Meski Potensinya Gede, Perbankan Hati-Hati Menyalurkan Kredit ke Pinjol

Selasa, 16 Juli 2024 | 04:40 WIB
Meski Potensinya Gede, Perbankan Hati-Hati Menyalurkan Kredit ke Pinjol
[ILUSTRASI. Pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Agro menunjukkan aplikasi pinjaman berplatform online 'Pinang' saat acara 'Launching Aplikasi Pinang BRI Agro' di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2019). Pinjaman berbasis online Pinang yang dikelola BRI Agro anak usaha BRI tersebut merupakan bentuk platform pinjaman kredit tanpa agunan (KTA) dengan rate yang lebih murah sekaligus upaya BRI mengadopsi teknologi digital. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan optimistis penyaluran kredit dengan skema channeling ke perusahaan fintech lending dan lembaga pembiayaan lainnya akan meningkat. Meski begitu, bank masih hati-hati dalam menyalurkan kredit ke pinjol, karena risiko besar industri fintech lending.

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), misalnya, selain bekerjasama dengan BRI sebagai induk usaha. Bank Raya juga menyalurkan kredit melalui fintech dengan skema channeling, melalui produk fintech Pinang Connect. 

Rustarti Suri Pertiwi, Direktur Keuangan Bank Raya, mengatakan, perusahaan ini menjaga pertumbuhan portofolio kredit channeling dengan hati-hati. Pada Maret 2024, outstanding kredit channeling bank ini mencapai Rp 250 miliar, tumbuh 13% secara tahunan. 

Baca Juga: Klaim Asuransi Harta Benda Terkerek Banyaknya Bencana Alam

Kredit chanelling di AGRO berkontribusi 15% dari total kredit. "Sesuai visi kami yaitu memberikan akses terluas bagi masyarakat segmen mikro dan kecil di Indonesia, maka kami berkomitmen memilih partner yang fokus ke segmen mikro dan kecil," ujar wanita yang akrab disapa Tiwi, Senin (15/7). 

Saat ini, AGRO telah bekerjasama dengan beberapa fintech, seperti Batumbu, Awan Tunai, Avantee dan lainnya. AGRO menyebut selalu memperhatikan laporan keuangan dan TKB90, serta melakukan pengawasan dan credit scoring agar kinerja terjaga.

PT Bank Jago Tbk juga aktif menyalurkan kredit melalui channeling. Hingga kuartal I-2024, Bank Jago telah menyalurkan kredit Rp 14,3 triliun, meningkat 32% secara tahunan. "Kami percaya kolaborasi dengan mitra atau partnership lending ini cara efektif bank digital memberikan pembiayaan kepada nasabah," kata Direktur Kepatuhan & Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun.

Efdinal Alamsyah, Direktur OK Bank, menyebut, pemberian kredit melalui skema channelling hingga Mei 2024 naik 13% dibanding akhir 2023. Outstanding kredit melalui skema channeling saat ini setara 6% dari total kredit. "Kami punya kerjasama chanelling dengan perusahaan P2P, multifinance dan BPR," kata dia.

Efdinal menuturkan, dalam memilih mitra, pihaknya selalu melihat rekam jejak, pengalaman, kepatuhan regulasi, dan praktik manajemen risiko. Sampai akhir tahun, OK Bank optimistis kredit chanelling dapat tumbuh 10%-15%.

PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI), bank digital baru besutan Kredivo Group, juga mengembangkan kerjasama dengan platform digital seperti pinjol. Presiden Direktur Krom Bank Anton Hermawan menyebut tengah mengembangkan channeling pembiayaan ke pihak selain pemegang saham pengendalinya. 

Baca Juga: Prospek Bank Syariah Kian Menarik Jelang Musim Konsolidasi

Krom Bank kini masih menjajaki beberapa pihak lainnya, terutama perusahaan yang punya platform digital, sebagai mitra channeling. "Untuk memilih mitra, kami harus tahu semua angka dalam laporan keuangan," kata Anton. Krom memilih segmen paylater, working capital, invoice financing dan lainnya.
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 11:05 WIB

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?

Potensi kenaikan harga saham terafiliasi Bakrie boleh jadi sudah terbatas lantaran sentimen-sentimen positif sudah priced in.

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:08 WIB

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil

Imbal hasil instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang turun sejak awal tahun, berbalik naik dalam dua bulan terakhir tahun 2025.

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:05 WIB

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham

Sebagai pelopor, PTBA berpeluang menikmati insentif royalti khusus untuk batubara yang dihilirisasi.

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

INDEKS BERITA

Terpopuler