Berita Market

Penjualan Unilever Indonesia (UNVR) Merosot 8% di Tahun 2021

Jumat, 11 Februari 2022 | 08:20 WIB
Penjualan Unilever Indonesia (UNVR) Merosot 8% di Tahun 2021

ILUSTRASI. Produk perawatan kulit Vaseline dari PT Unilever Tbk.

Reporter: Nur Qolbi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih Rp 39,5 triliun sepanjang 2021, turun 8% year on year. Kategori foods & refreshment menjadi penopang utama penjualan, dengan pertumbuhan 1,4%.

Laba bersih UNVR juga merosot 19,7% yoy jadi Rp 5,7 triliun. Di 2020, perusahaan ini masih membukukan laba bersih sebesar Rp 7,1 triliun.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan, performa perusahaan tahun lalu dipengaruhi gelombang kasus Covid-19 setelah libur tahun baru dan Idulfitri, serta munculnya varian delta. Kondisi tersebut mengakibatkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ketat.

Kebijakan ini menghambat aktivitas ekonomi, yang pada akhirnya mempengaruhi daya beli konsumen, terutama di segmen pasar di mana UNVR beroperasi. Selain itu, berbagai harga komoditas yang menjadi bahan baku produksi Unilever, seperti minyak mentah dan minyak sawit, juga naik tinggi.

"Lonjakan harga bahan baku, penurunan daya beli konsumen terhadap produk kami, serta waktu transisi untuk kembali ke daya beli sebelum pandemi, hanyalah sebagian dari berbagai tantangan yang muncul di 2021," kata Ira dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/2).

UNVR berupaya terus menggenjot berbagai produk dengan peluang besar, misal di kategori foods & refreshment yang menjadi penopang penjualan di tahun lalu.

Segmen ini berpeluang tumbuh di tengah perubahan perilaku konsumen yang semakin menyadari pentingnya kesehatan. Beberapa produk UNVR, seperti Buavita 100% Daily Vitamins Requirements dan Paddle Pop Choco Magma dengan Vitamin D cukup laris tahun lalu.

Tahun ini, Unilever menyiapkan strategi demi mendorong kinerja keuangan dengan memperkuat brand-brand besar dan produk utama, serta memperluas dan memperkaya portofolio ke segmen premium. "Kami optimistis di 2022, seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, semakin besar juga peluang bagi kami untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab," kata Ira.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama melihat, tahun 2022 masih akan jadi tahun penuh tantangan bagi UNVR. Mengingat, biaya bahan baku oleokimia makin mahal, seiring dengan meningkatnya harga acuan minyak sawit.

Akan tetapi, membaiknya konsumsi masyarakat dan penanganan pandemi yang lebih baik menjadi harapan yang bisa mendorong kinerja Unilever. Okie masih wait and see untuk saham UNVR.

Pada perdagangan kemarin, harga saham UNVR ditutup naik ke Rp 3.980 per saham.

 

Terbaru