Prediksi Kurs Rupiah: Tertekan Keperkasaan Dollar AS

Kamis, 07 November 2019 | 05:33 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Tertekan Keperkasaan Dollar AS
[ILUSTRASI. ]
Reporter: Anna Suci Perwitasari, Irene Sugiharti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan negosiasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China serta data ekonomi AS yang positif masih menjadi penghalang pergerakan rupiah di tengah pekan ini.

Kemarin, di pasar spot, kurs rupiah melemah 0,39% menjadi Rp 14.023 per dollar AS. Namun, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) justru menguat 0,28% menjadi Rp 13.992 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, meredanya tensi perang dagang antara AS dan China berhasil mengangkat pergerakan the greenback. Optimisme pasar kembali muncul setelah Presiden China Xi Jinping menyatakan, kedua negara adikuasa tersebut siap memberikan solusi lebih jelas untuk mengakhiri perang dagang yang sudah berjalan lebih dari satu tahun.

Baca Juga: Tidak mudah bagi pemerintah genjot pertumbuhan ekonomi dengan mengandalkan investasi

Sebelum adanya kepastian dagang antara AS dan China, aset safe haven lainnya seperti yen Jepang, franc Swiss serta harga emas berhasil melaju. Sedangkan kurs the greenback tak bertenaga.

Tetapi di pekan ini, kekuatan dollar AS kian bertambah karena data ISM Non Manufacturing PMI AS periode Oktober berhasil melonjak ke level 54,7. Angka tersebut sudah lebih tinggi dari hasil konsensus yang sebesar 53,5 serta pencapaian di periode September yang hanya 52,6.

"Selain itu, harga minyak dunia yang kembali naik turut membuat mata uang negara yang bergantung pada komoditas, seperti rupee, ringgit, dollar Australia dan tak terkecuali rupiah, mengalami pelemahan," jelas Josua. Memang, pada Selasa (5/11), harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) melonjak 1,22% menjadi US$ 57,23 per barel.

Sentimen perang dagang diprediksi masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah pada hari ini. Terlebih, kini Negeri Paman Sam mulai membuka pintu dagang untuk penjualan Huawei di AS. Ini merupakan respons atas kesanggupan China membeli produk pertanian dari AS.

Baca Juga: Tak jadi prioritas, DPK valas perbankan kian melandai

Karena itu, Josua melihat kemungkinan mata uang Garuda melanjutkan pelemahannya akibat penguatan dollar AS yang terus berlanjut. Padahal sebelumnya, kurs dollar AS cenderung tertekan akibat data tenaga kerja yang dirilis akhir pekan lalu kurang memuaskan.

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menambahkan, data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ketiga yang sebesar 5,02% diharapkan mampu menahan pelemahan rupiah lebih lanjut. Apalagi hari ini belum ada data positif lainnya yang dapat mendorong nilai tukar mata uang Garuda tersebut.

Karena itu, Lukman memperkirakan, kurs rupiah bergerak dalam kisaran Rp 14.000-Rp 14.050 per dollar AS. Sedangkan Josua memperkirakan, rupiah hari ini bergerak di rentang Rp 13.990-Rp 14.050 per dollar AS.

Baca Juga: Rupiah melemah 0,26% di level Rp 14.006 per dolar AS

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah
| Selasa, 01 April 2025 | 16:49 WIB

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah

Pemilik rekening bersaldo di atas Rp 100 juta mencapai 7,08 juta atau 1,15%,  tapi menguasai 88,01% duit di bank atau senilai Rp 7.921 triliun.

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025
| Selasa, 01 April 2025 | 14:00 WIB

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025

Nilai kekayaan Dato Sri Tahir dan keluarganya hingga akhir kuartal I 2025 tersisa US$ 4,9 miliar, turun US$ 400 juta.

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)
| Selasa, 01 April 2025 | 09:50 WIB

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)

Harga emas Antam (1 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.826.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,81% jika menjual hari ini.

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024
| Selasa, 01 April 2025 | 08:51 WIB

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024

Penjualan batubara BUMI pada 2024 mencapai 75,8 juta ton atau turun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 78,7 juta ton.

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi
| Selasa, 01 April 2025 | 08:20 WIB

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi

Harga pasar 9 dari 13 saham konstituen IDX30 yang dimiliki JPMorgan berada di bawah harga perolehan rata-rata. 

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa

Pada akhir Februari 2025, cadangan devisa Indonesia berada di posisi US$ 154,5 miliar, turun US$ 1,6 miliar dari akhir bulan sebelumnya

Ini Kata JP Morgan Soal Laba Bersih Sumber Alfaria (AMRT) yang Menurun
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Ini Kata JP Morgan Soal Laba Bersih Sumber Alfaria (AMRT) yang Menurun

Kinerja PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) di kuartal keempat 2025 berada di bawah ekspektasi JP Morgan dan konsensus analis. 

Nilai Kekayaan Chairul Tanjung Menciut US$ 1 miliar, Kini Jadi Orang Terkaya RI ke-11
| Selasa, 01 April 2025 | 06:45 WIB

Nilai Kekayaan Chairul Tanjung Menciut US$ 1 miliar, Kini Jadi Orang Terkaya RI ke-11

Sepanjang kuartal I 2025 harga saham Bank Mega (MEGA), Allo Bank (BBHI), dan Garuda Indonesia (GIAA) terkoreksi.

IHSG Anjlok 8,04% di Kuartal I-2025, Cek Posisi Sepuluh Saham Jawara Market Cap
| Selasa, 01 April 2025 | 05:10 WIB

IHSG Anjlok 8,04% di Kuartal I-2025, Cek Posisi Sepuluh Saham Jawara Market Cap

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) terlempar dari 10 besar emiten berkapitalisasi besar per akhir kuartal I 2025.

Potensi Profit 32,67% Setahun, Harga Emas Antam Tidak Ada Update (31 Maret 2025)
| Selasa, 01 April 2025 | 03:09 WIB

Potensi Profit 32,67% Setahun, Harga Emas Antam Tidak Ada Update (31 Maret 2025)

Harga emas Antam (31 Maret 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.806.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 32,67% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler