Pabrik Emas Kedua Bumi Resources Minerals (BRMS) Bakal Beroperasi Paruh Kedua 2022

Selasa, 26 April 2022 | 03:40 WIB
Pabrik Emas Kedua Bumi Resources Minerals (BRMS) Bakal Beroperasi Paruh Kedua 2022
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyebut kemajuan pembangunan pabrik emas kedua masih sesuai target yang ditetapkan. Saat ini, proses pembangunan pabrik tersebut sudah memasuki pada tahap konstruksi. Hampir seluruh perlengkapan utama yang difabrikasi di luar negeri dan di Indonesia telah tiba di Palu. 

Perlengkapan seperti sag mill, ball mill, crusher, cyclone, thickener, dan tangki  carbon in leach saat ini sedang dalam proses pemasangan dan perakitan untuk menjadi pabrik siap produksi di Poboya, Palu. Beberapa perlengkapan (elution system) saat ini sedang diselesaikan pembuatannya di luar negeri. 

Agus Projosasmito, Direktur Utama sekaligus CEO BRMS, berharap pabrik emas kedua dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di Sulawesi Tengah tersebut dapat mulai beroperasi pada tahun ini. "Kenaikan produksi emas dari pabrik baru tersebut akan memberikan dampak positif pada pendapatan dan laba bersih BRMS di tahun ini," harap dia, Senin (25/4). 

Baca Juga: Didukung Tambahan Kapasitas Produksi Pabrik Baru, Begini Rekomendasi Saham BRMS

Tahun lalu, BRMS mengantongi kenaikan pendapatan sebesar 26,50% menjadi US$ 10,5 juta. Kenaikan pendapatan tersebut terjadi seiring lonjakan volume produksi emas BRMS, yang naik dari 73 kilogram (kg) di 2020 menjadi 139 kg di tahun lalu.

Dus, laba bersih BRMS melesat 1.625% menjadi US$ 69 juta di tahun 2021. Peningkatan tersebut karena pendapatan lain-lain pada tahun 2021 mencapai US$ 118 juta. 

Ke depan, Agus yakin, BRMS dapat mengandalkan kenaikan pendapatan produksi emas  untuk dapat meningkatkan laba bersih. Kepemilikan BRMS atas proyek tambang emas Kerta masih menunggu penyelesaian dokumen dan persetujuan pemerintah. "Kami percaya proyek tambang emas Kerta akan berdampak positif pada kinerja keuangan BRMS di masa mendatang," terang Agus. 

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu mengatakan, pada paruh kedua 2022, BRMS akan mendapat tambahan kapasitas pengolahan dari saat ini 500 ton per hari. Hitungan dia, produksi emas BRMS akan naik 292,1% secara year-on-year (yoy) pada 2022 dan 35% yoy pada 2023.

Lonjakan angka produksi tersebut akan mendorong kenaikan pendapatan BRMS menjadi US$ 45,8 juta di 2022 dan US$ 61,8 juta di 2023. Karena itu, Dessy masih merekomendasikan beli BRMS dengan target harga Rp 225 per saham. Senin (25/4) saham BRMS ditutup naik 6,8% menjadi Rp 220 per saham.

Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) Targetkan Operasional Pabrik Emas Kedua di Kuartal IV

Bagikan

Berita Terbaru

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 19:34 WIB

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?

Kenaikan imbal hasil SBN menjadi salah satu tanda perubahan sentimen pasar terhadap risiko fiskal dan arah ekonomi domestik.

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 11:05 WIB

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?

Potensi kenaikan harga saham terafiliasi Bakrie boleh jadi sudah terbatas lantaran sentimen-sentimen positif sudah priced in.

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:08 WIB

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil

Imbal hasil instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang turun sejak awal tahun, berbalik naik dalam dua bulan terakhir tahun 2025.

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:05 WIB

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham

Sebagai pelopor, PTBA berpeluang menikmati insentif royalti khusus untuk batubara yang dihilirisasi.

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

INDEKS BERITA

Terpopuler