Tekanan Likuiditas Mereda, Pertumbuhan Kredit Perbankan di Jepang Melambat

Selasa, 10 Agustus 2021 | 13:59 WIB
Tekanan Likuiditas Mereda, Pertumbuhan Kredit Perbankan di Jepang Melambat
[ILUSTRASI. Layanan nasabah di masa pandemi di kantor cabang MUFG Bank di Higashinakano, Tokyo, Jepang, 24 April 2020. REUTERS/Kim Kyung-Hoon TPX IMAGES OF THE DAY]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pinjaman perbankan membukukan laju pertumbuhan tahunan terendah selama  sembilan tahun terakhir di bulan Juli. Data yang dipublikasikan pada Selasa (10/8) bisa diartikan sektor korporasi Jepang mampu melalui tekanan likuiditas ang diakibatkan pandemi virus corona, tahun lalu.

Namun pertumbuhan yang rendah juga merupakan cerminan konsumsi yang lamban karena rumah tangga menyimpan uang daripada berbelanja. Tren ini menggarisbawahi rentannya pemulihan ekonomi Jepang.

Total pinjaman bank pada bulan Juli naik 1,0% dari tahun sebelumnya, data Bank of Japan (BOJ) menunjukkan. Angka itu lebih rendah daripada kenaikan tahunan sebesar 1,4% pada bulan Juni dan menandai kenaikan tahun-ke-tahun terendah sejak November 2012.

Baca Juga: Bursa Asia bervariasi setelah penurunan Dow dan S&P semalam

Pinjaman bank melonjak tahun lalu ketika perusahaan membutuhkan uang tunai segera untuk mengurangi dampak pandemi virus corona pada bisnis.

“Beberapa perusahaan membayar kembali pinjaman yang mereka gunakan sebagai tindakan pencegahan,” kata seorang pejabat BOJ dalam sebuah pengarahan. "Deposito bank tetap pada tingkat tinggi, yang menunjukkan rumah tangga berhati-hati dalam meningkatkan pengeluaran," tambahnya.

Saldo rata-rata deposito bank naik 5,7% pada Juli dari tahun sebelumnya di 831 triliun yen ($7,53 triliun), jauh melebihi 578 triliun yen untuk pinjaman bank, data menunjukkan.

Baca Juga: Kantor cabang luar negeri BNI kucurkan kredit US$ 3,7 miliar pada Juni 2021

Bank-bank besar melihat pinjaman turun 1,4% pada Juli dari tahun sebelumnya setelah penurunan 1,6% pada Juni. Penurunan terutama terjadi sebagai reaksi terhadap lonjakan permintaan dana tahun lalu untuk menghadapi guncangan pandemi.

Bank-bank regional meningkatkan pinjaman sebesar 2,3% pada bulan Juli, penurunan dari kenaikan 2,9% pada bulan Juni, menunjukkan bahwa kendala uang tunai berkurang bahkan untuk peminjam kecil dan menengah.

Ekonomi Jepang muncul dari pukulan tahun lalu dari pandemi berkat permintaan luar negeri yang kuat, meskipun prospeknya dikaburkan oleh kebangkitan infeksi Covid-19 yang melumpuhkan konsumsi swasta.

Selanjutnya: Aktivitas Industri dan Mobilitas Meningkat Angkat Permintaan Bahan Bakar di India

 

Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler