Pemilu Usai, Investor Saham Bisa Mulai Profit Taking

Senin, 22 April 2019 | 08:13 WIB
Pemilu Usai, Investor Saham Bisa Mulai Profit Taking
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Euforia tampak kembali menghampiri pasar saham. Sehari setelah pemilu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh level 6.631 meski pada akhirnya hanya ditutup menguat 0,40% ke 6.507.

Meski begitu, investor bisa mempertimbangkan melakukan profit taking atas beberapa saham yang harganya sudah naik lumayan. Ambil contoh, sejak akhir kuartal I lalu hingga Kamis (18/4), harga saham PT PP Tbk (PTPP) sudah naik 19,71%.

Analis Senior Anugerah Sekuritas Indonesia Bertoni Rio mengatakan, aksi ambil untung merupakan hal lumrah, terlebih saat ada sentimen pemilu seperti saat ini. Gap IHSG saat pembukaan perdagangan sehari setelah pemilu sudah cukup tinggi.

Hal ini membuat sebagian investor lainnya mau tidak mau membeli dengan harga tinggi. "Jadi, yang sudah punya lepas saja," ujar dia, Kamis lalu.

Para analis menyarankan investor kembali memperhatikan valuasi saham-saham yang ada dalam portofolio investasi. Idealnya, price to earning ratio (PER) saham yang masih murah tidak lebih tinggi dari PER IHSG yang sekarang 20,97 kali atau PER rata-rata industri.

Rilis laporan keuangan

Tapi ingat, tidak semua saham dengan PER tinggi cocok dijadikan alasan profit taking. Sebab, ada beberapa saham dengan PER hingga ratusan kali, namun tidak likuid. "Lihat setiap sektornya, tidak semua sektor punya saham prospektif, karena bisa jadi PER tinggi tapi tidak likuid dan kapitalisasi pasarnya kecil," kata Muhamad Alfatih, Vice President Samuel Sekuritas.

Bertoni menilai, sekarang merupakan saat yang tepat untuk profit taking. Sebab, sebentar lagi musim rilis laporan keuangan kuartal pertama tiba.

Saat masuk momen tersebut, pasar cenderung kembali memperhatikan kondisi fundamental. "Sehingga, euforia saat ini bisa dimanfaatkan untuk saham yang terkerek sentimen politik dalam jangka waktu pendek," imbuh Bertoni.

Menurut dia, saham-saham sektor konstruksi kebanyakan sudah menguat berkat sentimen pemilu. Salah satunya, WIKA yang memiliki PER 12,54 kali, tertinggi dibanding pemain lainnya di sektor sejenis. Target harga Bertoni untuk saham ini yakni Rp 2.500 per saham.

Sementara, menurut Alfatih, sejumlah saham di sektor konsumer sudah layak untuk dikurangi porsinya. Salah satunya, saham ROTI dan UNVR. Keduanya memiliki PER masing-masing 42,9 kali dan 38 kali.

Untuk saham UNVR, bisa dilepas jika harganya menyentuh Rp 50.525 per saham. Pada perdagangan pekan lalu, harga UNVR di level Rp 49.400.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA

Terpopuler