Proyeksi IHSG: Masih Belum Kuat

Jumat, 17 April 2020 | 05:24 WIB
Proyeksi IHSG: Masih Belum Kuat
[ILUSTRASI. Petugas keamanan melintas di depan papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (6/4). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan yang terjadi sejak akhir pekan lalu. Senin (6/4), IHSG menguat lagi dan merupakan kenaikan dala]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi sebesar 3,14% ke posisi 4.480,61 pada penutupan perdagangan Kamis (16/4).

Pelemahan IHSG sejalan dengan aksi jual oleh investor asing yang mencapai Rp 1,19 triliun di seluruh pasar.

Apabila dihitung dari awal tahun, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 14,35 triliun. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan, besarnya aksi jual investor asing ini menjadi faktor yang memperberat laju IHSG.

Baca Juga: Timah (TINS) Merevisi Laporan Keuangan Tahun 2018, Ada Apa?

Apalagi, net foreign sell cukup besar terjadi pada sejumlah emiten dengan market caps besar. Misalnya di saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA).

Kemarin, BBRI menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing. Net sell di saham ini Rp 464,69 miliar. Sementara BBCA mencatat net sell sebesar Rp 318,21 miliar.

Baca Juga: Enggak Kerja, Lo Kheng Hong Terima Uang Rp 16,5 Miliar dari Petrosea (PTRO)

Aksi profit taking banyak terjadi setelah BI mengumumkan suku bunga dan rilis data neraca dagang. "Selain itu bursa regional dan bursa global yang memerah juga menjadi faktor pendorong melemahnya IHSG, kata Hendriko ke KONTAN, Kamis (16/4).

Selain itu, penurunan IHSG yang terjadi kemarin juga akibat penurunan mayoritas harga komoditas, terutama harga minyak.

IHSG hari ini

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pergerakan IHSG hari ini masih akan terpengaruh pergerakan indeks global dan regional yang berpeluang mengalami koreksi. Tapi data neraca dagang Indonesia periode Maret yang surplus dan quantitative easing (QE) lanjutan Bank Indonesia akan menopang IHSG.

Baca Juga: Terkait Kasus Jiwasraya, Benny Tjokro Gugat BPK ke Pengadilan Tata Usaha Negara

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga memperkirakan hari ini IHSG masih rawan mengalami pelemahan di akhir pekan. Ini seiring dengan peningkatan tekanan jual investor asing dalam dua pekan terakhir.

Menurut perhitungan Valdy, IHSG berpotensi melemah dengan kisaran pergerakan antara level support di 4.400 dan resistance di 4.600.

Baca Juga: Terkait Revisi Laporan Keuangan, OJK: Kami Akan Panggil Auditor dan Manajemen Timah

Herditya juga memperkirakan IHSG hari ini akan cenderung terkoreksi. Support indeks hari ini ada di 4.400 dan resistance di 4.600. 

Sementara Hendriko menilai IHSG akan bergerak turun dengan support di level 4.410 hingga 4.460 dan resistance di kisaran 4.610 sampai 4.650.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks
| Senin, 29 Desember 2025 | 13:14 WIB

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks

Prospek minyak sawit 2026 tetap atraktif dengan harga US$1.050-1.150/ton didukung biodiesel B50 & permintaan global, meski regulasi kompleks.

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 10:19 WIB

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026

Saham grup Happy Hapsoro reli agresif 2025 didorong politik & korporasi. Prospek 2026 atraktif tapi rawan koreksi spekulasi.

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:30 WIB

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi

Nilai outstanding kredit UMKM perbankan masih terus menurun, sementara tingkat kredit bermasalah juga masih naik

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:16 WIB

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau

Permintaan aset safe have terus mendaki di sepanjang tahun 2025. Dalam sebulan terakhir, mayoritas harga saham emiten emas melonjak tinggi.

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:09 WIB

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar

Penyetoran modal ini berasal dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PUT IV HMETD).​

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:05 WIB

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi

 Pada tahun 2030, emiten pengelola jaringan restoran KFC Indonesia itu menargetkan bisa memiliki 1.000 gerai. ​

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri
| Senin, 29 Desember 2025 | 08:57 WIB

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri

Konsumsi domestik Indonesia berpeluang pulih bertahap pada tahun depan, setelah sempat melemah dalam beberapa kuartal terakhir. 

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:20 WIB

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF

Industri pembiayaan mengantisipasi tradisi kenaikan kredit macet yang biasanya terjadi pada momen liburan akhir tahun.

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:16 WIB

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak

Volume lalu lintas tercatat mencapai 2.033.534 kendaraan, tumbuh 7,42% dibandingkan kondisi normal yang berada pada angka 1.893.017 kendaraan.

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:13 WIB

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih

Melalui konsolidasi kebijakan, data dan program lintas kementerian, Kemenkop berharap koperasi kembali menjadi pilar utama ekonomi kerakyatan

INDEKS BERITA

Terpopuler