," ungkap Kenneth.

Bahkan saat ini sudah banyak merek-merek ternama yang mulai mengantre untuk mengisi gerai-gerai di PIM 3. Namun manajemen PT Metropolitan Kentjana Tbk belum mau memberikan bocoran brand apa saja yang dipastikan akan hadir di sana.

Bagikan

Berita Terbaru

Pajak dan Napas Pemulihan Pasca Bencana
| Selasa, 09 Desember 2025 | 04:21 WIB

Pajak dan Napas Pemulihan Pasca Bencana

Bencana Sumatra adalah alarm keras bahwa kebijakan fiskal harus lebih adaptif, responsif dan berorientasi pada pemulihan.

Perbaiki Kinerja, Asuransi Jiwa Adaptasi Strategi Bisnis
| Selasa, 09 Desember 2025 | 04:15 WIB

Perbaiki Kinerja, Asuransi Jiwa Adaptasi Strategi Bisnis

Sejumlah indikator masih memberikan harapan akan adanya peluang perbaikan kinerja asuransi jiwa di tahun depan.

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)
| Senin, 08 Desember 2025 | 09:32 WIB

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)

Di luar harga komoditas, faktor struktural lain bakal memengaruhi prospek PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:57 WIB

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026

Strategi rejuvenasi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) meliputi revamp flagship store dan gerai Neka.

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:30 WIB

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar

Mayoritas analis berdasarkan konsensus Bloomberg masih memandang bullish saham PT Telkom Indonesia Tbk.

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:07 WIB

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar mencermati rilis sejumlah data ekonomi domestik pekan ini. Mulai  penjualan sepeda motor, IKK serta data penjualan ritel bulan Oktober. 

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

INDEKS BERITA