Otoritas Singapura Merekam Kepemilikan Saham Pendiri Jababeka (KIJA) & Afiliasinya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jejak digital kepemilikan saham para pendiri PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dan afiliasinya terekam otoritas bursa Singapura. Kepemilikan saham pendiri KIJA, yakni Setyono Djuandi Darmono dan Hadi Rahardja beserta afiliasinya, terungkap dalam dua dokumen offering memorandum (memorandum penawaran) guaranteed senior notes due 2023 Jababeka International B.V. (JIBV), anak usaha KIJA senilai total US$ 300 juta yang terbit di Singapura.
Dari dua dokumen tersebut, dokumen pertama merupakan offering memorandum guaranteed senior notes due 2023 JIBV berjumlah total US$ 189,15 juta yang terbit pada 5 Oktober dan 19 Oktober 2016. Sementara dokumen kedua berisi offering memorandum guaranteed senior notes due 2023 (further notes) JIBV yang terbit pada 15 November 2017 senilai US$ 110,85 juta.
Dalam kedua dua dokumen offering memorandum tersebut, kepemilikan Setyono Djuandi Darmono dan Hadi Rahardja beserta afiliasinya hingga 30 Juni 2016 di KIJA mencapai 43,85%. Setahun berselang atau tepatnya 30 Juni 2017, kepemilikan mereka bertambah menjadi 47%. Dijelaskan dalam kedua dokumen itu, bahwa secara langsung maupun tidak langsung, Setyono Djuandi Darmono dan Hadi Rahardja menguasai perusahaan atau pihak yang tercatat sebagai pemegang saham KIJA.
Perusahaan atau pihak tersebut terdiri dari Green Emerald Investments Ltd, Intellitop Finance Limited, Meadowood Capital Ltd, Sino Charter Finance Limited, Charm Grow International Ltd, Westlink Asia Incorporated, Sapta Manunggal, Credit Suisse AG Spore Trust A/C dan pemegang saham terafiliasi lainnya (lihat tabel).
Pemegang Saham | Jumlah Saham | Porsi (%) |
Green Emerald Investments Ltd | 623.428.835 | 3,02 |
Intellitop Finance Limited | 1.511.850.179 | 7,36 |
Meadowood Capital Ltd | 2.613.744.290 | 12,65 |
Sino Charter Finance Limited | 119.960.952 | 0,58 |
Charm Grow International Ltd | 381.579.465 | 1,85 |
Westlink Asia Incorporated | 254.854.294 | 1,23 |
Sapta Manunggal | 62.117.230 | 0,30 |
Pemegang saham terafiliasi lainnya | 3.493.647.832 | 16,91 |
Publik | 11.600.995.608 | 56,15 |
Total | 20.662.178.685 | 100 |
Pemegang Saham | Jumlah Saham | Porsi (%) |
Green Emerald Investments Ltd | 9.541.110 | 0,05 |
Intellitop Finance Limited | 781.991.472 | 3,78 |
Meadowood Capital Ltd | 68.412.693 | 0,33 |
Charm Grow International Ltd | 2.061.509.356 | 9,98 |
Westlink Asia Incorporated | 246.721.583 | 1,19 |
Credit Suisse AG Spore Trust A/C | 1.431.497.257 | 6,93 |
Pemegang saham tewrafiliasi lainnya | 5.111.560.780 | 24,74 |
Publik | 10.950.944.434 | 53,00 |
Total | 20.662.178.685 | 100 |
Meski begitu kepemilikan saham KIJA oleh Setyono Djuandi Darmono dan Hadi Rahardja secara langsung, tidak pernah terungkap dalam dokumen offering memorandum guarateed senior notes due 2023 dan further notes. Demikian juga dalam laporan keuangan tahunan KIJA. Hanya Setiawan Mardjuki, direksi KIJA yang namanya tercantum sebagai pemilik 0,015% saham perusahaan ini per 31 Desember 2016.
Padahal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Surat Edaran No.30 Tahun 2016 yang mengatur bentuk dan isi laporan tahunan emiten atau perusahaan publik. SE tersebut menegaskan bahwa penyajian profil emiten paling sedikit memuat, diantaranya, nama pemegang saham dan persentase kepemilikan pada periode akhir tahun buku. Ditegaskan lebih lanjut, bahwa salah satu nama pemegang saham yang harus disebutkan adalah anggota direksi dan dewan komisaris yang memiliki saham perusahaan tersebut.
Baca Juga: Dirut KIJA Soegiharto: Ancaman default KIJA tidak valid!
Saat ini, melacak seberapa besar kepemilikan saham pendiri KIJA dan afiliasinya juga bukan perkara mudah. Karena dalam laporan keuangan per 31 Maret 2019, hanya terdapat nama Hadi Rahardja sebagai pemilik 2,8% saham KIJA. Adapun pemegang saham lainnya adalah Mu'Min Ali Gunawan (21,09%), Islamic Development Bank (9,32%), PT Imakotama Investindo (5,40%), Setiawan Mardjuki (0,16%) dan pemegang saham publik (61,23%).