Rupiah dalam Sepekan Tertekan Sikap Investor yang Risk Off

Sabtu, 11 Februari 2023 | 04:15 WIB
Rupiah dalam Sepekan Tertekan Sikap Investor yang Risk Off
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah bergerak melemah dalam sepekan ini. Rupiah di pasar spot melemah 0,25% menjadi Rp 15.134 per dollar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/2). Dalam sepekan, kurs spot rupiah melemah 1,61% dari posisi Jumat pekan lalu di Rp 14.894 per dollar AS.

Kurs rupiah berdasarkan JISDOR Bank Indonesia juga melemah 0,13% menjadi Rp 15.140 per dollar AS, kemarin. Dalam sepekan, kurs referensi JISDOR melemah 1,62% dari posisi Rp 14.898 per dollar AS. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah ini sejalan dengan sikap investor yang cenderung berhati-hati untuk berinvestasi di pasar negara berkembang. Investor menanti kejelasan terkait seberapa tinggi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan. 

Baca Juga: Rupiah Melemah 1,60% Sepekan, Pasar Berekspektasi The Fed Bakal Lebih Hawkish

Data ketenagakerjaan AS yang kuat telah memberikan implikasi The Fed belum mendekati akhir siklus pengetatan. "Ini memicu ekspektasi The Fed akan berubah menjadi lebih hawkish dan menaikkan suku bunga acuannya menjadi 6%," kata Josua, Jumat (10/2).

Investor kini menanti data inflasi AS yang akan dirilis pada Selasa (14/2) waktu setempat untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah suku bunga The Fed. Sikap moneter The Fed yang lebih hawkish dapat membatasi sentimen positif dari pembukaan kembali ekonomi China.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, pelemahan rupiah juga data non-farm payrolls AS Januari 2023 yang naik hampir tiga kali lipat di atas perkiraan.

Alhasil, pasar berekspektasi kenaikan suku bunga The Fed akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Inflasi AS di Januari 2023 yang akan dirilis pekan depan juga diperkirakan naik, sehingga indeks dollar AS menguat. 

Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.140 Per Dolar AS Pada Jumat (10/2)
 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler