KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah tertekan sentimen eksternal. Kondisi ini dinilai masih akan berlangsung pada Selasa (8/3).
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim bilang, perang menyebabkan harga minyak melonjak dan memicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global terganggu. Maklum, Eropa memasok gas dari Rusia. Sementara Rusia terancam terkena sanksi ekspor komoditas.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, mata uang Asia memang tengah melemah terhadap dollar AS. Ini akibat pernyataan Presiden Vladimir Putin pada Minggu yang akan melanjutkan perang sampai Ukraina menerima tuntutannya dan menghentikan perlawanan.
Baca Juga: Tergelincir, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.411 Per Dolar AS Pada Senin (7/3)
"Indeks dollar AS kembali menyentuh level tertinggi di 99,4," ujar Josua. Permintaan terhadap aset safe haven juga meningkat. Ini nampak dari harga emas yang naik. Kurs yen Jepang dan franc Swiss juga menguat.
Josua memperkirakan rupiah hari ini akan melemah dan bergerak antara Rp 14.375-Rp 14.450. Prediksi Ibrahim, rupiah bergerak antara Rp 14.390 - Rp 14.440 per dollar AS.
Kemarin, kurs Jisdor turun 0,19% ke Rp 14.411. Kurs spot rupiah melemah 0,19% ke Rp 14.415.
Baca Juga: Cadangan Devisa Februari 2022 Bisa Meningkat Hingga US$ 143 Miliar