Pandemi Corona (Covid-19) Sebabkan Laba Bank BNI Turun 41,6%

Rabu, 19 Agustus 2020 | 06:46 WIB
Pandemi Corona (Covid-19) Sebabkan Laba Bank BNI Turun 41,6%
[ILUSTRASI. Direksi Bank Negara Indonesia (BNI) berpose usai menyampaikan paparan kinerja BNI semester I 2020 di Jakarta, Selasa (18/8/2020). BNI mencatatkan pertumbuhan aset 4.4 persen year on year dari Rp843,21 triliun pada semester I tahun 2019 menjadi Rp880,12 tr]
Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona (Covid-19) menekan banyak industri, termasuk perbankan. Bank-bank yang sudah mengumumkan laporan keuangan mengalami penurunan kinerja.

Kali ini juga menimpa Bank BNI. Sepanjang semester I-2020, pertumbuhan laba bank berlogo angka 46 ini turun 41,6% year on year (yoy) menjadi Rp 4,45 triliun dibandingkan semester I-2019 senilai Rp 7,63 triliun.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Kilau Harga Emas Masih Memoles Bisnis Gadai
| Selasa, 22 Juli 2025 | 04:35 WIB

Kilau Harga Emas Masih Memoles Bisnis Gadai

Kinerja sejumlah perusahaan gadai meningkat terkerek kenaikan harga emas hingga ekspansi cabang di semester I-2025. 

Menarik Pembeli dengan Mobil SUV
| Selasa, 22 Juli 2025 | 04:30 WIB

Menarik Pembeli dengan Mobil SUV

Para Agen Pemegang Merek (APM) mulai merilis mobil segmen SUV ini kepada publik jelang digelarnya GIIAS 2025. 

Pakuwon Jati (PWON) Intip Peluang di Kota Satelit
| Selasa, 22 Juli 2025 | 04:20 WIB

Pakuwon Jati (PWON) Intip Peluang di Kota Satelit

PWON melihat prospek pertumbuhan permintaan dari wilayah kota satelit seperti Bekasi dengan minat beli tinggi.

Bisnis Fintech Lending Melambat Usai Pinjaman Diperketat
| Selasa, 22 Juli 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Fintech Lending Melambat Usai Pinjaman Diperketat

Kombinasi pelemahan daya beli hingga upaya pelaku industri memperketat mitigasi menyebabkab perlambatan pinjaman fintech lending.  

Kontribusi Koperasi Masih Minim ke Perekonomian
| Selasa, 22 Juli 2025 | 04:00 WIB

Kontribusi Koperasi Masih Minim ke Perekonomian

Kperasi Desa (Kopdes) Merah Putih diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru di berbagai daerah.

Harga Saham Siuman, Strategi Jitu BKSL Lewat Peningkatan Keterlibatan Mitra Strategis
| Senin, 21 Juli 2025 | 22:36 WIB

Harga Saham Siuman, Strategi Jitu BKSL Lewat Peningkatan Keterlibatan Mitra Strategis

Pemegang saham BKSL menyepakati pengangkatan Hiramsyah Sambudhy Thaib sebagai CEO BKSL dalam RUPS tahunan, 30 Juni 2025.

Potensi Realisasi Marketing Sales Emiten Properti di Semester II-2025 Penuh Tantangan
| Senin, 21 Juli 2025 | 20:35 WIB

Potensi Realisasi Marketing Sales Emiten Properti di Semester II-2025 Penuh Tantangan

Perumahan tapak juga tetap menjadi kontributor utama prapenjualan, yaitu 96% dari total prapenjualan semester I-2025.

Impor Pangan dari AS Akan Berimbas pada Bisnis Afiliasi Charoen Pokphand (BISI)
| Senin, 21 Juli 2025 | 18:06 WIB

Impor Pangan dari AS Akan Berimbas pada Bisnis Afiliasi Charoen Pokphand (BISI)

Rencana impor pangan besar-besaran dari AS hingga US$ 4,5 miliar, ditengarai bisa memberikan efek netral hingga negatif pada BISI.

Saham PGEO Terus Menguat, Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
| Senin, 21 Juli 2025 | 17:45 WIB

Saham PGEO Terus Menguat, Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

PGEO berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan potensi panas bumi Indonesia yang substansial, dengan potensi hingga 3,2 GW.

Dicecar BEI, TGUK Sebut Persediaan Barang Turun Drastis Karena Rusak dan Expired
| Senin, 21 Juli 2025 | 13:14 WIB

Dicecar BEI, TGUK Sebut Persediaan Barang Turun Drastis Karena Rusak dan Expired

Pos persediaan barang PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) anjlok dari Rp 22,5 miliar (30/9/2024) menjadi Rp 1,1 miliar (31/12/2024).

INDEKS BERITA

Terpopuler