Mengendus Peluang, Fidelity Kembali Membiakkan Dana di Bursa Efek China

Kamis, 07 Oktober 2021 | 12:44 WIB
Mengendus Peluang, Fidelity Kembali Membiakkan Dana di Bursa Efek China
[ILUSTRASI. Gedung Shanghai Stock Exchange di kawasan finansial Pudong di Shanghai, China, 3 Februari 2020. REUTERS/Aly Song/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  LONDON. Fidelity kembali memutarkan dananya di bursa efek China. Raksasa pengelola dana itu menilai aksi jual yang terjadi di pasar keuangan China baru-baru ini, yang disebabkan krisis utang Evergrande, menghadirkan peluang di pasar obligasi negara yang terpukul.

Kekhawatiran tentang kemampuan Evergrande melunasi utangnya, serta pengetatan aturan terhadap e-commerce, game, dan pendidikan berbayar di tahun ini telah menghanguskan nilai kapitalisasi bursa China lebih dari satu triliun dolar.

“Ada perusahaan yang mendapatkan pemotongan utang yang tidak seharusnya,” kata Kepala Investasi global Fidelity Andrew McCaffery  dalam sebuah acara pertemuan. Ia menambahkan, beberapa bursa di kawasan Asia turut menanggung dampak dari China.

Baca Juga: Indonesia ternyata punya utang tersembunyi kepada China, berapa besarannya?

“Banyak yang mulai menghadirkan peluang sekarang," kata dia. McCaffery menyebut aksi jual yang berlangsung tak lagi “memandang bulu.”

Dalam laporan terbarunya, terungkap nilai aset di bawah pengelolaan Fidelity sekitar US$ 790 miliar secara global.  Fidelity masih memegang beberapa obligasi Evergrande, namun telah menjual obligasi yang diterbitkan pengembang properti China, Fantasia, yang gagal bayar minggu ini.

Manajer portofolio Fidelity yang menangani kasus khusus di China, Dale Nicholls, menyatakan, sudah terjun kembali ke bursa saham, di mana raksasa teknologi dan e-commerce terkemuka Tencent dan Alibaba masing-masing kehilangan 40% dan 50% dari harganya, sejak Februari.

“Saya menempatkan lebih banyak uang untuk bekerja di sini" kata Nicholls. “Saya pikir risk-reward (untuk saham China) menumpuk cukup baik di sini. Area IT mungkin menghadirkan peluang paling besar saat ini,” ujar dia.

Selanjutnya: Bahas Tudingan atas Georgieva, Dewan Eksekutif IMF Jadwalkan Pertemuan Lanjutan Jumat

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian
| Kamis, 18 September 2025 | 16:23 WIB

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian

Menteri Koperasi Ferry Juliantono menjelaskan saat ini sudah terdapat 1.064 Kopdes Merah Putih yang telah menyerahkan proposal pinjaman.

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Re-Sharing
| Kamis, 18 September 2025 | 15:30 WIB

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Re-Sharing

Perusahaan asuransi wajib menyediakan produk tanpa fitur pembagian risiko, tapi juga diperbolehkan menawarkan produk dengan skema re-sharing.

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik
| Kamis, 18 September 2025 | 15:19 WIB

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik

Banggar DPR RI bersama pemerintah telah menyetujui perubahan postur RAPBN 2026. Pendapatan, belanja, dan defisit disesuaikan.

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 07:15 WIB

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun

JITEX 2025 diikuti  335 eksibitor dan 258 buyer. Tahun ini kami menghadirkan buyer internasional dari sembilan negara dan lebih banyak investor

 Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi
| Kamis, 18 September 2025 | 07:12 WIB

Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi

Kapasitas produksi dalam negeri dinilai mampu memenuhi kebutuhan food tray program MBG. sehingga tidak perlu impor

Progres Proyek LRT  Fase 1B Capai 69,88%
| Kamis, 18 September 2025 | 07:00 WIB

Progres Proyek LRT Fase 1B Capai 69,88%

Pada Zona 1, yakni Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres pembangunan telah mencapai 69,06%

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu
| Kamis, 18 September 2025 | 06:58 WIB

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu

CTRA berada di posisi yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan, margin, dan mendorong nilai jangka panjang

INDEKS BERITA

Terpopuler