Kinerja Meningkat, Simak Rekomendasi Saham Sariguna Primatirta (CLEO)

Rabu, 26 Juni 2019 | 07:12 WIB
Kinerja Meningkat, Simak Rekomendasi Saham Sariguna Primatirta (CLEO)
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) kian segar. Analis memperkirakan, performa keuangan emiten yang memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) ini berpeluang semakin moncer ke depan.

Sepanjang tiga bulan pertama 2019, CLEO berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sekitar 37% dari Rp 162,59 miliar pada kuartal I 2018 menjadi Rp 223,54 miliar. Capaian tersebut, berada di atas pertumbuhan rata-rata industri AMDK yang hanya 4%.

Belum berhenti di situ, Pada periode sama, laba bersih perusahaan ini juga melompat 101% menjadi Rp 25,29 miliar.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, dari sisi pendapatan, performa CLEO tak lepas dari karakter bisnis perusahaan, di sektor konsumer. Pada saat yang bersamaan, data consumer price index (CPI) juga mengalami kenaikan. Begitu juga dengan data inflasi.

"Hal itu mencerminkan daya beli masyarakat cenderung meningkat," ujar Sukarno, Selasa (25/6).

Setali tiga uang, analis MNC Sekuritas Victoria Venny NS. menjelaskan, tak menutup kemungkinan ada sentimen negatif di semester II. Akan tetapi, berbagai program bantuan dari pemerintah untuk masyarakat, dianggap sebagai faktor kuat yang mendorong pertumbuhan sektor konsumsi masih positif di tahun ini.

Jumlah utang turun

Data makro ekonomi yang memberi sinyal adanya peningkatan daya beli masyarakat memang mempengaruhi fundamental CLEO. Di sisi lain, CLEO juga mampu mengoptimalkan peluang itu dari sisi internal.

Analis Senior Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, terdapat penurunan utang yang cukup besar di keuangan CLEO sepanjang tahun lalu. Alhasil, terjadi penurunan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan air minum tersebut di tahun ini.

Hal itu yang membuat sisi laba CLEO kuartal pertama tahun ini moncer. "EBITDA juga terus meningkat," terang Alfatih.

Alfatih menambahkan, melihat sejumlah data makro, sektor konsumer yang juga merupakan sektor bisnis CLEO tahun ini bakal prospektif. Kalau pun tidak meningkat, minimal pergerakan bisnis di sektor ini stabil.

William Hartanto, analis Panin Sekuritas memiliki pandangan senada. Menurutnya, tren industri AMDK memang saat ini cenderung stagnan. Namun, pada saat yang bersamaan, pemain di industi ini tidak akan pernah kehabisan pangsa pasar.

"Sehingga, yang menjadikan industri tersebut kompetitif dilihat dari kualitas dan harga jual produk itu sendiri," jelas William.

Berbicara soal saham, kemarin, CLEO ditutup menguat 2 poin ke level Rp 388 per saham. Sejak awal tahun, saham ini telah mengakumulasi kenaikan hampir 37%.

Menurut Alfatih, secara teknikal saham CLEO berada dalam tren naik dan masih berada di atas Moving Average (MA20) serta indikator stochastic yang berada di atas 50. Untuk itu, dia merekomendasikan buy untuk saham CLEO, dengan target harga Rp 420 per saham dan berhenti saat menyentuh level Rp 376 per saham.

Tak jauh berbeda, Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga merekomendasikan beli untuk saham CLEO, dengan target harga akhir tahun Rp 565 per saham. Menurutnya, harga saham emiten ini masih berpotensi untuk melanjutkan penguatan.

Sementara, Sukarno menyarankan untuk berhati-hati. Pasalnya, saham CLEO sudah memasuki area jenuh beli (overbought).

"Harga sudah mulai berada di area overbought, jadi investor yang mau masuk kembali harus waspada. Dari sisi teknikal, harga berpotensi melemah," jelasnya.

Dia mengungkapkan, jika harga terus turun dan menembus level support yakni Rp 378 per saham, maka ke depannya memungkinkan untuk lanjut turun ke level Rp 350 per saham. Hingga akhir tahun, saham CLEO berpotensi bergerak ke level Rp 410 per saham.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:00 WIB

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence

Akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis kendaraan listrik mulai terlaksana.

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:17 WIB

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak

Kinerja emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi semakin cemerlang hingga 2027 mendatang.

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:01 WIB

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor

Kebijakan deregulasi impor memberi ruang memperlancar rantai pasok bahan baku, komponen produksi, hingga barang konsumsi tertentu.

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:41 WIB

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025

Tantangan terhadap rupiah juga cukup besar dengan data PMI yang terkontraksi dan proyeksi defisit anggaran yang lebih tinggi menjadi 2,78%.

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:25 WIB

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun

Tekanan harga batubara berasal dari akumulasi turunnya permintaan impor dari China sebanyak 5% year on year (YoY).

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 15:05 WIB

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)

Pernyataan mengenai percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis, di dalam tujuan transaksi 15% saham FAST, memancing sas sis sus di pasar saham

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 09:00 WIB

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (5 Juli 2025) Rp 1.908.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,07% jika menjual hari ini.

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 08:25 WIB

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak

Donald Rachmat tidak tiba di posisi puncak saat ini lewat jalur instan. Dia meniti kariernya dari bawah.

Janji Ekonomi
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:05 WIB

Janji Ekonomi

Tidak mudah untuk bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi hingga 8% yang saat ini saja masih jauh dari target tersebut.

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:00 WIB

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel

Dominasi negara China di industri nikel dalam negeri, efeknya dapat tidak menguntungkan bagi Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler