Belakangan ini, kosakata “new normal” ataupun kenormalan baru setiap hari menyambangi telinga kita. Dampak pagebluk Covid-19 yang maha-dahsyat telah membuat pemerintah dan juga publik ramai-ramai mengkampanyekan tatanan hidup kenormalan baru.
Secara pribadi, saya belum mengetahui rumusan pengertian kenormalan baru yang lebih konseptual dan komprehensif. Yang acapkali terdengar adalah interpretasi praktis dari kata tersebut, yakni selalu: (1) mengenakan masker, (2) mencuci tangan dan (3) menjaga jarak alias physical distancing.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.