Pengadilan Madrid Meminta UEFA Batalkan Hukuman ke Klub Anggota Liga Super

Sabtu, 31 Juli 2021 | 13:33 WIB
Pengadilan Madrid Meminta UEFA Batalkan Hukuman ke Klub Anggota Liga Super
[ILUSTRASI. Spanduk anti Super League dan penggemar Liverpool berada di depan stadion Anfield saat 12 klub sepakbola Eropa teratas meluncurkan Super League di Liverpool, Inggris, Senin (19/4/2021). REUTERS/Carl Recine]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - MADRID. Barcelona, ​​Real Madrid dan Juventus, Jumat (30/1), menyatakan akan melanjutkan rencana penyelenggaraan Liga Super Eropa. Sikap itu diambil ketiga klub setelah pengadilan Madrid, kemarin, memerintahkan persatuan asosiasi sepakbola Eropa (UEFA) untuk menghentikan proses penjatuhan hukuman terhadap klub-klub anggota Liga Super.

Juventus, Barcelona dan Real Madrid merupakan anggota Liga Super yang tersisa. Liga yang dinyatakan berdiri pada April lalu itu, langsung kehilangan sembilan anggota setelah UEFA menyatakan akan menghukum klub-klub yang bergabung. Selain enam klub dari Liga Premier Inggris, klub yang sudah keluar dari Liga Super itu adalah Inter Milan, AC Milan dan Atletico Madrid.

Pengadilan di Madrid memerintahkan agar semua sanksi finansial dan olahraga terhadap anggota pendiri Liga Super dibatalkan. Termasuk ancaman denda ketidakpatuhan senilai 100 juta euro bagi sembilan klub yang sudah mundur dari proyek, jika mereka bergabung kembali.

Baca Juga: Dengan ambil langkah ini, Manchester United ganggu Chelsea rekrut Erling Haaland

“Pengadilan mendukung permintaan yang dibuat oleh promotor Liga Super Eropa, menolak banding UEFA, dan menegaskan peringatannya kepada UEFA bahwa kegagalan untuk mematuhi putusannya akan mengakibatkan denda dan potensi pertanggungjawaban pidana,” demikian pernyataan bersama dari ketiga klub.

“Kasus ini akan dinilai oleh Pengadilan Eropa di Luksemburg, yang akan meninjau posisi monopoli UEFA atas sepak bola Eropa. Kami senang bahwa ke depan kami tidak lagi tunduk pada ancaman UEFA yang sedang berlangsung,” demikian lanjutan dari pernyataan bersama.

“Tujuan kami adalah untuk terus mengembangkan proyek Liga Super dengan cara yang konstruktif dan kooperatif... Kami tetap yakin dengan keberhasilan proyek yang akan selalu sesuai dengan undang-undang Uni Eropa.”

Baca Juga: Inggris buka pintu masuk warga UE dan AS yang sudah divaksinasi penuh tanpa karantina

UEFA menolak berkomentar ketika dihubungi Reuters.

Pengadilan juga memerintahkan agar UEFA meminta Liga Premier dan Federasi Sepak Bola Italia membatalkan semua tindakan yang diambil terhadap klub dari liga mereka.

Di Inggris, enam klub yang sempat tergabung dengan Liga Super harus menyetor goodwill senilai 22 juta pound. Mereka juga terkena ancaman pengurangan 30 poin di masa depan, jika kembali membelot. Sanksi itu dikeluarkan pada 9 Juni lalu.

Sedang asosiasi sepakbola Italia telah mengatakan mereka akan melarang tim Italia yang berpartisipasi dalam Liga Super masa depan untuk bersaing di divisi teratas negara itu, Serie A.

Putusan itu juga mengatakan Liga Premier dan FA Italia harus menjauhkan diri dari melakukan tindakan apa pun yang mungkin, secara langsung atau tidak langsung, untuk menghalangi pendirian Liga Super Eropa.

Tidak seperti di Liga Champions, di mana tim harus lolos melalui liga domestik, tim Liga Super pendiri menjamin tempat mereka di kompetisi baru setiap tahun.

Liga Super berpendapat itu akan meningkatkan pendapatan bagi klub-klub top dan memungkinkan mereka untuk mendistribusikan lebih banyak uang ke klub lain

Namun, asosiasi dan penyelenggara kompetisi, tim yang tidak diajak bergabung, bahkan para fans, menilai pembentukan Liga Super hanya akan memupun kekayaan dan kekuatan klub elit yang tergabung di Liga Super. Kritik lain, struktur liga yang tertutup sebagian bertentangan dengan model lama sepak bola Eropa.

Baca Juga: Jadwal perempat final sepak bola Olimpiade Tokyo 2020: ada Brasil vs Mesir

Untuk mencegah pemisahan di masa depan, UEFA telah berusaha menjatuhkan hukuman keras pada klub pemberontak. Namun proses disipliner ditangguhkan pada bulan Juni.

Barcelona, ​​Real Madrid dan Juventus yang terus mempertahankan rencana Liga Super, merilis pernyataan bersama pada bulan Mei. Dalam pernyataan tersebut, ketiga klub mengeluhkan tekanan dan ancaman dari pihak ketiga yang tidak dapat diterima, untuk meninggalkan proyek tersebut.

Kendati terang-terangan tetap memperjuangkan Liga Super Eropa, ketiga klub tetap terdaftar sebagai peserta Liga Champions, yang merupakan kompetisi yang digelar UEFA, untuk periode 2021-22.

Selanjutnya: SEC Memperketat Syarat bagi Perusahaan China yang Ingin Masuk Bursa di AS

 

Bagikan

Berita Terbaru

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan

PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ikut memanfaatkan tren shoppertainment di TikTok Shop dan berhasil mengerek penjualan lewat kanal ini.

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:03 WIB

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto

Reputasi global tidak serta-merta menjadi jaminan keamanan dana nasabah yang anti-bobol, mengingat celah oknum internal selalu ada.

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler