Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pulau wisata Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Kamis (10/8/2023). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring upaya mencapai net zero emission, potensi bisnis energi baru terbarukan (EBT) makin menjanjikan di kawasan Asia Tenggara. Lantaran perusahaan minyak dan gas bumi serta yang bergulat di energi fosil mulai merambah sektor energi hijau.
Senior Analyst Supply Chain Rystad Energy, Afiqah Mohd. Ali dalam laporannya meramal komitmen investasi EBT di Asia Tenggara diproyeksi bisa US$ 76 miliar dari 2023 hingga 2025.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.