Merger Bank Oke dan Dinar Rampung Juli

Jumat, 14 Juni 2019 | 07:53 WIB
Merger Bank Oke dan Dinar Rampung Juli
[]
Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Oke Indonesia dan PT Bank Dinar Indonesia Tbk menargetkan agenda penggabungan usaha di antara keduanya bisa rampung pada Juli mendatang.

Direktur Kepatuhan Bank Oke Efdinal Alamsyah bilang saat ini Bank Oke menunggu hasil uji kelayakan direksi dan komisaris baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Fit and proper test dari OJK sudah selesai semuanya dilakukan sebelum Lebaran.Kami memperkirakan akan menerima hasilnya pada minggu ketiga Juni. Dan pada minggu keempat Juni, sudah bisa berlaku efektif, katanya ke KONTAN, Kamis (13/6).

Efdinal juga menambahkan, secara internal bank hasil merger yang akan bernama PT Bank Oke Indonesia Tbk juga akan langsung beroperasi tanpa melalui fase transisi.

Alasannya, baik Bank Oke maupun Dinar telah menyiapkan operasi secara bersamaan. Kami rencanakan bank hasil merger akan mulai beroperasi pada 15 Juli 2019, jadi semuanya langsung pindah, lanjut dia.

Bank hasil merger kelak akan dinahkodai Lim Cheol Jin yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Bank Oke. Sedangkan Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie akan menempati kursi Wakil Direktur Utama.

Efdinal juga menyatakan, bank hasil penggabungan akan membidik segmen ritel. Beberapa produk baru untuk menyasar segmen tersebut telah disiapkan oleh bank hasil merger. Sehingga ketika merger dinyatakan berlaku efektif, perseroan bisa langsung merilis produk tersebut.

Bank yang baru juga akan memperluas jaringan dan infrastruktur teknologi perbankan yang dimilikinya. Sebab perseroan ini juga punya target menyediakan layanan mobile banking dan internet banking. Agenda lain bank hasil penggabungan adalah membuka lima kantor cabang setiap tahunnya.

Bank hasil merger ini ditargetkan bisa masuk ke kelompok Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dengan modal inti Rp 5 triliun - Rp 30 triliun dalam enam tahun setelah merger rampung. Per kuartal I-2019 modal inti Bank Oke Rp 1,04 triliun, sedang modal inti Bank Dinar Rp 440 miliar.

Bank Oke akan mencoba mempercepat naik kelas dalam lima tahun. Setiap tahun dalam kurun waktu enam tahun ke depan, Apro Finance yang merupakan pemegang sahamnya akan menyuntikkan modal Rp 500 miliar.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:20 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis

DRMA sedang merampungkan akuisisi PT Mah Sing Indonesia. Akuisisi 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut mencatat nilai Rp 41 miliar.

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:17 WIB

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi

Melihat rencana bisnis PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) yang tengah memperkuat portofolio produk berbasis teknologi

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:55 WIB

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan

Risiko tinggi bikin asuransi fintech lending sulit dibuat dan butuh persiapan yang sangat matang agar tidak menambah risiko

Menakar Plus Minus Produk Pembiayaan untuk Investasi Reksadana
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:50 WIB

Menakar Plus Minus Produk Pembiayaan untuk Investasi Reksadana

Bank Sinarmas resmi meluncurkan fasilitas kredit untuk produk reksadana milik PT Surya Timur Alam Raya Asset Management. 

INDEKS BERITA

Terpopuler