Prediksi Kurs Rupiah: Masih Sulit Menguat

Jumat, 29 November 2019 | 06:59 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Masih Sulit Menguat
[ILUSTRASI. Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11/2019).]
Reporter: Danielisa Putriadita, Intan Nirmala Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir pekan rupiah tak banyak bergerak. Para analis memperkirakan mata uang Garuda masih sulit menguat, karena sentimen negatif dari eksternal.

Kemarin, kurs spot rupiah naik tipis 0,02% ke Rp 14.092 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) turun 0,02% ke Rp 14.099.

Baca Juga: Ulah Trump akan menekan rupiah, Jumat (29/11) besok

Ahmad Mikail Zaini, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, menjelaskan, rupiah sempat berbalik arah terjadi setelah data Purchasing Managers' Index (PMI) AS periode November turun ke level 46,3.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan rupiah masih bisa kembali melemah hari ini. Penyebabnya, ketidakpastian perang dagang antara AS dengan China masih berlanjut.

Terlebih Presiden AS Donald Trump menandatangani UU Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong. "Ini membuat pembicaraan kesepakatan dagang antara kedua negara yang hampir selesai makin rumit," kata dia. Jika perang dagang kembali berkecamuk, kurs the greenback, yang merupakan aset lindung nilai, kembali di atas angin.

Baca Juga: Rupiah hari ini melemah ke level Rp 14.099 per dolar AS di kurs Jisdor

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan menambahkan, dari dalam negeri belum ada sentimen domestik yang mampu menopang mata uang Garuda. Karena itu, dia memperkirakan rupiah kembali terdepresiasi dan bergerak di rentang Rp 14.060-Rp 14.115 per dollar AS.

Reny memprediksi rupiah melemah dan bergerak di kisaran Rp 14.080-Rp 14.136 per dollar AS. Sedangkan, Mikail memperkirakan, rupiah hari ini bergerak stabil dalam kisaran Rp 14.050-Rp 14.080 per dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:30 WIB

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumkan transaksi pemberian pinjaman ke anak usaha terkendali yakni PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).​

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:14 WIB

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO

Pengendali PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), Sight Investment Company Pte Ltd selaku menambah porsi kepemilikan sahamnya di SILO. 

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:10 WIB

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI

Sucor Sekuritas akan membawa tiga perusahaan jumbo untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2026.

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:04 WIB

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu

Salah satu emiten ritel yang diproyeksi bakal kecipratan rezeki dari momen Natal dan tahun baru 2025 adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:58 WIB

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026

Emiten pertambangan anggota holding MIND ID membidik pertumbuhan kinerja keuangan dan produksi pada 2026​.

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:49 WIB

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju

Hans Patuwo akhirnya resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama dan Group Chief Executive Officer (CEO)  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:42 WIB

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi

Berbagai aksi korporasi dilakukan Grup Emtek di sepanjang tahun 2025. Terbaru, PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) resmi listing di BEI. ​

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:30 WIB

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja

Tingginya target pertumbuhan ekonomi Indonesia, belum sepenuhnya bisa menyelesaikan persoalan tenaga kerja

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:00 WIB

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya

Jika warga Jakarta batal ke luar kota, perputaran uang akan terkunci sehingga pemerataan ekonomi antardaerah tertahan.

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit
| Kamis, 18 Desember 2025 | 08:43 WIB

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit

Bank Indonesia (BI) menutup tahun 2025 dengan mempertahankan suku bunga acuan alias BI rate di level 4,75%

INDEKS BERITA

Terpopuler