Perusahaan Hary Tanoe Akan Akuisisi Mayoritas Saham Link Net

Senin, 02 Desember 2019 | 18:26 WIB
Perusahaan Hary Tanoe Akan Akuisisi Mayoritas Saham Link Net
[ILUSTRASI. layanan tv kabel; televisi tv berbayar dan internet LinkNet dari grup First Media. Dok Link net]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Lippo bakal merealisasikan rencana pelepasan salah satu asetnya, PT Link Net Tbk (LINK). Salah satu pembeli yang sudah resmi menyatakan minat ialah perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV).

IPTV telah menandatangani term sheet untuk menjajaki akuisisi mayoritas saham LINK dari First Media Tbk dan Asia Link Dewa. Ade Tjendra, Direktur Utama IPTV mengatakan, keberhasilan aksi korporasi ini masih akan tergantung pada proses uji tuntas (due diligence), pemenuhan kondisi tertentu lainnya, pembiayaan dan penandatanganan perjanjian definitif. 

Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) Dikabarkan Menjajakan Bisnis Non-Inti 

Ia mengatakan, akuisisi tersebut bakal menciptakan berbagai sinergi dalam konten, infrastruktur jaringan, kapasitas bandwidth, sehingga bakal menghasilkan pertumbuhan pendapatan buat IPTV. Namun, ia belum mengungkapkan lebih rinci mengenai jumlah saham yang akan diakuisisi. 

Link net merupakan penyedia layanan broadband dan TV kabel dengan brand First Media. Sebelumnya, Lippo Grup memang dikabarkan getol menjajakan bisnis noninti karena ingin fokus di bisnis properti dan kesehatan. 

Baca Juga: E-sport berkembang, Garena Indonesia adakan tournament Call of Duty Mobile 

Dari sisi kinerja, pendapatan Link Net tak banyak tumbuh. Bahkan, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, pendapatan perusahaan tersebut turun 0,72% menjadi Rp 2,77 triliun. Laba bersihnya juga menyusut 5,62% menjadi Rp 772,86 miliar. 

Menurut manajemen Link Net, terhentinya bisnis kemitraan akses jalur lebar nirkabel atau broadband wireless access (BWA) sejak 2018 menyebabkan pendapatan sembilan bulan tahun ini turun.

Sementara itu, MNC Vision Network justru sedang gencar ekspansi dengan akuisisi. Penyedia layanan fixed broadband itu belum lama ini mengakuisisi mayoritas saham stasiun televisi satelit K-Vision.

Saat ini kontribusi bisnis MNC Vision berasal dari empat anak usaha. Di antaranya, usaha TV berbayar, fixed broadband/IPTV, dan layanan konten digital, melalui anak usahanya yaitu PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY). Selain itu, MNC Vision juga memiliki PT MNC Kabel Mediakom (MNC Play), PT MNC OTT network (MNC Now), dan PT Nusantara Vision (NV).

Baca Juga: Fokus garap konten digital, simak prospek saham MNCN

Rencana akuisisi Link Net pun melambungkan saham IPTV. Dari awal perdagangan hari ini, Senin (2/12), saham IPTV terus bergerak di zona hijau dan ditutup dengan kenaikan 4,67% menjadi Rp 515 per saham. Total volume yang ditransaksikan mencapai 387.044 lot saham dengan nilai transaksi Rp 19,82 miliar. 

Sementara itu, saham LINK naik 0,48% menjadi Rp 4.200 per saham, dengan total nilai transaksi Rp 4,56 miliar. 

Baca Juga: E-sport berkembang, Garena Indonesia adakan tournament Call of Duty Mobile 

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA