Prospek Mata Uang Utama Tergantung Kondisi Ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) masih perkasa di hadapan mata uang utama sejagat. Pemangkasan suku bunga yang lebih lambat ditambah kebijakan proteksionisme yang diusung Presiden AS Donald Trump menjadi penyokong bagi The Greenback.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, sikap hawkish Federal Reserve alias The Fed merupakan katalis positif bagi gerak dolar AS. Tingkat inflasi masih jauh dari target penurunan di bawah 2%. Inflasi inti harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) sebesar 2,8% yoy per November 2024, inflasi utama di 2,7%, serta inflasi inti di level 3,3%.
