Multipolar Sebut Gojek Sebagai Salah Satu Pembeli Saham MPPA

Rabu, 12 Mei 2021 | 18:43 WIB
Multipolar Sebut Gojek Sebagai Salah Satu Pembeli Saham MPPA
[ILUSTRASI. Suasana gerai Hypermart milik MPPA di Jakarta, Jumat (30/10/2020). . KONTAN/Fransiskus Simbolon.]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multipolar Tbk memberi penjelasan tambahan seputar penjualan 11,9% saham PT Matahari Putra Prima Tbk yang dilakukannya pada 6 April silam. Informasi terbaru yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pada Selasa (11/5), emiten yang dikendalikan Grup Lippo itu menguraikan dampak transaksi afiliasi tersebut ke kinerja keuangannya.

Dalam surat yang diteken Direktur Multipolar Agus Arismunandar, emiten dengan kode saham MLPL itu menyatakan divestasi 11,9% saham Matahari yang berkode MPPA tidak menimbulkan dampak yang material. Berdasarkan laporan keuangannya untuk tahun 2020 yang masih diaudit, Multipolar juga menguraikan proforma kinerja keuangan sebelum, dan sesudah pelepasan saham.

Penjualan saham MPPA disebut MLPL akan menyebabkan nilai aset bertambah 2%, terangkat dana hasil penjualan saham. Posisi likuiditas tidak berubah, sementara ekuitas Multipolar akan naik sekitar 7%, akibat penjualan saham MPPA.

Penjualan perseroan tidak terdampak oleh divestasi tersebut. Namun karena mendatangkan laba, penjualan saham MPPA seharga Rp 404 per saham itu berdampak ke penurunan proforma rugi bersih konsolidasian Multipolar hingga 30%.

Baca Juga: Multipolar Technology (MLPT) akan menebar dividen Rp 215,63 miliar, simak jadwalnya

Dalam keterangan terbarunya ke bursa, Multipolar juga menegaskan tiga entitas yang melakukan pembeli saham MPPA. Seperti diungkap dalam keterbukannya per tanggal 26 April ke bursa, Multipolar menyebut pembeli saham MPPA adalah Panbridge Investment Ltd dengan persentase saham yang dibeli 3,33%. Lalu, Threadmore Capital dengan persentase 3,81%. Terakhir, PT Pradipa Darpa Bangsa dengan porsi 3,81%.

Informasi terbaru yang disampaikan Multipolar adalah profil dari ketiga pembeli itu. Dua dari pembeli, yaitu Panbridge dan Threadmore berlokasi di Cayman Island. Perusahaan pertama mencatatkan Henner Investment Inc sebagai pengelola. Sedang Threadmore memiliki Muscat Asset Limited sebagai director.

Profil pembeli terakhir, yaitu Pradipa terbilang menarik. Berbasis di Jakarta Selatan, Multipolar menyebut, perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa dan PT Dompet Karya Anak Bangsa. AKAB, yang merupakan pemilik superapp Gojek memegang 99,996% saham Pradipa, sementara DKAB menguasai 0,004%.

Baca Juga: Lepas Multifiling (MFMI), Grup Lippo Fokus ke Bisnis Teknologi Digital

Penjelasan tentang profil pembeli saham MPPA itu disampaikan Multipolar untuk menjawab permintaan klarifikasi pengelola bursa tentang pembeli sesungguhnya. Merujuk ke surat dari MPPA, bursa mendapatkan keterangan bahwa pembeli 7,14 saham MPPA dari MLPL adalah Watiga Trust Ltd.

Dalam keterangan terakhirnya ke bursa, Multipolar memastikan bahwa 11,9% saham MPPA dijual ke tiga perusahaan tersebut di atas pada 6 April 2021. Sementara keterangan yang disampaikan MPPA ke bursa, menurut Multipolar, merujuk ke laporan kepemilikan saham di atas 5% yang diterbitkan biro administrasi efek, PT Sharestar Indonesia, pada tanggal 9 April 2021.

Penguatan harga saham MPPA dan MLPL terjadi sepanjang tahun ini. Pada penutupan perdagangan saham Selasa (11/5), saham MPPA memang melemah 1,72% menjadi Rp 855 per saham. Namun jika diukur dari harga di awal tahun ini, MPPA telah melonjak 714,28%. Pada 6 April, saat MLPL melakukan divestasi seharga Rp 404, saham MLPL di bursa ditutup seharga Rp 430, menguat 13,15% dalam sehari.

Sedang MLPL pada penutupan perdagangan sebelum masa libur lebaran, Selasa (11/5), bernilai Rp 226 per saham, atau turun 2,59% dalam sehari. Namun saham itu telah membukukan penguatan harga hingga 222,86% selama kurang lebih lima bulan pertama tahun ini.

Selanjutnya: Gojek resmi masuk ke Grup Lippo

 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 10:14 WIB

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,01% jika menjual hari ini.

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 09:40 WIB

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter

MDKA membangun tiga smelter nikel. MDKA baru mengoperasikan smelter HPAL pertama mereka lewat PT ESG New Energy Material  (ESG).

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:50 WIB

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti

Dunia Propertti tak pernah berhenti mengajarkan hal-hal baru bagi Denny Asalim untuk terus selalu berkembang.

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:12 WIB

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya

Proyek mangkrak hingga tingginya utang masih akan membayangi kinerja emiten anak usaha BUMN Karya ke depan

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:09 WIB

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) masih merugi. Emiten pelat merah ini juga dihadapkan dengan kondisi industri baja yang cukup menantang.​

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:07 WIB

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN

Sejumlah aksi korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berada di tengah ketidakpastian setelah BPI Danantara meminta penundaan RUPS BUMN 

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:30 WIB

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II

INTP menilai penyediakan semen untuk pembangunan IKN dapat mendorong penjualan semen di Pulau Kalimantan.

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:15 WIB

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan

Keinginan pemerintah untuk melakukan ekspor beras harus melihat data produksi beras lima tahunan yang fluktuatif.

Kelinci Percobaan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Kelinci Percobaan

Pemerintah perlu mempunyai regulasi yang jelas terkait adanya kegiatan ujicoba vaksin untuk menjamin keselamatan relawan uji klinis.

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri

DMAS mengintip peluang penjualan lahan industri dari sektor industri data center dan juga sektor lainnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler