PPRE Menargetkan Kontrak Baru Rp 6 Triliun di Tahun 2022

Selasa, 04 Januari 2022 | 04:45 WIB
PPRE Menargetkan Kontrak Baru Rp 6 Triliun di Tahun 2022
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) mengaku telah mengikuti berbagai tender preservasi jalan maupun jasa tambang pada Desember 2021. Dengan demikian, tender tersebut bisa berkontribusi pada kontrak baru tahun lalu.

Tender proyek tersebut berupa mining development serta proyek civil work. Direktur Keuangan PPRE Benny Pidakso memperkirakan, tender yang diikuti pada Desember lalu memberi kontribusi Rp 100 miliar-Rp 200 miliar. Sehingga di akhir 2021, PPRE bisa membukukan kontrak baru Rp 5,5 triliun. 

PPRE juga mendapatkan kontrak Rp 504 miliar dari proyek pengembangan pertambangan nikel Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara. Kontrak tersebut merupakan kelanjutan dari kontrak yang telah diperoleh sebelumnya, sehingga secara keseluruhan total kontrak yang telah dikantongi PPRE dari Weda Bay mencapai Rp 1,2 triliun.

Baca Juga: Sampai November 2021, PP Presisi (PPRE) kantongi kontrak baru Rp 5,3 triliun

Kontrak baru PPRE sepanjang tahun lalu melesat 98% dari realisasi tahun 2020 sebesar Rp 2,8 triliun. Angka tersebut juga melampaui target 2021 atau memenuhi 153% dari target.

Direktur Utama PPRE Rully Noviandar menuturkan, pada tahun 2021 terjadi shifting dari civil work ke mining services. Sektor tersebut telah mendominasi komposisi kontrak baru 2021 sebesar 53% sedangkan civil work menjadi sebesar 41%.

Berdasarkan komposisi kepemilikan proyek, perolehan proyek eksternal berkontribusi 87% dan internal 13%. Dengan pencapaian tersebut PPRE optimistis dapat meningkatkan perolehan kontrak baru, khususnya dari bisnis mining services, sebagai sumber pendapatan berulang. 

Pada tahun ini, PPRE berharap bisa mengantongi kontrak baru sebesar Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun. PPRE menargetkan sekitar 10% kontrak baru 2022 didukung mining services. Kontrak baru masih berpeluang didapat dari infrastruktur tambang & smelter nikel. Selain itu, pertumbuhan perolehan kontrak baru 2022 juga didukung civil work serta pabrik produksi.

Dari sisi kinerja PPRE menargetkan bisa membukukan laba bersih sebesar Rp 147 miliar dengan pendapatan Rp 3,1 triliun sepanjang 2021. Sementara, pendapatan dan laba bersih pada tahun 2022 diperkirakan masing-masing bisa mencapai Rp 4 triliun dan Rp 170 miliar. 

Baca Juga: Garap Pengembangan Tambang Nikel, Kontrak Baru PPRE Naik Menjadi Rp 5,3 Triliun

Bagikan

Berita Terbaru

Dana Kelolaan Manajer Investasi Masih Tumbuh Solid
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 13:06 WIB

Dana Kelolaan Manajer Investasi Masih Tumbuh Solid

Sejumlah manajer investasi di Indonesia tetap mencatat pertumbuhan dana kelolaan positif di tengah fluktuasi pasar keuangan global, ​

Hasil Survei Bank Indonesia, Geliat Usaha Melandai di Semester II-2025
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:33 WIB

Hasil Survei Bank Indonesia, Geliat Usaha Melandai di Semester II-2025

Bank Indonesia melaporkan pertumbuhan SBT hanya 11,55% pada Q3 2025 dan memperkirakan hanya 10,53% di Q4, menandakan perlambatan ekonomi.

Menkeu Purbaya Bentuk Pokja Awasi Belanja 26 K/L
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Menkeu Purbaya Bentuk Pokja Awasi Belanja 26 K/L

Menteri Purbaya ungkap 26 kementerian belum optimal realisasi anggaran. Pokja akan monitor dan laporkan tiap bulan.

Mengulik Wacana Pemerintah Melakukan Hapus Tagih Kredit Macet Bernilai Mini
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:24 WIB

Mengulik Wacana Pemerintah Melakukan Hapus Tagih Kredit Macet Bernilai Mini

Ratusan ribu calon debitur KPR FLPP tidak dapat mengakses pembiayaan karena masuk daftar hitam SLIK akibat kredit macet kecil.

Realisasi Investasi Asing Pada Kuartal III-2025 Kembali Anjlok Secara Tahunan
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:19 WIB

Realisasi Investasi Asing Pada Kuartal III-2025 Kembali Anjlok Secara Tahunan

Realisasi foreign direct investment ke Indonesia mencapai Rp 212 triliun pada kuartal III-2025, turun 8,87% secara tahunan

Demi Angkat Ekonomi, Inilah Stimulus Tambahan Penyangga Daya Beli
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:13 WIB

Demi Angkat Ekonomi, Inilah Stimulus Tambahan Penyangga Daya Beli

Pemerintah menggelontorkan anggaran untuk menambah bantuan langsung tunai dan magang program fresh graduate 

Perjalanan Neneng Goenadi, Dari Konsultan Jadi Bos Teknologi
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Perjalanan Neneng Goenadi, Dari Konsultan Jadi Bos Teknologi

Neneng membawa pengalamannya sebagai seorang profesional untuk mengelola bisnis dan memberdayakan jutaan mitra pengemudi di ekosistem digital Grab

Rupiah dalam Sepekan Tertekan Data Ekonomi
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 07:30 WIB

Rupiah dalam Sepekan Tertekan Data Ekonomi

Rupiah melemah tipis 0,05% secara harian ke posisi Rp 16.590 per dolar AS pada Jumat (17/10). Dalam sepekan rupiah spot telah melemah 0,12%.  

Gandeng Electrolux, Selaras Citra Nusantara (SCNP) Produksi Kompor Tanam Premium
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Gandeng Electrolux, Selaras Citra Nusantara (SCNP) Produksi Kompor Tanam Premium

Langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk mengembangkan produk baru di tengah gempuran alat rumah tangga impor.

Penjualan Semen Baturaja (SMBR) Melonjak 21%
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 07:10 WIB

Penjualan Semen Baturaja (SMBR) Melonjak 21%

Permintaan di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) yang meliputi Sumatra Selatan, Jambi dan Lampung masih ada dalam tren menanjak.

INDEKS BERITA