Lewat MLPL Lippo Jual 6,74 Persen Saham MPPA Senilai Rp 355 miliar, Pembelinya GoTo?

Kamis, 07 Oktober 2021 | 08:15 WIB
Lewat MLPL Lippo Jual 6,74 Persen Saham MPPA Senilai Rp 355 miliar, Pembelinya GoTo?
[ILUSTRASI. Pengunjung mengenakan masker saat berbelanja di gerai Hypermart (6/10/2021). Ada dugaan GoTo adalah pembeli saham MPPA yang dijual Lippo via MLPL pada 4 Oktober 2021. KONTAN/Bidara Pink]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi saham MPPA di pasar negosiasi yang berlangsung pada 4 Oktober 2021 lalu rupanya dilakoni oleh Group Lippo. 

Lewat PT Multipolar Tbk atau MLPL, Lippo telah menjual sebagian saham MPPA yang dimilikinya senilai Rp 355 miliar.

Jumlah saham MPPA atau PT Matahari Putra Prima Tbk yang dijual MLPL sebanyak 507.142.900 saham, atau setara 6,74 persen. Harga jualnya di Rp 700 per saham.

Natalie Lie, Sekretaris Perusahaan PT Multipolar Tbk dalam keterbukaan informasi Kamis (7/10) menyebut, tujuan penjualan saham MPPA tersebut untuk memperluas investor skala besar dalam MPPA dan untuk investasi kembali.

Namun, tidak dijelaskan identitas investor skala besar yang dimaksud. Oh ya, pihak pembeli menggunakan jasa Trimegah Sekuritas dalam transaksi jual-beli saham MPPA itu.

Baca Juga: Hati-Hati Krisis Baru Bila Harga Komoditas Terus Naik

Yang jelas, sebelumnya GoTo dikabarkan akan masuk ke MPPA lewat skema rights issue yang akan digelar pada kuartal IV-2021.

MPPA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,17 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Lewat aksi pengumpulan dana tersebut, MPPA berencana meraup dana segar Rp 500 miliar hingga Rp 800 miliar.

Nah, sehari setelah transaksi penjualan saham MPPA oleh MLPL, muncul pengumuman: GoTo akan menjadi pembeli siaga atau standby buyer dalam hajatan rights issue MPPA. Walhasil, saham baru yang tidak diserap publik, nantinya akan ditampung GoTo.

"GoTo akan berpartisipasi dalam peningkatan modal yang kami lakukan," ujar Elliot Dickson, Chief Executive Officer (CEO) MPPA dalam keterangan resmi, Selasa (5/10). 

Sementara itu, usai menyentuh harga Rp 1.060 per saham pada 28 September 2021, harga saham MPPA terus melorot. Bahkan, dalam dua hari berturut-turut, saham MPPA mengalami ARB, alias menyentuh batas bawah auto rejection.

 

 

Ada dugaan, koreksi harga saham MPPA ini terkait dengan transaksi penjualan saham yang dilakoni MLPL pada 4 Oktober 2021, yang harganya hanya Rp 700 per saham.   

Selanjutnya: Vale Indonesia (INCO) Terus Menggenjot Cadangan Nikel

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis
| Senin, 17 November 2025 | 13:17 WIB

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis

BCA catat laba Rp 48,26 triliun di Oktober 2025, naik 4,39% secara tahunan dan sesuai proyeksi analis

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian
| Senin, 17 November 2025 | 10:33 WIB

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian

Situasi ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi keberhasilan redenominasi. Ada beberapa aspek yang membuat kebijakan ini gagal.

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi
| Senin, 17 November 2025 | 09:57 WIB

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi

Survei harga properti BI menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer melambat, hanya naik 0,84% YoY hingga kuartal III-2025

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy
| Senin, 17 November 2025 | 08:30 WIB

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy

Laba bersih PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melompat didorong bisnis logistik dan penjualan kendaraan bekas.

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?
| Senin, 17 November 2025 | 08:09 WIB

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?

Menjelang momen musiman Nataru, kinerja emiten ritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diprediksi menguat.

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan
| Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan

Tujuh tahun mentok di sekitar Rp 500-an triliun, akhirnya dana kelolaan industri reksadana tembus level Rp 600 triliun.  

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun
| Senin, 17 November 2025 | 06:45 WIB

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun

Berdasarkan catatan salah satu mitra distribusi, Bibit, ST015 tenor dua tahun ST015T2 mencatatkan penjualan lebih banyak

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri
| Senin, 17 November 2025 | 06:30 WIB

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri

Harga logam industri terangkat oleh kombinasi sentimen makro yang membaik serta tekanan pasokan global yang belum mereda.

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi
| Senin, 17 November 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi

Rupiah menguat 0,13% secara harian ke level Rp 16.707 per dolar AS pada Jumat (14/11). Namun, dalam sepekan lalu, rupiah melemah 0,10%. 

Jalan Tengah UMP 2026
| Senin, 17 November 2025 | 06:14 WIB

Jalan Tengah UMP 2026

Negara ini butuh upah yang layak dan iklim usaha yang sehat. Keduanya bisa berjalan jika semua pihak bersedia mendekat ke tengah.

INDEKS BERITA

Terpopuler