KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Masyarakat kelas menengah Indonesia tengah kedodoran menahan aneka beban hidup yang makin meningkat. Agar kelompok penyumbang ekonomi paling dominan ini tidak makin tersudut, pemerintah perlu merilis kebijakan yang progresif dan fokus untuk mendorong daya beli.
Keterpurukan warga kelas menengah semakin tecermin dari data makro terakhir di Tanah Air, yakni kinerja manufaktur Indonesia yang semakin merosot. Pada Agustus tahun ini, S&P Global mencatat Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada di level 48,9. Angka ini turun dari bulan sebelumnya di level 49,3. Dengan begitu, kontraksi manufaktur (indeks di bawah 50) telah terjadi selama dua bulan berturut-turut.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.