Pergerakan Rupiah Hari Ini (28/2) Mulai Mendatar

Selasa, 28 Februari 2023 | 04:30 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (28/2) Mulai Mendatar
[]
Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data ekonomi Amerika Serikat yang positif kian menekan pergerakan rupiah. Hari ini (28/2), pergerakan rupiah bakal lebih terbatas. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rilis data ekonomi AS pada Jumat (24/2) yakni personal spending dan PCE deflator menunjukkan tren yang positif. "Sehingga mendorong ekspektasi pasar The Fed masih cenderung hawkish dalam menentukan arah suku bunga," ujar Josua. 

Menurut Josua, sentimen tersebut masih menguatkan dollar AS dan menaikkan yield US Treasury. Tapi, dia memprediksikan, penguatan dollar AS akan terbatas sejalan dengan penguatan yen setelah pernyataan calon gubernur BoJ Kazuo Ueda yang akan lebih hawkish

Baca Juga: Rupiah Melemah Hari Ini (27/2), Berikut Prediksinya untuk Selasa (28/2)

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri pun mengatakan, adanya potensi kenaikan suku bunga AS membuat rupiah tertekan. Sementara itu, data domestik cenderung minim. 

Josua memproyeksikan, rupiah di Rp 15.225 - Rp 15.325, Selasa (28/2). Dan prediksi Reny, rupiah di Rp 15.195 - Rp 15.285.

Kurs rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke Rp 15.270 pada Senin (27/2). Sementara, kurs rupiah JISDOR BI melemah 0,38% ke Rp 15.274 per dollar AS. 

Baca Juga: Tertekan, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.274 Per Dolar AS Pada Senin (27/2)
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:13 WIB

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles

Jika tidak dikelola secara hati-hati, Danantara kelak bisa menjadi sumber risiko besar bagi keuangan negara

INDEKS BERITA

Terpopuler