Revisi ke Bawah Prospek Ekonomi Asia, IMF Peringatkan Ancaman Stagflasi

Selasa, 26 April 2022 | 10:53 WIB
Revisi ke Bawah Prospek Ekonomi Asia, IMF Peringatkan Ancaman Stagflasi
[ILUSTRASI. Logo IMF yang terpasang di kantor di Washington, AS, 4 September 2018. REUTERS/Yuri Gripas/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Prospek stagflasi membayangi kawasan Asia, demikian pernyataan seorang pejabat senior Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa. Ada berbagai ketidakpastian yang menhadirkan ancaman itu, mulai perang di Ukraina, lonjakan biaya komoditas serta perlambatan ekonomi China.

Memang, Asia memiliki relasi dagang dan eksposur keuangan ke Rusia serta Ukraina yang terbatas. Namun, konflik Ukraina membawa dampak ke Asia melalui lonjakan harga komoditas serta pertumbuhan mitra dagang di Eropa yang lebih lambat, tutur Anne-Marie Gulde-Wolf, pelaksana direktur IMF untuk kawasan Asia dan Pasifik.

Dia juga mencatat bahwa inflasi di Asia mulai meningkat di saat pertumbuhan ekonomi China melambat. Ini menambah tekanan atas pertumbuhan regional.

Baca Juga: Tidak Bersepakat dengan Vale, Sumitomo Metal Hengkang dari Proyek Pomalaa
"Karena itu, kawasan menghadapi prospek stagflasi, dengan pertumbuhan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, dan inflasi lebih tinggi," katanya dalam konferensi pers online di Washington.

Hambatan pertumbuhan datang pada saat ruang kebijakan untuk merespons terbatas, Gulde-Wolf mengatakan, menambahkan bahwa pembuat kebijakan Asia akan menghadapi trade-off yang sulit dalam menanggapi perlambatan pertumbuhan dan kenaikan inflasi.

"Pengetatan moneter akan dibutuhkan di sebagian besar negara, dengan kecepatan pengetatan tergantung pada perkembangan inflasi domestik dan tekanan eksternal," katanya.

Kenaikan suku bunga stabil yang diharapkan Federal Reserve AS juga menghadirkan tantangan bagi pembuat kebijakan Asia mengingat utang dalam mata uang dolar yang besar di kawasan itu, kata Gulde-Wolf.

Baca Juga: Diiringi Suara Pro dan Kontra, Musk Meraih Kesepakatan Mengakuisisi Twitter

Dalam perkiraan terbaru yang dikeluarkan bulan ini, IMF mengatakan mereka memperkirakan ekonomi Asia tumbuh 4,9% tahun ini, turun 0,5 poin persentase dari proyeksi sebelumnya yang dibuat pada Januari.

Inflasi di Asia sekarang diperkirakan mencapai 3,4% pada 2022, 1 poin persentase lebih tinggi dari perkiraan pada Januari, katanya.

Eskalasi lebih lanjut dalam perang di Ukraina, gelombang COVID-19 baru, lintasan kenaikan suku bunga Fed yang lebih cepat dari perkiraan dan penguncian yang berkepanjangan atau lebih luas di China adalah beberapa risiko terhadap prospek pertumbuhan Asia, kata Gulde-Wolf.

"Ada ketidakpastian yang signifikan di sekitar perkiraan dasar kami, dengan risiko miring ke bawah." dia berkata.

Bagikan

Berita Terbaru

Redenominasi Rupiah dan Ujian Kepercayaan
| Jumat, 14 November 2025 | 04:56 WIB

Redenominasi Rupiah dan Ujian Kepercayaan

Redenominasi, dalam arti yang lebih dalam, adalah ujian terhadap arsitektur kepercayaan kita sebagai bangsa.

Simak Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (14/11)
| Jumat, 14 November 2025 | 04:45 WIB

Simak Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (14/11)

IHSG masih mengakumulasi kenaikan 0,42% dalam sepekan. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 18,25%.

Tekanan Bisnis Asuransi Jiwa Belum Mereda
| Jumat, 14 November 2025 | 04:45 WIB

Tekanan Bisnis Asuransi Jiwa Belum Mereda

Pendapatan premi asuransi jiwa hanya tercatat sebesar Rp 132,85 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2025.

Defisit Anggaran di Atas Batas Aman Tahun Depan
| Jumat, 14 November 2025 | 04:20 WIB

Defisit Anggaran di Atas Batas Aman Tahun Depan

Ekonom menilai, pemerintah perlu menjaga rasio belanja dengan lebih efisien dan genjot rasio pajak agar defisit tak makin melebar

Investasi Naik, Rasio Pajak Terus Turun
| Jumat, 14 November 2025 | 04:15 WIB

Investasi Naik, Rasio Pajak Terus Turun

Hingga kuartal III-2025, realisasi investasi telah mencapai Rp 1.434 triliun, atau 75% dari target tahunan.

Kinerja Asuransi Umum Selamat Berkat Diversifikasi
| Jumat, 14 November 2025 | 04:15 WIB

Kinerja Asuransi Umum Selamat Berkat Diversifikasi

Sejumlah perusahaan asuransi umum mencari alternatif untuk meniminalisir dampak penurunan bisnis dari lini bisnis kendaraan.

Giliran Lender Dana Syariah Tuntut Uangnya Kembali
| Jumat, 14 November 2025 | 03:50 WIB

Giliran Lender Dana Syariah Tuntut Uangnya Kembali

Lender Dana Syariah Indonesia menuntut kejelasan penyelesaian masalah, timeline pengembalian, serta skema pencairan yang realistis dan terukur.

Aktif Tambah Armada, Layar Emiten Pelayaran Bakal Berkembang Tahun Depan
| Kamis, 13 November 2025 | 17:33 WIB

Aktif Tambah Armada, Layar Emiten Pelayaran Bakal Berkembang Tahun Depan

Sepanjang tahun ini, sejumlah emiten rajin menambah armada kapal baru untuk memperkuat lini bisnis pengangkutan barang curah hingga offshore.

Prospek Emiten Beras Terganjal Regulasi Harga dan Biaya Produksi
| Kamis, 13 November 2025 | 14:20 WIB

Prospek Emiten Beras Terganjal Regulasi Harga dan Biaya Produksi

Sepanjang periode sembilan bulan 2025, HOKI mencatat penurunan pendapatan 22,56% dari Rp 1,06 triliun menjadi Rp 824,69 miliar.

Rebound Saham GZCO, Kali Ini Bukan Lagi Didorong Rumor Masuknya Happy Hapsoro
| Kamis, 13 November 2025 | 08:27 WIB

Rebound Saham GZCO, Kali Ini Bukan Lagi Didorong Rumor Masuknya Happy Hapsoro

Gozco memiliki lima anak usaha dan total luas perkebunan tertanam mencapai 15.596 hektare per akhir 2024.

INDEKS BERITA

Terpopuler