Rupiah dalam Sepekan Tertekan Sikap Investor yang Risk Off
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah bergerak melemah dalam sepekan ini. Rupiah di pasar spot melemah 0,25% menjadi Rp 15.134 per dollar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/2). Dalam sepekan, kurs spot rupiah melemah 1,61% dari posisi Jumat pekan lalu di Rp 14.894 per dollar AS.
Kurs rupiah berdasarkan JISDOR Bank Indonesia juga melemah 0,13% menjadi Rp 15.140 per dollar AS, kemarin. Dalam sepekan, kurs referensi JISDOR melemah 1,62% dari posisi Rp 14.898 per dollar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah ini sejalan dengan sikap investor yang cenderung berhati-hati untuk berinvestasi di pasar negara berkembang. Investor menanti kejelasan terkait seberapa tinggi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan.
Baca Juga: Rupiah Melemah 1,60% Sepekan, Pasar Berekspektasi The Fed Bakal Lebih Hawkish
Data ketenagakerjaan AS yang kuat telah memberikan implikasi The Fed belum mendekati akhir siklus pengetatan. "Ini memicu ekspektasi The Fed akan berubah menjadi lebih hawkish dan menaikkan suku bunga acuannya menjadi 6%," kata Josua, Jumat (10/2).
Investor kini menanti data inflasi AS yang akan dirilis pada Selasa (14/2) waktu setempat untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah suku bunga The Fed. Sikap moneter The Fed yang lebih hawkish dapat membatasi sentimen positif dari pembukaan kembali ekonomi China.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, pelemahan rupiah juga data non-farm payrolls AS Januari 2023 yang naik hampir tiga kali lipat di atas perkiraan.
Alhasil, pasar berekspektasi kenaikan suku bunga The Fed akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Inflasi AS di Januari 2023 yang akan dirilis pekan depan juga diperkirakan naik, sehingga indeks dollar AS menguat.
Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.140 Per Dolar AS Pada Jumat (10/2)