OJK menilai calon investor Bank Muamalat belum serius

Jumat, 05 Oktober 2018 | 14:45 WIB
OJK menilai calon investor Bank Muamalat belum serius
[ILUSTRASI. Konsorsium calon investor Bank Muamalat]
Reporter: Sumber: Harian KONTAN | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, konsorsium yang disebut hendak menginjeksi tambahan modal ke Bank Muamalat belum memperlihatkan niat secara serius.  Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK, menyatakan, investor baru dinilai serius ketika sudah menempatkan dana di escrow account dan mengirimkan surat resmi ke OJK.

"Saat ini belum ada surat resmi dari konsorsium. Ketika ada, baru kita bicara," kata Wimboh dalam konferensi pers di gedung OJK, Kamis (4/10). OJK menyebut, Bank Muamalat membutuhkan suntikan modal berkisar Rp 4 triliun-Rp 8 triliun.

Terkait target dana rights issue Bank Muamalat oleh konsorsium Ilham Habibie dalam waktu dekat yang hanya Rp 2 triliun, OJK mengatakan akan menyerahkan kepada calon investor dalam hal ini anggota dan pemimpin konsorsium. Namun, minimal suntikan dana untuk permodalan Bank Muamalat yang dibutuhkan mencapai sebesar
Rp 4 triliun. Dengan tambahan modal sebesar itu, Bank Muamalat berpeluang bisa menjadi bank yang lebih sehat dibanding sekarang.

Sebelumnya manajemen Bank Muamalat mengungkapkan, pihak konsorsium yang diprakarsai oleh Ilham Habibie siap memenuhi kebutuhan modal bank syariah pertama di Indonesia tersebut. Ilham Habibie yang juga Komisaris Utama Bank Muamalat ini memimpin konsorsium investor yang mencoba menyelamatkan bank ini. 

Bagikan

Berita Terbaru

Merdeka Gold Resources Jadi IPO Terbesar 2025, Simak Profil Hingga Valuasinya
| Senin, 08 September 2025 | 17:56 WIB

Merdeka Gold Resources Jadi IPO Terbesar 2025, Simak Profil Hingga Valuasinya

Harga penawaran awal (bookbuilding) berada di rentang Rp 1.800-Rp 3.020, sehingga EMAS bepotensi meraup dana segar Rp 2,91 triliun-Rp 4,89 triliun

Andalkan Proyek Pipanisasi Jargas, Saham PGAS Masih Bisa Ngegas
| Senin, 08 September 2025 | 17:27 WIB

Andalkan Proyek Pipanisasi Jargas, Saham PGAS Masih Bisa Ngegas

Salah satu proyek besar PGAS adalah pembangunan jalur pipa minyak Cikampek-Plumpang sepanjang 96 km dengan kapasitas 79,8 ribu barel per hari.

Saham RAJA Diramal Naik Dua Kali Lipat, Efek Ekspansi Hingga Kontrak Bisnis Panjang
| Senin, 08 September 2025 | 17:02 WIB

Saham RAJA Diramal Naik Dua Kali Lipat, Efek Ekspansi Hingga Kontrak Bisnis Panjang

Selain dengan PTRO, RAJA juga telah menjalin aliansi dengan para pemimpin industri global seperti ExxonMobil, PetroChina, dan Tokyo Gas.

Kupas Bisnis Produsen Semen Mortar Unimix yang Menggadang Rencana IPO
| Senin, 08 September 2025 | 16:01 WIB

Kupas Bisnis Produsen Semen Mortar Unimix yang Menggadang Rencana IPO

Saat ini semen mortar semakin banyak digunakan untuk proyek besar seperti apartemen, hotel, gedung tinggi, hingga kawasan industri.

Cadangan Devisa Terendah Dalam 9 Bulan, Termasuk Untuk Intervensi Rupiah
| Senin, 08 September 2025 | 14:39 WIB

Cadangan Devisa Terendah Dalam 9 Bulan, Termasuk Untuk Intervensi Rupiah

Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2025 sebesar US$ 150,7 miliar.

Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK
| Senin, 08 September 2025 | 09:10 WIB

Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK

Hal ini diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 64 Tahun 2025 yang mulai berlaku sejak 4 September 2025

Cadangan Devisa Diramal Menyusut
| Senin, 08 September 2025 | 08:51 WIB

Cadangan Devisa Diramal Menyusut

Cadangan devisa akhir Agustus diperkirakan turun karena untuk kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan intervensi rupiah 

Waskita Karya (WSKT) Kebut Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B
| Senin, 08 September 2025 | 08:45 WIB

Waskita Karya (WSKT) Kebut Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Saat ini pengerjaan LRT Jakarta Fase 1B dalam tahap pemasangan komponen struktur atas (slab deck) dan jalur rel (trackwork rail).

Target Penerimaan Dikerek Lagi di Anggaran 2026
| Senin, 08 September 2025 | 08:41 WIB

Target Penerimaan Dikerek Lagi di Anggaran 2026

Kementerian Keuangan dan Banggar DPR sepakat untuk menaikkan target penerimaan bea cukai dan PNBP   

Phapros (PEHA) Bidik Pertumbuhan Pasar Ekspor
| Senin, 08 September 2025 | 08:20 WIB

Phapros (PEHA) Bidik Pertumbuhan Pasar Ekspor

Ke depan, Phapros akan terus menjajaki peluang pasar baru, menjalin kemitraan dengan beberapa partner strategis.

INDEKS BERITA

Terpopuler