Market Global: Saham dan Minyak Naik, Emas dan Dollar AS Turun

Kamis, 10 Januari 2019 | 06:46 WIB
Market Global: Saham dan Minyak Naik, Emas dan Dollar AS Turun
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham-saham di seluruh dunia memperpanjang kenaikan baru-baru ini. Harga minyak melonjak pada hari Rabu (9/1) di tengah optimisme bahwa Amerika Serikat (AS) dan China menuju kesepakatan perdagangan.

Kekhawatiran pasar merada atas perang dagang habis-habisan dan kemungkinan dampaknya terhadap pertumbuhan global.

Delegasi dari China dan AS mengakhiri pembicaraan di Beijing pada hari Rabu di tengah tanda-tanda kemajuan pada isu-isu termasuk pembelian komoditas pertanian dan energi AS dan peningkatan akses ke pasar China.

China telah berjanji untuk membeli "sejumlah besar" pertanian, energi dan barang-barang dan jasa-jasa manufaktur dari Amerika Serikat, kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan, Rabu.

Bursa saham AS tertopang saham-saham teknologi dan sektor-sektor sensitif perdagangan lainnya. Indeks patokan S&P 500 naik sekitar 10% dari posisi terendah 20-bulan di sekitar Natal.

"Jika Anda ingin mengukur bagaimana investor melihat pembicaraan perdagangan, perhatikan saja teknologi, dan semikonduktor pada khususnya," kata Jack Ablin, kepala investasi di Cresset Wealth Advisors di Chicago.

Dow Jones Industrial Average naik 91,67 poin (0,39%)ke 23.879,12. S&P 500 naik 10,55 poin (0,41%) ke 2.584,96. Nasdaq Composite bertambah 60,08 poin (0,87%) dan berakhir di 6.957.08.

Indeks benchmark saham-saham Eropa pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,53%, penutupan tertinggi dalam hampir empat minggu.

Di ranah komoditas, harga minyak melonjak terbantu harapan redanya ketegangan perdagangan antara China dan AS. Penurunan produksi minyak mentah yang dipimpin OPEC juga memberikan dukungan.

Harga minyak mentah Brent di pasar berjangka naik US$ 2,72 menetap di US$ 61,44 per barel (4,6%). Adapun harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$ 2,58 menjadi US$ 52,36 per barel (5,2%).

Keberanian pasar untuk mengambil risiko yang meningkat mendorong imbal hasil obligasi AS ke level tertinggi tahun ini. Imbal hasil surat utang AS naik ke level tertinggi tahun ini, tetapi turun lagi mengikuti komentar dovish dari pembicara Fed dan lelang uang 10 tahun yang kuat.

Surat utang AS tenor 10-tahun yang menjadi bencmark memberi imbal hasil 2,7225% setelah sebelumnya naik menjadi 2,747%, tertinggi sejak 28 Desember.

Sebaliknya, dolar AS memperpanjang penurunan setelah risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve 18-19 Desember terbit. Dokumen itu menunjukkan pembuat kebijakan moneter AS, The Fed, mengatakan bank sentral bisa bersabar pada kenaikan suku bunga di masa depan.

Dolar jatuh ke level terendah sejak Oktober setelah The Fed menyatakan kehati-hatian tentang kenaikan suku bunga di masa depan, dan karena investor mengurangi taruhan safe-haven karena optimisme tentang pembicaraan perdagangan AS-China.

Harga emas naik pada hari Rabu, dengan emas spot naik 0,68% menjadi US$ 1.293,65 per ons troi.

Bagikan

Berita Terbaru

Hasil Survei Bank Indonesia, Geliat Usaha Melandai di Semester II-2025
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:33 WIB

Hasil Survei Bank Indonesia, Geliat Usaha Melandai di Semester II-2025

Bank Indonesia melaporkan pertumbuhan SBT hanya 11,55% pada Q3 2025 dan memperkirakan hanya 10,53% di Q4, menandakan perlambatan ekonomi.

Menkeu Purbaya Bentuk Pokja Awasi Belanja 26 K/L
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Menkeu Purbaya Bentuk Pokja Awasi Belanja 26 K/L

Menteri Purbaya ungkap 26 kementerian belum optimal realisasi anggaran. Pokja akan monitor dan laporkan tiap bulan.

Mengulik Wacana Pemerintah Melakukan Hapus Tagih Kredit Macet Bernilai Mini
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:24 WIB

Mengulik Wacana Pemerintah Melakukan Hapus Tagih Kredit Macet Bernilai Mini

Ratusan ribu calon debitur KPR FLPP tidak dapat mengakses pembiayaan karena masuk daftar hitam SLIK akibat kredit macet kecil.

Realisasi Investasi Asing Pada Kuartal III-2025 Kembali Anjlok Secara Tahunan
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:19 WIB

Realisasi Investasi Asing Pada Kuartal III-2025 Kembali Anjlok Secara Tahunan

Realisasi foreign direct investment ke Indonesia mencapai Rp 212 triliun pada kuartal III-2025, turun 8,87% secara tahunan

Demi Angkat Ekonomi, Inilah Stimulus Tambahan Penyangga Daya Beli
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:13 WIB

Demi Angkat Ekonomi, Inilah Stimulus Tambahan Penyangga Daya Beli

Pemerintah menggelontorkan anggaran untuk menambah bantuan langsung tunai dan magang program fresh graduate 

Perjalanan Neneng Goenadi, Dari Konsultan Jadi Bos Teknologi
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Perjalanan Neneng Goenadi, Dari Konsultan Jadi Bos Teknologi

Neneng membawa pengalamannya sebagai seorang profesional untuk mengelola bisnis dan memberdayakan jutaan mitra pengemudi di ekosistem digital Grab

Rupiah dalam Sepekan Tertekan Data Ekonomi
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 07:30 WIB

Rupiah dalam Sepekan Tertekan Data Ekonomi

Rupiah melemah tipis 0,05% secara harian ke posisi Rp 16.590 per dolar AS pada Jumat (17/10). Dalam sepekan rupiah spot telah melemah 0,12%.  

Gandeng Electrolux, Selaras Citra Nusantara (SCNP) Produksi Kompor Tanam Premium
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Gandeng Electrolux, Selaras Citra Nusantara (SCNP) Produksi Kompor Tanam Premium

Langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk mengembangkan produk baru di tengah gempuran alat rumah tangga impor.

Penjualan Semen Baturaja (SMBR) Melonjak 21%
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 07:10 WIB

Penjualan Semen Baturaja (SMBR) Melonjak 21%

Permintaan di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) yang meliputi Sumatra Selatan, Jambi dan Lampung masih ada dalam tren menanjak.

Marketing Sales Metropolitan Land (MTLA) Naik 4% Per September 2025
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 07:03 WIB

Marketing Sales Metropolitan Land (MTLA) Naik 4% Per September 2025

Perolehan marketing sales PT Metropolitan Land Tbk (MTLA)  per September 2025 setara 67% dari target tahunan sebesar Rp 2 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler