Rally Harga Saham MTDL Sementara Ini Terhenti, Ditengarai Aksi Jual Pangolin

Jumat, 06 Agustus 2021 | 08:44 WIB
Rally Harga Saham MTDL Sementara Ini Terhenti, Ditengarai Aksi Jual Pangolin
[ILUSTRASI. Jajaran direksi PT Metrodata Electronics Tbk (“MTDL”), emiten Teknologi Informasi dan Komunikasi (“TIK”) khususnya di bidang solusi digital serta distribusi hardware dan software. DOK/MTDL]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan semester pertama 2021 yang ciamik membuat saham PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) kian menarik. 

Walhasil, harga saham MTDL pun melejit hingga sempat menyentuh rekor harga tertinggi, setidaknya dalam tempo hampir 16 tahun terakhir.

Namun, di tengah melonjaknya harga saham MTDL, perusahaan investasi Singapura mengambil kesempatan untuk profit taking.

Pada semester I-2021 MTDL membukukan pendapatan 2021 sebesar Rp 7,7 triliun, atau meningkat 23,5% secara year on year (yoy).

 

 

Susanto Djaja, Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk menyebut pertumbuhan pendapatan perseroan ditopang oleh meningkatnya permintaan berbagai produk dan solusi teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka mendukung digitalisasi. 

Sementara laba bersih MTDL di semester I-2021 melonjak 55,6% (yoy) menjadi sebesar Rp 242,8 miliar.

Baca Juga: Ciamik, Semester I-2021 Laba Bersih Metrodata Electronics (MTDL) Melejit 55,6 Persen

Dus, laporan keuangan yang kinclong ditambah tren dan euforia pelaku pasar atas segala hal yang berbau digital, sukses menggiring harga saham MTDL hingga sempat menyentuh rekor. 

Pada 27 Juli 2021, bertepatan dengan pengumuman kinerja keuangan semester I-2021, trend bullish saham MTDL mencapai puncaknya di Rp 3.200 per saham. Ini merupakan rekor harga tertinggi, setidaknya dalam kurun waktu 16 tahun terakhir.

Nah, seperti yang sudah disebutkan di atas, melambungnya harga saham MTDL dimanfaatkan oleh salah satu investor kakapnya untuk melakukan profit taking.

Adalah Pangolin Investment Management Pte Ltd yang telah melego total 9 juta lembar saham MTDL sejauh ini. 

Menghentikan rally harga saham MTDL >>>

Penjualan tersebut terekam di data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 30 Juli 2021, 2 Agustus dan 3 Agustus 2021.

Transaksi-transaksi itu membuat porsi kepemilikan Pangolin di MTDL menyusut dari 6,08% menjadi 5,72%.

Sedikit banyaknya, aksi lepas barang Pangolin inilah yang menghentikan rally harga saham MTDL.

Penelusuran Kontan, kepemilikan Pangolin Investment Management Pte Ltd atas saham MTDL dikelola melalui salah satu fund yang dikelolanya, yakni Pangolin Asia Fund.

Baca Juga: Inilah Strategi Pemulihan Ekonomi di Kuartal III dan Kuartal IV 2021

Meski portofolionya tersebar di berbagai negara asia tenggara, porsi terbesar dari aset saham Pangolin Asia Fund, ditempatkan di Indonesia. Porsinya mencapai 69%.

Sementara aset yang ditempatkan di Malaysia hanya 18%, Singapura 12% dan Thailand hanya 1%.

Meski demikian, sejauh ini belum diketahui portofolio saham apa saja yang dimiliki Pangolin di BEI, selain MTDL.

Merujuk situs resminya, dua dari tiga direktur Pangolin Investment Management adalah warga negara Indonesia (WNI) yang kini bermukim di Singapura.

Keduanya adalah Vinchel Budihardjo dan Irvan Mondro. Satu direktur lagi adalah James Hay yang berkebangsaan Inggris dan kini tinggal di Malaysia.

Selanjutnya: IPO Bukalapak (BUKA) Hadirkan 2 Sejarah Baru di Pasar Modal Tanah Air

 

Bagikan

Berita Terbaru

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan
| Kamis, 20 November 2025 | 22:22 WIB

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan

Buyback saham PT Darma Henwa (DEWA) digelar saat IHSG tengah rally dan harga sahamnya sedang mendaki.  

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

INDEKS BERITA

Terpopuler