KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tiga bulan pertama tahun 2019, jumlah penerbitan surat utang korporasi mencapai Rp 25,6 triliun.
Data Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebut, dari jumlah itu, penerbitan obligasi korporasi masih mayoritas yakni mencapai Rp 22,5 triliun. Adapun sisinya adalah medium term notes (MTN) Rp 3,1 triliun.
Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra mengatakan, ada 19 perusahaan yang menerbitkan obligasi korporasi, sedangkan tujuh perusahaan lainnya memilih menawarkan surat utang berbentuk MTN.
Walau nampak ramai, Salyadi melihat penerbitan surat utang korporasi baru akan menggeliat pada semester II-tahun ini 2019. "Memang kuartal I-2019 masih kecil jumlah penerbitan surat utang, tetapi akan membaik di semester I," kata dia yakin, kemarin.
Optimisme ini muncul karena kebutuhan ekspansi dan refinancing perusahaan tahun ini cukup besar. Dari tahun ke tahun jumlah outstanding surat utang korporasi juga terus bertambah.
Pada periode yang sama, mandat penerbitan surat utang yang diterima Pefindo mencapai Rp 41 triliun. Lagi-lagi, masih didominasi oleh penerbitan obligasi yang mencapai Rp 34 triliun. Sedangkan MTN hanya sebesar Rp 7 triliun.
Salyadi memproyeksikan jumlah penerbitan surat utang korporasi di tahun ini bisa menyamai atau melebihi jumlah penerbitan di tahun lalu yang sebesar Rp 105,3 triliun untuk obligasi dan Rp 23,5 triliun untuk MTN.
"Di tahun ini, trennya berbalik dari tahun lalu, jika di tahun lalu penerbitan ramai di awal tahun dan menyusut di akhir tahun, di awal tahun ini penerbitan masih lesu dan akan membaik jelang akhir tahun," jelas Salyadi.
Penerbitan surat utang korporasi akan membaik karena didukung tingkat suku bunga yang cenderung bergerak flat. "Saya optimistis suku bunga Bank Indonesia (BI) cenderung tak berubah tahun ini meski potensi suku bunga turun tetap ada. Dengan sentimen positif pasar surat utang akan membuat harga obligasi acuan naik dan yield bergerak turun," ujarnya. Dampaknya, kata dia, kondisi itu akan menambah daya tarik menerbitkan surat utang korporasi.