ILUSTRASI. Radiator ADR untuk mobil, produksi PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM
Reporter: Vina Elvira
| Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten komponen otomotif PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) memproyeksikan penjualan ekspor tahun ini bisa melampaui realisasi tahun 2019 atau sebelum pandemi Covid-19. Dua tahun lalu, penjualan ekspor SMSM mencapai Rp 2,58 triliun atau setara 65,48% terhadap total penjualan 2019.
Selama ini, pendapatan SMSM memang masih ditopang oleh penjualan ekspor. Pada semester I-2021, pasar ekspor menyumbang 68% terhadap total penjualan konsolidasi Selamat Sempurna.
"Dengan melihat perkembangan kondisi dari bulan-bulan sebelumnya, kami berharap target penjualan ekspor tahun 2021 dapat melampaui pencapaian tahun 2019," ungkap Direktur Keuangan Selamat Sempurna, Ang Andri Pribadi saat dihubungi KONTAN, Jumat (6/8) lalu.
Selama enam bulan pertama tahun ini, SMSM membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,97 triliun. Jumlah itu tumbuh 34,57% dibandingkan realisasi penjualan bersih pada semester I-2020 senilai Rp 1,46 triliun.
Penjualan ekspor SMSM tercatat tumbuh 35% year-on-year (yoy) menjadi 1,34 triliun pada akhir Juni 2021. Sedangkan penjualan lokal sebesar Rp 630,58 miliar, tumbuh 34% dibandingkan realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu.
Ang menjelaskan, peningkatan kinerja ekspor SMSM di paruh pertama tahun ini didorong beberapa faktor, di antaranya perbaikan ekonomi global dan percepatan vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia. "Perbaikan ekonomi global disertai mobilitas masyarakat dan kehadiran vaksin Covid-19 yang memiliki efektivitas tinggi seperti Pfizer, Sinovac, Astra Zeneca, Moderna dan lainnya," jelas dia.
Selain itu, pemulihan negara-negara yang menerapkan lockdown serta membaiknya ketersediaan kontainer pengiriman turut menjadi katalis positif bagi kinerja ekspor SMSM di tahun ini.
Meskipun banyak katalis positif, Ang bilang laju bisnis SMSM pada tahun ini masih akan diwarnai berbagai tantangan. Salah satunya terkait dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang dapat menyebabkan pembatasan mobilitas di beberapa area atau negara. Hal ini akan menghambat laju pengiriman barang SMSM.
"Selain itu, tantangan yang akan dihadapi perusahaan terkait dengan fluktuasi harga besi baja yang mana merupakan bahan baku utama kami," kata dia.
Manajemen SMSM pun tidak bisa memprediksikan secara mendetail tren pertumbuhan ekspor di kuartal ketiga dan kuartal keempat tahun ini. Namun demikian, Selamat Sempurna berkeyakinan pencapaian tahun ini dapat lebih baik dari tahun 2019.
Ang menyatakan, SMSM belum berencana menambah pasar ekspor baru dalam waktu dekat ini. Sebab, mereka masih akan fokus pada pengembangan ekspor di negara-negara existing.
SMSM telah mengirim produknya ke berbagai negara. Hingga kuartal II-2021 ada lima negara yang memiliki kontribusi ekspor terbesar, antara lain Amerika Serikat yang mencapai 13%, Australia (11%), Malaysia (8%), Thailand (8%), dan Rusia (7%).
Hingga akhir Juni tahun ini, Selamat Sempurna meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 314,30 miliar. Jumlah tersebut tumbuh signifikan 54,72% dibandingkan laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 203,14 miliar.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.