Proyek Jaringan Gas Menopang Kinerja PGN

Sabtu, 27 April 2019 | 11:57 WIB
Proyek Jaringan Gas Menopang Kinerja PGN
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pembangunan jalur gas (jargas) menjadi salah satu fokus bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN (PGAS) pada tahun ini. Hal ini merupakan bagian dari target perusahaan untuk membangun 4,7 juta sambungan jargas hingga 2024.

Gigih Prakoso, Direktur Utama PGN, mengatakan, hingga saat ini sudah ada 1,2 juta titik jargas yang sudah terkonfirmasi bakal dibangun. Namun, pengerjaan jargas bakal dilakukan secara bertahap. "Hingga tahun 2020, sebanyak 1 juta jargas terlebih dahulu yang kami kerjakan," ujar Gigih, seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PGAS, Jumat (26/4).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.000 jargas yang tersambung ke rumah-rumah penduduk sudah selesai pengerjaannya. Jargas ini terdapat di Probolinggo, Jawa Timur dan sudah bisa dioperasikan.

PGN membutuhkan investasi sekitar Rp 12 triliun guna membangun 1 juta jargas tersebut. Sumber pendanaannya nanti masuk ke anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga tahun depan.

Supaya balik modal, PGN juga berencana mengomersialkan jargas. "Untuk yang komersial, tarifnya pasti berbeda," imbuh Gigih.

Komersialisasi tersebut memungkinkan PGN membangun jargas untuk keperluan rumah tangga dan industri. Perusahaan ini bakal membuat kluster konsumen untuk membedakan tarif. Kluster ini tak hanya untuk konsumen tingkat rumah tangga, tapi juga industri.

Ke depan, PGN akan menggandeng vendor yang bersedia mengerjakan proyeknya tersebut. "Kami masih mengkaji tarifnya," tambah Gigih.

Terkait volume produksi, hingga kuartal satu tahun ini ada sedikit gangguan pasokan gas di Jawa Timur dan adanya perawatan yang berdampak ke volume. Namun PGN akan menutup kekurangannya di kuartal dua hingga empat agar menembus target 935 billion british thermal unit (bbtud) tahun ini.

Chris Apriliony, analis Jasa Utama Capital Sekuritas, menilai, proyek jargas bisa membantu PGN merealisasikan target kinerja. "Efeknya lebih terlihat saat jargas sudah bisa masuk ranah komersial dan tarif yang kompetitif," ujar dia.

Ekspansi yang dilakukan PGAS ke depan juga bakal lebih efisien. Ini berkat tenaga tambahan dari Pertagas, pasca terbentuknya holding BUMN bersama Pertamina.

Saat RUPST kemarin, pemegang saham menyepakati pembagian dividen tahun buku 2018 senilai Rp 1,38 triliun, setara sekitar 32% dari laba bersih tahun lalu.

"Dividen setara Rp 56,99 per saham, naik 80% dibanding periode sebelumnya," kata Gigih. Mengacu pada harga saham PGAS kemarin di Rp 2.360, yield dividennya sekitar 2,4%.

Kenaikan tersebut sejalan dengan performa keuangan PGAS. Tahun lalu, emiten pelat merah ini mencatat kenaikan laba bersih 55% menjadi Rp 4,34 triliun.

Analis UOB Kay Hian, Stevanus Juanda, dalam riset menilai, yield dividen PGAS sejatinya cukup menarik, masih dekat dengan treshold kategori yield dividen menarik di level 2,5%. Namun, biasanya harga saham jatuh saat ex date.

Untuk saat ini, Stevanus merekomendasikan sell saham PGAS. Versi dia, target harga saham emiten pelat merah ini Rp 2.200 per saham.

Sementara, menurut Chris, bagi yang belum memiliki saham PGAS, saat ini merupakan waktu yang terbilang tepat untuk masuk. "Bisa mulai membeli, dengan target harga antara Rp 3.000 per saham hingga Rp 3.200 per saham," kata Chris.

Bagikan

Berita Terbaru

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat
| Sabtu, 06 September 2025 | 12:00 WIB

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat

Dalam tiga tahun ke depan, porsi pekerja informal akan terus meningkat jika tidak ada perubahan kebijakan oleh pemerintah.

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian

Melihat perjalanan karir Joao Angelo de Sousa Mota mengembangkan usaha di bidang pertanian dan perkebunan

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?

Harga emas Antam pecah rekor all time high Rp 2,04 juta per gram. Simak analisis penyebab kenaikan dan proyeksi harga emas dunia serta Antam.

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:40 WIB

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin

Multipolar Technology Tbk (MLPT) membeberkan empat strategi utama untuk memoles kinerja, termasuk diversifikasi pelanggan dan leverage teknologi

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:16 WIB

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)

Transaksi tersebut bagian dari strategi pengembangan usaha dan diversifikasi ke sektor minyak dan gas bumi. 

Stop Flexing Pejabat
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:12 WIB

Stop Flexing Pejabat

Ajang pamer kemewahan ini menimbulkan sakit hati masyarakat luas karena pejabat bisa menikmati hidup mewah dengan menggunakan dana dari negara.

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS sepekan terakhir akibat aksi demonstrasi dalam negeri dan rilis data ekonomi AS.

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:53 WIB

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro

Pakuan merupakan bagian dari Vasanta Grooup, sebuah perusahaan pengembang proyek real estate yang didirikan pada tahun 2015.

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:40 WIB

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta

Pergerakan emas Antam amat bergantung pada pergerakan emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham
| Sabtu, 06 September 2025 | 03:59 WIB

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham

Teddy Wishadi, Direktur BNI Sekuritas, berbagi kisah investasi. Pelajari evolusi instrumen dan strategi investasi dari deposito ke saham.

INDEKS BERITA

Terpopuler