Nilai Aset Merosot, SoftBank Menanggung Rugi hingga Rp 49,9 T

Senin, 08 November 2021 | 13:47 WIB
Nilai Aset Merosot, SoftBank Menanggung Rugi hingga Rp 49,9 T
[ILUSTRASI. FILE PHOTO - Logo SoftBank Corp. terpampang di Tokyo Stock Exchange di Tokyo, Jepang, 19 Desember 2018. REUTERS/Issei Kato/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kinerja keuangan SoftBank Group Corp tergelincir ke zona merah untuk periode Juli-September. Penurunan valuasi dalam portofolio unit teknologi, Vision Fund, mengakibatkan Softbank menanggung kerugian sebesar 397 miliar yen, atau sekitar Rp 49,9 triliun.

Untuk pembanding, dalam periode yang sama tahun lalu Softbank mencatatkan keuntungan senilai 628 miliar yen, atau sekitar Rp 78,9 triliun.

Vision Fund, unit usaha Softbank melaporkan kerugian investasi di kuartal tersebut sebesar 1,167 triliun yen (Rp 146,53 triliun).

CEO Masayoshi Son kerap menggambarkan SoftBank sebagai angsa yang menelurkan "telur emas.” Ilustrasi itu merujuk ke investasi SoftBank di perusahaan rintisan yang kemudian go-public. Namun penawaran umum perdana (IPO) perusahaan rintisan makin melambat, dan banyak saham milik Softbank yang mengalami penurunan harga.

Baca Juga: Investasi perbankan di startup lewat modal ventura mulai tuai hasil positif

“Strategi menciptakan persepsi nilai yang meningkat dengan melakukan go-public belum benar-benar berhasil tahun ini,” kata analis Redex Research Kirk Boodry.

Kinerja Softbank kian tertekan akibat serangkaian pengetatan aturan di China, yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan, yang sahamnya dimiliki SoftBank. Aset dengan nilai terbesar grup itu, yaitu saham perusahaan e-commerce asal China, Alibaba, turun sekitar sepertiga dalam tiga bulan hingga September.

Memang, masih ada aset Vision Fund yang berprospek cerah, seperti dua perusahaan asal India, yaitu ride hailer Ola dan perusahaan logistik, Delhivery, yang menargetkan penawaran publik di tahun ini.

SoftBank telah memangkas investasinya yang telah melalui periode lock up, berakhirnya periode penguncian, sambil berfokus pada investasi melalui Vision Fund kedua yang sudah mengantongi komitmen modal hingga US$40 miliar. SoftBank termasuk menjadi penyandang dana di Vision Fund kedua.

Selanjutnya: Sejumlah Investor Ingin Diversifikasi dari Sektor Teknologi, S&P 500 Bisa Tergerus

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Melambat Jadi 5,04% Gara-Gara Konsumsi Turun
| Rabu, 05 November 2025 | 12:15 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Melambat Jadi 5,04% Gara-Gara Konsumsi Turun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III 2025 mencapai 5,04% secara tahunan. 

Sesuai Konsensus, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% di Kuartal III-2025
| Rabu, 05 November 2025 | 12:08 WIB

Sesuai Konsensus, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% di Kuartal III-2025

BPS melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,04% di kuartal III-2025, melambat dibandingkan kuartal II-2025 yang mencapai 5,12%.

Sektor Poultry Menunjukkan Pemulihan, Prospek Saham CPIN Diprediksi Kian Menawan
| Rabu, 05 November 2025 | 08:45 WIB

Sektor Poultry Menunjukkan Pemulihan, Prospek Saham CPIN Diprediksi Kian Menawan

Kenaikan harga broiler dan program MBG mendorong pertumbuhan industri poultry, termasuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Kinerja Lonsum Moncer Per September 2025, Analis Kerek Target Harga Saham LSIP
| Rabu, 05 November 2025 | 08:05 WIB

Kinerja Lonsum Moncer Per September 2025, Analis Kerek Target Harga Saham LSIP

Meski produksi TBS inti turun, pasokan TBS eksternal mendongkrak produksi CPO PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Kinerja Ekspor Kakao Terancam Melandai
| Rabu, 05 November 2025 | 08:00 WIB

Kinerja Ekspor Kakao Terancam Melandai

Menurut Dekaindo, Penurunan HR dan HPE biji kakao saat ini terjadi seiring penurunan harga di pasar global

Upaya Menjaring Dana Asing
| Rabu, 05 November 2025 | 07:56 WIB

Upaya Menjaring Dana Asing

Menakar potensi tiga indeks co-branded Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama S&P Dow Jones Indices LLC (SPDJI) Amerika Serikat.

Anggaran Program Bahasa Mencapai Rp 12 Triliun
| Rabu, 05 November 2025 | 07:48 WIB

Anggaran Program Bahasa Mencapai Rp 12 Triliun

Program ini akan menyasar lulusan SMA/SMK sederajat yang mau bekerja di luar negeri dengan keahlian pengelasan, perawatan lansia , dan perhotelan

Pendapatan Anjlok 12,5%, Laba ABMM Turun Dua Digit Per Kuartal III-2025
| Rabu, 05 November 2025 | 07:48 WIB

Pendapatan Anjlok 12,5%, Laba ABMM Turun Dua Digit Per Kuartal III-2025

PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatat penurunan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir 30 September 2025.

Superior Prima Sukses (BLES) Cetak Pendapatan Rp 1,07 Triliun
| Rabu, 05 November 2025 | 07:45 WIB

Superior Prima Sukses (BLES) Cetak Pendapatan Rp 1,07 Triliun

Pertumbuhan penjualan BLES ikut terdongkrak oleh ekspansi pabrik kelima di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang telah beroperasi pada Juli 2025.

Harga Nikel Melorot, Laba Emiten Tetap Berotot
| Rabu, 05 November 2025 | 07:43 WIB

Harga Nikel Melorot, Laba Emiten Tetap Berotot

Permintaan nikel tetap tinggi, terutama dari sektor industri kendaraan listrik dan industri baja. ​Sentimen ini ikut memacu kinerja emiten nikel.

INDEKS BERITA

Terpopuler