Proyeksi IHSG: Menanti Negosiasi

Jumat, 13 September 2019 | 05:10 WIB
Proyeksi IHSG: Menanti Negosiasi
[ILUSTRASI. IHSG hari ini berpotensi melemah]
Reporter: Irene Sugiharti | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi melanjutkan pelemahan.

Pada perdagangan kemarin, Kamis (12/9), IHSG melemah 0,62% menjadi 6.342,17.

Di tengah IHSG yang tertekan, Investor asing kembali cetak net sell. Nilainya Rp 494,15 miliar.

Meski hari ini berpotensi kembali melemah, IHSG hanya akan bergerak terbatas.

Pasalnya, tidak banyak sentimen baru yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Sentimen perang dagang masih akan jadi salah satu sentimen penggerak indeks.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan, pelaku pasar masih menanti pertemuan negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Baca Juga: Perang Dagang Mereda, Kurs Rupiah-Dolar AS Hari Ini Rp 13.994 per dolar

Pelaku pasar merespons positif rencana negosiasi ulang tersebut. Karena itu, meski ketidakpastian perang dagang masih menekan IHSG, indeks tidak turun dalam.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji juga menilai indeks saham masih dibayang-bayangi aksi profit taking investor setelah menguat beberapa waktu lalu.

Rilis data ekonomi AS, di antaranya data pertumbuhan sektor ritel, juga akan mempengaruhi IHSG.

Baca Juga: Ramai Aksi Profit Taking, IHSG Hari Ini Terkoreksi 0,62%

Hans memprediksi IHSG bergerak cenderung melemah dengan kisaran 6.303–6.414.

Sementara menurut perhitungan Nafan, IHSG akan bergerak antara 6.294,28–6.468,25.

Bagikan

Berita Terbaru

Layanan JKN Memoles Prospek Kinerja RS Hermina (HEAL)
| Jumat, 24 Januari 2025 | 10:03 WIB

Layanan JKN Memoles Prospek Kinerja RS Hermina (HEAL)

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) akan mendapat keuntungan dari sejumlah kebijakan baru pemerintah pada tahun ini. 

Harapan Cuan Menebal di Tahun Ular Kayu
| Jumat, 24 Januari 2025 | 09:45 WIB

Harapan Cuan Menebal di Tahun Ular Kayu

Sektor bisnis yang berhubungan dengan elemen kayu, api dan air dinilai lebih hoki di tahun Ular Kayu

Tunggu Arahan Presiden Terkait Tax Amnesty III
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:32 WIB

Tunggu Arahan Presiden Terkait Tax Amnesty III

Keputusan kebijakan tersebut sepenuhnya berada di ranah Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan

Kemampuan Bayar Utang Indonesia Rentan
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:24 WIB

Kemampuan Bayar Utang Indonesia Rentan

Debt service ratio (DSR) Indonesia berpotensi meningkat mencapai 45% pada tahun ini dan 40% pada 2026 mendatang 

Menakar Arah Saham Japfa (JPFA) di Tengah Kabar Divestasi Induk Usahanya
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:17 WIB

Menakar Arah Saham Japfa (JPFA) di Tengah Kabar Divestasi Induk Usahanya

Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang sudah melejit 73,97% dalam setahun terakhir, kini menghadapi tekanan jual.

Makan Lebih Bergizi dari Penghematan Rp 300 Triliun
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:17 WIB

Makan Lebih Bergizi dari Penghematan Rp 300 Triliun

Presiden Prabowo menginstruksikan penghematan anggaran belanja negara dari pusat (anggaran K/L) hingga daerah (anggaran transfer ke daerah)

Menakar Efek Trump 2.0, India Paling Optimistis tapi Indonesia Hadapi Ketidakpastian
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:05 WIB

Menakar Efek Trump 2.0, India Paling Optimistis tapi Indonesia Hadapi Ketidakpastian

Indonesia diperkirakan tidak mampu menyerap relokasi perusahaan China seiring potensi perang dagang di masa Jabatan Trump yang kedua.

Dana Pensiun Lokal Banyak Koleksi Saham Gocap
| Jumat, 24 Januari 2025 | 07:47 WIB

Dana Pensiun Lokal Banyak Koleksi Saham Gocap

Dari 20 besar saham berdasarkan volume terbanyak per akhir tahun 2024, lima diantaranya disuspensi dan masuk Papan Pemantauan Khusus.

Kemenhub Usul 24-27 Maret Diberlakukan WFA
| Jumat, 24 Januari 2025 | 07:37 WIB

Kemenhub Usul 24-27 Maret Diberlakukan WFA

Kemenhub akan mengusulkan dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain terkait usulan WFA.untuk antisipasi kemacetan

Laba Kian Menebal, Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham BBNI
| Jumat, 24 Januari 2025 | 07:34 WIB

Laba Kian Menebal, Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham BBNI

Insentif giro wajib minimum (GWM) dan regulasi devisa hasil ekspor (DHE) yang baru bakal menopang kinerja emiten bank, termasuk BBNI.

INDEKS BERITA

Terpopuler