Berita Market

Prospek Reksadana Saham Tak Semata Dipengaruhi Sikap AS

Selasa, 22 Juni 2021 | 06:30 WIB
Prospek Reksadana Saham Tak Semata Dipengaruhi Sikap AS

Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan lalu, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve mengindikasikan percepatan kenaikan suku bunga di tahun 2023. Tapering off ini membuat gejolak di pasar keuangan global, tak terkecuali pasar reksadana Tanah Air.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menjelaskan, tapering off umumnya mempengaruhi aliran uang keluar dari emerging market akibat pengurangan likuiditas, sehingga mengakibatkan fluktuasi pasar. "Secara risk and return, ini pun akan terdampak pada reksadana saham," kata dia, Senin (21/6).

Gejolak di pasar saham ini juga terasa pada reksadana pendapatan tetap dan campuran. Reksadana saham offshore juga akan tetap mengalami gejolak selayaknya saham dan obligasi di Indonesia. Rudiyanto menyarankan untuk melihat kembali prospek saham negara yang menjadi aset dasarnya.

Rudiyanto mengingatkan, tapering off hanyalah salah satu sentimen di bursa. Masih ada sentimen lain, baik positif dan negatif, yang akan mempengaruhi pasar global.

Misalnya, likuiditas global, termasuk Indonesia, saat ini cenderung tinggi. Ini terlihat dari meningkatnya dana masyarakat di perbankan dan kepemilikan terhadap surat utang negara. Sehingga, saat ini, dampaknya hanya akan terjadi pada fluktuasi harga.

Dengan adanya likuiditas yang berlimpah, gejolak pada harga obligasi bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk masuk ke reksadana pendapatan tetap dan campuran. Angka inflasi Indonesia yang rendah juga turut mendukung daya tarik reksadana berbasis obligasi.

Untuk reksadana berbasis saham, jika lonjakan kasus Covid-19 dapat dikendalikan di semester kedua, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mempunyai peluang naik ke level 6.700-6.800 di akhir tahun. "Dengan volatilitas yang tinggi, momentum penurunan juga dapat dimanfaatkan untuk kesempatan masuk," kata Rudiyanto.

Saat ini, strategi yang dapat dilakukan adalah dengan cara diversifikasi dan melakukan penambahan secara bertahap pada saat harga turun.

Terbaru