Masih Awasi Bisnis Ma, Beijing Minta Perusahaan Negara Laporkan Investasi di Ant

Selasa, 22 Februari 2022 | 16:18 WIB
Masih Awasi Bisnis Ma, Beijing Minta Perusahaan Negara Laporkan Investasi di Ant
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Meja resepsionis Ant Financial Services Group di kantor pusatnya di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, 24 Januari 2018. REUTERS/Shu Zhang/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONGKONG. Kerajaan bisnis Jack Ma belum luput dari penelisikan otoritas di China. Lembaga pengawas keuangan di China meminta perusahaan milik negara untuk melaporkan baik investasi maupun hubungan lain yang mereka miliki dengan Ant Group, unit bisnis keuangan milik Ma, demikian penuturan tiga orang yang mengetahui masalah tersebut.

Bank milik negara dan perusahaan non-bank termasuk di antara entitas yang telah diminta oleh pihak berwenang untuk melakukan pemeriksaan, kata sumber yang menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Permintaan itu datang minggu lalu, kata seorang sumber. Belum jelas apakah perusahaan mendapatkan tenggat waktu untuk menyerahkan informasi atau apakah ada tindakan atau sanksi tertentu yang akan dijatuhkan.  

Ant, afiliasi dari Alibaba Group, telah mengalami restrukturisasi secara besar-besaran oleh regulator di China. Langkah itu menyusul pembatalan rencana penawaran umum perdana (IPO) senilai US$ 37 miliar oleh regulator pada akhir 2020.

Baca Juga: Ingin Roda Ekonomi Berputar Lebih Cepat, China Siapkan Pemangkasan Pajak

Sejak pembatalan IPO, Ant yang dikendalikan Ma, telah memulai rencana restrukturisasi. Otoritas di China memaksa afiliasi dari raksasa e-commerce Alibaba itu menjadi semacam holding untuk sejumlah perusahaan keuangan.

Langkah regulasi terbaru datang ketika pihak berwenang terus meluncurkan inisiatif baru untuk sektor teknologi negara itu, yang telah mengalami tindakan keras regulasi selama setahun, untuk menjaga risiko keuangan tetap terkendali.

Langkah ini juga menambah kekhawatiran investor bahwa Beijing dapat melanjutkan tindakan kerasnya tahun ini, memicu aksi jual di sektor teknologi pada hari Selasa. Saham Alibaba turun sebanyak 5,3% ke level terendah sejak 28 Januari.

Saham Alibaba, yang juga terdaftar di New York, telah menguat akhir tahun lalu. Investor bertaruh pemerintah pusat akan melonggarkan pengawasannya atas kerajaan bisnis Ma.

Baca Juga: Ukraina Tak Akan Menanggapi Provokasi Rusia, Sebut Laporan Separatis Kebohongan Murni

Dalam langkah terbaru, otoritas pengatur telah meminta perusahaan milik negara untuk menyerahkan rincian investasi dalam ekuitas, dan eksposur ke sekuritas beragun aset, dan pinjaman sehubungan dengan Ant.

Ant menolak untuk berkomentar. Rencana pengawasan terbaru itu diberitakan pertama kali oleh Bloomberg pada Senin (21/2).

Bulan lalu, China Cinda Asset Management Co Ltd, salah satu dari empat perusahaan manajemen aset milik negara (AMC) terbesar di China, mengumumkan pembatalan atas investasi di Ant. 

Cinda membatalkan kesepakatan untuk membeli 20% saham senilai sekitar US$ 944 juta di bagian keuangan konsumen Ant Group karena tekanan dari otoritas negara, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Bagikan

Berita Terbaru

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

Ada Produk ETF Emas, Pasar Modal Syariah Semakin Bernas
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ada Produk ETF Emas, Pasar Modal Syariah Semakin Bernas

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah investor pasar modal syariah mencapai 211.596 per November 2025, meningkat 24,9% secara tahunan.

Cilacap Samudera Fishing (ASHA) Melirik Diversifikasi Pasar Ekspor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:10 WIB

Cilacap Samudera Fishing (ASHA) Melirik Diversifikasi Pasar Ekspor

 Di sisi lain, ASHA melihat peluang untuk memperkuat brand di pasar domestik seiring meningkatnya konsumsi seafood modern di Indonesia.

Emiten Menggelar Buyback Agar Saham Tetap Menawan
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:09 WIB

Emiten Menggelar Buyback Agar Saham Tetap Menawan

Aksi buyback saham masih semarak dilakukan emiten jelang tutup tahun 2025. Aksi korporasi ini dilakukan untuk memoles kinerja saham.

Rupiah Menanti Kebijakan BI di Rabu (17/12)
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB

Rupiah Menanti Kebijakan BI di Rabu (17/12)

Pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan indeks dolar AS di tengah fokus pasar terhadap data ekonomi AS

Cerestar Indonesia (TRGU) Menambah Kapasitas Produksi
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB

Cerestar Indonesia (TRGU) Menambah Kapasitas Produksi

TRGU akan meluncurkan beberapa produk anyar di segmen tepung terigu dan sejumlah produk turunan lainnya untuk 2026

Berburu Cuan di Akhir Tahun, IPO SUPA Oversubscribed Hingga 318,69 Kali
| Rabu, 17 Desember 2025 | 06:52 WIB

Berburu Cuan di Akhir Tahun, IPO SUPA Oversubscribed Hingga 318,69 Kali

Ia berharap, oversubscribed yang tinggi pada IPO Superbank memberikan dampak positif ke likuiditas perdagangan saham SUPA setelah pencatatan. 

Tata Kelola Minyakita Berubah, BUMN Mendistribusikan 35%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 06:50 WIB

Tata Kelola Minyakita Berubah, BUMN Mendistribusikan 35%

Kemendag yakinefisiensi dalam pendistribusian Minyakita akan lebih mendorong pembentukan harga sesuai ketentuan HET Minyakita

INDEKS BERITA

Terpopuler