Peningkatan Transaksi Digital Topang Perolehan Kinerja Perbankan Syariah

Rabu, 11 Desember 2024 | 05:30 WIB
Peningkatan Transaksi Digital Topang Perolehan Kinerja Perbankan Syariah
[ILUSTRASI. Staf menunjukkan aplikasi BSya, aplikasi mobile banking terbaru dari BCA Syariah di booth BCA Syariah saat BCA Expo 2024 di ICE BSD, Tangerang (18/8/2024). Pada BCA Expo 2024 ini, BCA Syariah juga meningkatkan pertumbuhan pembiayaan konsumer melalui sinergi pemasaran bersama grup BCA dengan menghadirkan solusi pembiayaan syariah untuk kepemilikan rumah, mobil dan emas. (KONTAN/Baihaki)]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan syariah mencatatkan kinerja yang impresif per Oktober 2024. Ini tercermin dari realisasi laba bersih dan pembiayaan yang tumbuh double digit.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba bank umum syariah per September 2024 naik 10,92% secara tahunan menjadi Rp 12,12 triliun. Pertumbuhan tersebut seiring pembiayaan yang tumbuh 12,31% secara tahunan menjadi Rp 400,67 triliun. 

Sementara rasio kualitas pembiayaan alias non performing financing turun menjadi 2,14% per September 2024, dari 2,28% September 2023. 

Baca Juga: Beroperasi Tahun Depan, Begini Syarat untuk Selenggarakan Bullion Bank

Salah satu pemain, yakni Bank BCA Syariah, juga mencatatkan kenaikan laba bersih 11% secara tahunan mencapai Rp 149 miliar per Oktober 2024. Pertumbuhan ini seiring dengan pembiayaan yang mampu tumbuh 33,8% mencapai Rp 10,6 triliun. 

"Kami optimistis sampai akhir tahun mampu mencatatkan pertumbuhan solid sebagaimana target yang telah ditetapkan," ungkap Direktur BCA Syariah Pranata, Selasa (10/12). Dia menyebut, BCA Syariah terus mendorong penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan menyempurnakan fitur pada e-channel, seiring dirilisnya new mobile banking BSya. 

Ini membuat DPK BCA Syariah tumbuh 15% secara tahunan menjadi Rp 11,5 triliun. "DPK ditargetkan tumbuh 10%-12%, sementara pembiayaan pada 12%-15%, dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, serta memperkuat engagement dengan nasabah," ujar Pranata.

Bank BJB Syariah juga mencatatkan kenaikan pembiayaan sebesar 11,02% secara tahunan menjadi Rp 9,34 triliun di Oktober 2024. Sementara DPK naik 7,49% secara tahunan menjadi Rp 9,91 triliun. Bank ini juga berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 54,1 miliar. 

Arief Setyahadi, Direktur Utama Bank BJB Syariah, mengatakan, pencapaian kinerja tersebut didorong pertumbuhan bisnis dari pembiayaan dan DPK. Pendapatan bank ini tumbuh didukung transaksi digital yang naik. 

Baca Juga: BSI akan Ajukan Izin Bullion Bank, Begini Potensi Bisnisnya

Sampai akhir 2024, BJB Syariah memproyeksikan bisa menyalurkan pembiayaan Rp 9,71 triliun, mencatatkan DPK Rp 10,22 triliun dan membukukan laba Rp 70,43 miliar. Di 2025, BJB Syariah optimistis dapat menyalurkan pembiayaan Rp 11,1 trilun, DPK Rp 11,62 triliun dan laba Rp 102,8 miliar.

PT Bank Mega Syariah mencatatkan laba turun 26,82% dan pembiayaan turun 3,2%. Sementara DPK tercatat naik 0,7% secara tahunan menjadi Rp 10,51 triliun. 
Dari total DPK tersebut, porsi dana murah meningkat dari 30% pada Oktober 2023 menjadi 33% di Oktober 2024.

Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah Hanie Dewita yakin kinerja akan terus naik. Dia menyebut, Bank Mega Syariah selektif serta aktif melakukan diversifikasi portofolio pembiayaan. "Bank juga memperkuat bisnis di segmen yang memiliki risiko rendah dan pertumbuhan stabil demi menjaga kualitas," kata dia.
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Banyak Rencana Ekspansi, Emiten Restoran CFC (PTSP) Tambah Gerai dan Kegiatan Usaha
| Senin, 12 Mei 2025 | 21:03 WIB

Banyak Rencana Ekspansi, Emiten Restoran CFC (PTSP) Tambah Gerai dan Kegiatan Usaha

Latar belakang ditambahkannya kegiatan usaha ini karena tingginya persaingan di industri makanan dan minuman di Indonesia.

Alat Berat Listrik Bisa Ungkit Penjualan Hingga 100%, VKTR Ungkap Permintaan Forklift
| Senin, 12 Mei 2025 | 19:50 WIB

Alat Berat Listrik Bisa Ungkit Penjualan Hingga 100%, VKTR Ungkap Permintaan Forklift

Direktur Utama VKTR, Gilarsi Wahju Setijono menjelaskan, kebutuhan akan material handling equipment, khususnya forklift listrik, terus meningkat.

IHSG Hanya Naik 0,25% Sepekan, Saham ANTM Mentereng di Pekan Lalu
| Senin, 12 Mei 2025 | 14:45 WIB

IHSG Hanya Naik 0,25% Sepekan, Saham ANTM Mentereng di Pekan Lalu

Dalam periode perdagangan 5-9 Mei 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,25% ke level 6.832,80.

Profit 31,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (12 Mei 2025)
| Senin, 12 Mei 2025 | 08:42 WIB

Profit 31,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (12 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (12 Mei 2025) 1 gram Rp 1.905.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,58% jika menjual hari ini.

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler