Maskapai Penerbangan Berjuang Penuhi Load Factor di Paruh Kedua Tahun 2019

Sabtu, 20 Juli 2019 | 06:00 WIB
Maskapai Penerbangan Berjuang Penuhi Load Factor di Paruh Kedua Tahun 2019
[]
Reporter: Andy Dwijayanto, Harry Muthahhari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski terjepit polemik harga tarif tiket penumpang dan bagasi, maskapai penerbangan masih memproyeksikan pertumbuhan pada tahun ini. Pasalnya, peluang pertumbuhan masih terbuka seiring membaiknya stabilitas politik dan ekonomi.

Bayu Sutanto, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menjelaskan, pada semester satu memang cenderung minus karena rendahnya load factor di kuartal I 2019. Namun Lebaran dan libur sekolah di kuartal II cukup menolong kinerja operator penerbangan.

"Kuartal pertama memang low season, ya parah. Makanya banyak airlines mengeluarkan tiket mahal karena load factor-nya rendah. Jadi walau low season tapi harganya tinggi karena mempertahankan usaha," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (19/7).

Menurut Bayu, memasuki semester II ini, potensi pertumbuhan masih ada. Berkaca pada pengalaman selama ini, permintaan jasa udara cenderung naik di paruh kedua.

Manajemen Sriwijaya Air menyatakan, sampai dengan semester I-2019 mengangkut 5 juta penumpang. Sedangkan di semester II, mereka menargetkan bisa mengangkut 7 juta hingga 8 juta penumpang. "Target angkut penumpang tahun ini 12 juta-13 juta, minus 5% dibandingkan tahun lalu," ujar Joseph Saul, Direktur Utama Sriwijaya Air.

Untuk mengejar target tersebut, Sriwijaya Air bakal meremajakan seluruh armada secara berkala. Perusahaan ini juga akan ekspansi ke bisnis digital, termasuk pemasangan inflight wifi.

Maskapai udara lain, PT AirAsia Indonesia Tbk menyatakan, penambahan pesawat baru tahun ini akan menggenjot  kinerja. Dengan tambahan lima  pesawat baru, AirAsia pertumbuhan penumpang hingga 20% dan load factor mencapai 10% tahun ini.

Namun manajemen AirAsia belum bersedia membeberkan capaian sampai semester I. "Sebagai perusahaan publik kami masih harus memastikan datanya akurat," kilah Baskoro Adiwiyono, Head of Corporate Secretary AirAsia Indonesia.

Sedang Lion Air telah melayani 2.562 penerbangan di semester I-2019. Salah satu strategi yang dilakukan maskapai ini pada  semester II adalah membidik segmen milenial dan membuka rute penerbangan baru.

"Tren millenials travelling terus tumbuh. Kami optimistis Lion Air dapat mengakomodasi kebutuhan layanan penerbangan era saat ini," ujar Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communication Strategic Lion Air.

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis TLKM Diprediksi di Fase Pemulihan, Investor Asing Institusi Borong Sahamnya
| Selasa, 16 September 2025 | 22:56 WIB

Bisnis TLKM Diprediksi di Fase Pemulihan, Investor Asing Institusi Borong Sahamnya

JP Morgan Chase & Co terpantau paling banyak membeli saham TLKM sebanyak 129,33 juta saham, yang datanya terekam Bloomberg  per 16 September 2025.

Grup Astra Borong 1,47 Miliar Saham HEAL, ASII Kini Jadi Investor Terbesar RS Hermina
| Selasa, 16 September 2025 | 21:12 WIB

Grup Astra Borong 1,47 Miliar Saham HEAL, ASII Kini Jadi Investor Terbesar RS Hermina

ASII memborong 1.472.471.400  saham HEAL lewat anak usahanya, yakni PT Astra Healthcare Indonesia dengan mahar Rp 2,69 triliun.

CDIA Turun Usai Ada Transaksi Crossing Ratusan Miliar, Cek Prediksi Pergerakannya
| Selasa, 16 September 2025 | 16:26 WIB

CDIA Turun Usai Ada Transaksi Crossing Ratusan Miliar, Cek Prediksi Pergerakannya

Dalam jangka pendek hingga menengah, harga saham CDIA berpotensi menguat dengan resistance di Rp 1.625-Rp 1.700 per saham.

Penjualan Turun Namun Recurring Income Naik, Berikut ini Prospek Saham SMRA
| Selasa, 16 September 2025 | 15:00 WIB

Penjualan Turun Namun Recurring Income Naik, Berikut ini Prospek Saham SMRA

Tekanan margin SMRA masih terasa karena komposisi produk yang kurang menguntungkan, meski beban operasional relatif terkendali.

Berhasil Tekan Rugi, Yuk Simak Fundamental Saham Kimia Farma (KAEF)
| Selasa, 16 September 2025 | 13:10 WIB

Berhasil Tekan Rugi, Yuk Simak Fundamental Saham Kimia Farma (KAEF)

Prospek industri farmasi masih positif, ditopang oleh kenaikan PDB sektor kesehatan dan peningkatan belanja kesehatan per kapita masyarakat.

Anak Usaha TPIA di Singapura Gaet Fasilitas Kredit Sindikasi US$ 1 Miliar
| Selasa, 16 September 2025 | 11:00 WIB

Anak Usaha TPIA di Singapura Gaet Fasilitas Kredit Sindikasi US$ 1 Miliar

Partisipasi bank-bank internasional ini diklaim mencerminkan kepercayaan terhadap kualitas kredit, strategi pertumbuhan Aster.

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas
| Selasa, 16 September 2025 | 08:37 WIB

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas

Misalnya uang kita hanya cukup membeli sebatang emas lebih sedikit. Setelah membeli batang emas pertama kita bisa menggadaikan

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok
| Selasa, 16 September 2025 | 08:25 WIB

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok

Pemerintah belum mengambil keputusan terkait tarif cukai hasil tembakau dan akan melakukan kajian lapangan menyeluruh sebelum bergerak

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
| Selasa, 16 September 2025 | 07:43 WIB

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed cuma salah satu faktor yang memengaruhi harga komoditas.

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR
| Selasa, 16 September 2025 | 07:32 WIB

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR

ASII berencana mempertimbangkan aspek kinerja saham agar menghasilkan return yang optimal bagi pemegang saham.

INDEKS BERITA

Terpopuler