Lima Saham Turun, Ini 10 Saham LQ45 dengan PER Terkecil (16 Juli 2019).
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merah pada perdagangan Selasa (16/7). Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri hari perdagangan, IHSG turun 16,35 poin (-0,25%) lalu mendarat di angka indeks 6.401,88.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turun 2,61 poin (0,25%) ke 1.025,53.
Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga rontok. Indeks terbitan Kompas ini turun 3,23 poin (-0,25%), lalu hinggap di 1.301,47.
Tonton Video: Analisis IHSG Membaik sampai Akhir Tahun
Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Adaro Energy Tbk (ADRO), dan Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 3,91 kali, 6,01 kali, dan 7,19 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh UNTR, ITMG, ELSA, BBTN, MEDC, MNCN, dan WSBP.
Sejalan dengan penutupan IHSG, lima dari 10 saham LQ45 dengan PER terendah juga naik dibanding penutupan sebelumnya.
Saham-saham nahas itu adalah United Tractor Tbk (UNTR), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Medco Energy (MEDC), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Wait and See, Menanti Keputusan BI
Sebaliknya, satu-satunya saham yang bernasib baik naik harga adalah ADRO.
Adapun empat saham tidak mengalami perubahan harga adalah SRIL, PTBA, Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan Elnusa Tbk (ELSA).
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah | ||||
---|---|---|---|---|
Kode | Harga (15/7) | Harga (16/7) | PBV | PER |
SRIL | 340 | 340 | 0,85 | 3,91 |
ADRO | 1.275 | 1.285 | 0,65 | 6,06 |
PTBA | 2.840 | 2.840 | 1,86 | 7,19 |
UNTR | 28.025 | 27.800 | 1,74 | 8,49 |
ITMG | 17.425 | 17.425 | 1,62 | 8,7 |
ELSA | 372 | 372 | 0,8 | 8,86 |
BBTN | 2.470 | 2.440 | 1,05 | 8,94 |
MEDC | 820 | 810 | 0,71 | 9 |
MNCN | 1.450 | 1.445 | 1,88 | 9,44 |
WSBP | 428 | 426 | 1,37 | 9,68 |
Sumber: RTI
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Data seperti ini bisa Anda akses langsung melalui Pusat Data KONTAN - Market.
Baca Juga: IHSG menukik, 10 saham ini harganya naik paling tinggi, Selasa (16/7)